Memilih Penyedia Pelatihan Pengembangan Diri Dan Karyawan Yang Memerlukannya

Memilih Penyedia Pelatihan Pengembangan Diri Dan Karyawan Yang Memerlukannya
Memilih Penyedia Pelatihan Pengembangan Diri Dan Karyawan Yang Memerlukannya

Menurut Anda, apa faktor yang membuat sebuah perusahaan mampu mencapai kesuksesan? Beberapa orang menjawab produk sebagai faktornya, ada juga kualitas karyawannya. Namun, hanya segelintir yang barangkali menyadari pentingnya pelatihan pengembangan diri sebagai salah satu fasilitas yang disediakan perusahaan.

Sesuai namanya, pelatihan atau training pengembangan diri ditujukan untuk mengasah keahlian maupun skill karyawan sebagai SDM. Meski terbukti memberikan banyak manfaat, melaksanakan pelatihan memerlukan biaya yang tak sedikit. Maka dari itu, perusahaan harus mempertimbangkan penyedia layanan yang akan dipilih untuk memberikan hasil yang diinginkan.

Bagaimana cara memilih penyedia pelatihan pengembangan diri?

Pelatihan pengembangan diri ditujukan pada elemen-elemen dalam perusahaan, dari level bawah sampai level atas. Aktivitas yang nanti diberikan pun tak hanya berupa materi, melainkan kegiatan fisik. Adapun tingkatan pelatihan disediakan untuk karyawan pemula serta karyawan berpengalaman di perusahaan tersebut.

Tak sedikit perusahaan yang menyertakan pelatihan atau training sebagai fasilitas dalam lowongan kerja career. Tujuannya adalah meyakinkan calon pelamar bahwa mereka akan membantu mereka meningkatkan kualitas skill, keahlian, maupun kemampuan. 

Sementara perusahaan sebaiknya memastikan penyedia pelatihan datang dari pihak terpercaya. Bagaimana cara mencarinya? Ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Pelatihan pengembangan diri sesuai dengan kebutuhan

Besarnya biaya pelatihan membuat perusahaan harus hati-hati memilih penyedia layanan. Kalau sampai salah pilih, perusahaan jelas akan rugi besar. Kemudian para karyawan yang mengharapkan pelatihan pengembangan diri yang baik dari job dan karir tentu akan kecewa menerima hasilnya.

Ada baiknya Anda melakukan riset terkait kebutuhan karyawan. Sebagai contoh, pelatihan dapat dilaksanakan saat perusahaan memerlukan orang-orang untuk mengisi posisi manajer. Hal tersebut memungkinkan perusahaan mempekerjakan karyawan potensial tanpa memakai outsourcing.

2. Kualitas pelatihan pengembangan diri yang diberikan

Selanjutnya, periksa kualitas pelatihan yang disediakan. Penyedia pelatihan profesional biasanya membagikan informasi ini melalui website atau media sosial. Bahkan ada juga yang mengunggah klip atau cuplikan pelatihan dengan klien-klien mereka.

Jika ingin mengecek langsung, perusahaan dapat mengirim salah satu karyawan untuk mengikuti pelatihan pengembangan diri dari pihak tersebut. Sambil mendapatkan ilmu, karyawan dapat leluasa memantau kegiatan-kegiatan yang berlangsung.

3. Pelatihan pengembangan dirinya praktis dan mudah diaplikasikan

Hal selanjutnya yang perlu Anda perhatikan adalah kepraktisan dan aplikasi pelatihan yang dilaksanakan. Pelatihan yang biasanya diselenggarakan untuk karyawan bisa berlangsung dalam hitungan jam dan hari. Jika kurang efisien dan efektif, peserta bakal cepat bosan dan kurang fokus.

Sebaliknya, penyedia pelatihan yang menangani klien dari berbagai sektor dan bidang sudah tahu cara menyelenggarakan kegiatan yang mudah diikuti sekaligus mengesankan. Karyawan pun dijamin tak menyesal menemukan perusahaan dari loker career yang mereka temukan.

4. Kredibilitas dan kapabilitas terpercaya

Mampu menyelenggarakan pelatihan pengembangan diri yang baik adalah salah satu tanda bahwa pihak penyedia memiliki kapabilitas terpercaya. Pasalnya, mereka mampu membagikan materi yang bermanfaat dan hasilnya terlihat dari performa karyawan.

Selain itu, banyaknya perusahaan yang menjadi klien mereka adalah bukti kredibilitas yang tidak boleh Anda abaikan. Pertahankan mereka untuk menjaga reputasi perusahaan dan memudahkan Anda saat memerlukan pelatihan.

Kapan sebaiknya perusahaan mengadakan pelatihan?

Mengingat pelatihan tak bisa dilakukan terlalu sering, Anda perlu memastikan pelaksanaannya berlangsung saat karyawan memerlukannya. Momen tersebut membuat mereka lebih termotivasi dan akan membuat kegiatan operasional kembali normal. 

Adapun tanda-tanda karyawan membutuhkan pelatihan pengembangan diri adalah saat:

1. Mengalami penurunan produktivitas

Salah satu tanda awal karyawan membutuhkan pelatihan adalah saat Anda menyadari penurunan produktivitas dalam rentang waktu tertentu. Produktivitas berdampak pada kualitas pekerjaan hingga penghasilan yang diterima perusahaan. Hal ini juga bisa menjadi ciri karyawan tidak betah dan diam-diam mencari career lowongan di tempat lain.

Perhatikan dulu bagaimana cara kerja karyawan yang bersangkutan. Anda bisa memanggil mereka apabila terbukti pekerjaan mereka tak sebagus biasanya. Setelah itu, merancang pelatihan yang sesuai dan membantu mereka mengatasi kendala yang dihadapi.

2. Hasil pekerjaan di bawah standar

Menyambung dari poin sebelumnya, saat produktivitas menurun, hasil pekerjaan karyawan pun berkurang hingga berada di bawah standar. Anda pun sebaiknya tidak membiarkan tanda ini terlalu lama, sebab akan berpengaruh pada operasional keseluruhan perusahaan. Segera ambil tindakan seperti menyiapkan pelatihan pengembangan diri sesuai kebutuhan karyawan.

Seperti poin sebelumnya, Anda perlu mengawasi karyawan-karyawan yang dianggap tak memberi performa sebaik sebelumnya. Tanyakan dulu pengalaman mereka selama bekerja di perusahaan. Dari sini, Anda dapat tentukan apa mereka layak dapat pelatihan atau belum.

3. Belum memiliki keterampilan yang diperlukan

Perkembangan zaman akan turut mengubah kebutuhan perusahaan terhadap skill atau keahlian tertentu. Misalnya, di era yang mengandalkan media sosial sebagai tool promosi, perusahaan tentu membutuhkan SDM yang memahami penggunaan platform tersebut. Anda memang bisa memakai tenaga outsourcing, tetapi langkah ini tak jarang mengeluarkan biaya besar.

Mengadakan pelatihan pengembangan diri adalah cara yang dianggap efektif dan efisien. Para karyawan yang punya potensi mengembangkan skill atau keahlian tertentu akan menerima materi dan kegiatan yang tepat. Jadi, perusahaan pun bisa segera mempekerjakan mereka.

4. Kesenjangan performa di antara para karyawan

Kesenjangan performa terjadi saat karyawan tak mendapatkan pelatihan yang benar. Masalah ini biasanya terjadi saat perusahaan mencampur karyawan berpengalaman dengan yang masih baru di satu tempat. Bukan hanya senioritas, kesalahpahaman atau miskomunikasi dapat muncul di antara kedua tipe karyawan ini.

Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya kesenjangan, selenggarakan pelatihan sesuai latar belakang dan pengalaman karyawan. Dengan begitu, mereka dapat bekerja berkesinambungan dan menjaga lingkungan kerja tetap kondusif.

5. Sering menerima komplain dan teguran

Pelatihan pengembangan diri pun sebaiknya diberikan kepada karyawan yang belakangan sering menerima komplain dan teguran. Entah dari sesama karyawan, atasan, maupun konsumen. Salah satu faktor yang menyebabkan kendala ini adalah masalah yang tengah dialami karyawan, baik di rumah atau kantor.

Jika penyebabnya ternyata muncul dari pekerjaan atau keahlian yang belum sesuai, pelatihan merupakan jalan keluar yang dapat diambil. Namun, kalau pemicunya berasal dari faktor eksternal, Anda bisa meminta mereka mengambil jeda untuk menuntaskannya tanpa melibatkan pekerjaan.

Seperti apa karyawan yang layak dapat Pelatihan pengembangan diri?

Selain tanda-tanda di atas, berikut ada sejumlah kriteria karyawan yang berhak mengikuti pelatihan pengembangan diri dari perusahaan:

1. Memiliki loyalitas tinggi

Jangan sia-siakan karyawan yang menunjukkan loyalitas tinggi. Terutama kalau mereka sudah menunjukkannya sejak mencari informasi perusahaan dari career lowongan kerja. Tunjukkan bahwa mereka tak salah memilih tempat bekerja, salah satunya menyediakan pelatihan.

Jenis pelatihan yang perusahaan berikan pun harus sesuai minat dan skill karyawan. Hal ini pula yang membuat pemilihan penyedia pelatihan sangat penting agar hasilnya tak mengecewakan.

2. Pelatihan pengembangan diri Mempunyai potensi bagus

Kuota pelatihan yang disediakan terbatas? Anda dapat mengikutsertakan karyawan yang punya potensi bagus. Tujuannya adalah memudahkan penerapan materi pelatihan pengembangan potensi diri. Hal ini juga akan membuat operasional perusahaan mengalami peningkatan.

Karyawan loyal sekaligus potensial adalah jenis aset terbaik perusahaan. Namun, bukan berarti karyawan kurang potensial diabaikan. Mereka juga berhak menerima motivasi agar bisa berkembang.

3. Menunjukkan etos kerja yang baik

Perusahaan tentu ingin skill dan keahlian yang diberikan lewat pelatih dapat karyawan gunakan secara optimal. Jika Anda memilih karyawan dengan motivasi kerja rendah untuk ikut pelatihan, hasil yang terlihat tak akan maksimal. Keahlian yang diberikan pun tak akan dipakai dengan baik.

Untuk mencegah pengeluaran sia-sia, pastikan karyawan yang didaftarkan ke pelatihan mempunyai etos kerja baik. Pastikan track record pekerjaannya memuaskan dalam jangka waktu tertentu.

4. Bukan tipe yang terlalu ambisius

Pelatihan pengembangan diri pun sebaiknya diberikan kepada karyawan yang tak terlalu ambisius. Ambisius dalam level yang normal memang bagus, karena menandakan keseriusan karyawan dalam bekerja. Namun kalau berlebihan, karyawan akan dianggap egois karena hanya ingin sukses sendiri.

Mengapa demikian? Karyawan yang terlalu ambisius biasanya hanya menjadikan perusahaan sebagai batu loncatan untuk keuntungan sendiri. Sementara perusahaan tak menerima hasilnya. 

Itulah informasi seputar cara mencari penyedia pelatihan hingga tanda-tanda karyawan yang memerlukannya. Sekilas, mengadakan pelatihan pengembangan diri terkesan merepotkan. Akan tetapi, perhitungan dan pertimbangan matang akan mengantarkan perusahaan pada penyedia pelatihan tepat dan kualitas SDM yang bagus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *