Analisis Perusahaan Secara Fundamental

Posted on

Mikaylabinar.com– Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental setelah analisis ekonomi dan analisis industri.

Pahami laporan keuangan

Analisis perusahaan berkaitan dengan laporan keuangan (financial statement) yang terdiri dari neraca, laporan laba-rugi dan laporan arus kas.

Neraca menggambarkan kondisi finansial perusahaan pada periode tertentu. Laporan laba-rugi berkaitan dengan profitabilitas perusahaan pada periode tertentu.

Dan laporan arus kas berkaitan dengan aktivitas finansial perusahaan termasuk operasi perusahaan maupun investasi

Laporan keuangan menggambarkan seberapa besar dana dan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, seberapa besar penghasilannya dan transaksi ekonomi apa saja yang telah dilakukan yang dapat memengaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan

Dari berbagai emiten yang ada, tentu investor ingin mendapatkan saham mana yang layak untuk dikoleksi dan dimasukkan kedalam portofolionya. Layak dalam artian saham yang harga pasarnya lebih rendah dari nilai intrinsiknya

Terdapat dua metode yang bisa digunakan untuk menentukan nilai intrinsik suatu saham, yaitu:

  1. Dividend Discount Model (DDM)
  2. Multiple Laba (yaitu PER)

DDM digunakan untuk mengetahui nilai intrinsik saham yang dihitung dengan memprediksi dividen yang akan diterima di masa depan kemudian dibandingkan dengan harga pasar

PER mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan.

Pahami gambaran kinerja perusahaan secara umum

Secara umum dalam menganalisis perusahaan, investor harus memahami berikut ini:

1. Memahami laporan keuangan perusahaan

Investor harus bisa membaca dan memahami laporan keuangan yang di publikasikan oleh perusahaan. Dengan memahami laporan tersebut maka investor bisa melihat kinerja perusahaan yang tersajikan dalam angka-angka

2. Menentukan EPS, PER, ROE dan ROA

EPS mencerminkan kombinasi berbagai faktor yang memengaruhi perusahaan. EPS dapat diperoleh dari membagi laba bersih (net profit) dengan listed share atau jumlah saham yang beredar.

PER dihitung dengan cara membandingkan harga saham yang beredar di pasar dengan laba bersih per saham atau EPS ( Earnings Per Share ). Semakin rendah PER semakin murah suatu saham

Baca juga: Rumus PER, PBV dan EPS dalam Analisis Saham

ROE dihitung dengan cara membandingkan laba bersih dengan total ekuitas perusahaan. ROE disebut juga sebagai asset bersih, yaitu asset yang di dapat setelah dikurangi dengan berbagai utang perusahaan. 

Semakin tinggi rasio ROE semakin baik, ini menunjukkan perusahaan mampu memanfaatkan dana pemegang saham untuk menghasilkan keuntungan yang semaksimal mungkin.

ROA dihitung dengan cara membandingkan laba bersih dengan total asset perusahaan. Semakin tinggi ROA menunjukkan semakin tinggi pula tingkat profitabilitas perusahaan. 

Dengan kata lain semakin tinggi ROA maka semakin baik, ini artinya perusahaan mampu memanfaatkan asset yang dimilikinya untuk menghasilkan keuntungan.

Kesimpulannya, adalah analisis perusahaan bertujuan untuk mengetahui saham apa saja yang paling berprospek dan paling menguntungkan dengan cara mendapatkan saham yang harganya berada dibawah harga nominalnya (under valued) dan diperkirakan akan meningkat kedepannya.

Analisis perusahaan yang menjadi komponen utama dalam analisisnya adalah EPS dan PER karena dapat digunakan untuk mengestimasi nilai intrinsik saham, dapat menghitung dividen dengan dasar earning dan hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *