Teknik Investasi Saham Dan Strateginya Dalam Investasi

  • Share

Pada investasi saham terdapat berbagai macam strategi investasi yang digunakan oleh para investor. Ini dikarenakan investasi bukan merupakan ilmu pasti seperti matematika tetapi merupakan bagian dari seni dan kecerdasan dalam investasi. Berikut ini berbagai macam Teknik investasi saham dan strateginya yang bisa anda jadikan referensi

Teknik Investasi Saham Dan Strateginya

Berikut ini 11 Teknik Investasi Saham Dan Strateginya :

1. Growth Strategy

Strategi ini mengandalkan saham yang bertumbuh dengan mencari saham yang memiliki rasio harga terhadap nilai buku (PBV), rasio harga terhadap laba (PER), dan rasio harga terhadap penjualan (EPS) yang tinggi

Saham pada ketegori ini umumnya berasal dari industri yang baru tumbuh atau berkembang yang menjanjikan Tingkat keuntungan yang tinggi, namun juga mengandung risiko yang tinggi

Investor terkenal yang menggunakan strategi ini seperti Peter Lynch, John Ballen, Foster Friess. Growth strategy ini sangat terkait dengan siklus hidup industri (industrial life cycle)

2. Value Strategy

Investor yang menggunakan strategi ini akan mencari saham yang memiliki harga di bawah harga semestinya. Landasannya adalah saham yang memiliki rasio (PBV), (PER), dan (EPS) yang rendah.

Biasanya investor akan mencari saham pada Perusahaan yang menghadapi masalah (distress company). Atau Perusahaan yang terancam delisting dari BEI yang mengakibatkan harga sahamnya jatuh bahkan dibawah nilai bukunya. Saham seperti itu akan menjadi objek investor kategori ini karena berpotensi keuntungan besar bila Perusahaan tersebut melakukan restrukturisasi dan reorganisasi

Baca juga  Cara Mendapatkan Pendapatan Pasif

Selain itu, investor yang menggunakan strategi ini akan mengecek laporan keuangan Perusahaan, tim manajemennya serta memanfaatkan psikologi pasar Ketika ada sentimen ketakutan dengan banyak saham yang diobral dibawah harga seharusnya.

Investor terkenal yang menggunakan strategi ini diantaranya Warren Buffet, Mario Gabelli, Benjamin Graham, Lo kheng hong, Laura Sloate, dan lainnya

3. Strategi Momentum

Strategi ini memanfaatkan momentum Dimana investor akan mencari waktu yang tepat pada saat perubahan harga yang terjadi dengan menjual atau membeli saham

Investor akan membeli saham pada saat harga saham bergerak naik dengan harapan momentum gerak naik akan terus berlanjut kedepannya. Dan mereka akan menjual Ketika saham diperkirakan momentum pergerakannya telah melemah, berhenti atau berbalik arah.

Strategi ini lebih dikenal sebagai buy high sell higher (beli mahal, jual lebih mahal) dan menjadi favorit dikalangan trader maupun swing trader

4. Teknik Strategi Saham dengan Strategi Kontrarian

Penganut strategi ini memanfaatkan kesalahan banyak investor pemula akibat perilaku ikut-ikutan dengan cara mengambil posisi melawan pasar

Artinya Ketika banyak orang membeli saham, penganut strategi ini wait and see. Dan Ketika harga diperkirakan telah terlalu tinggi akibat aksi beli berlebihan dari investor yang ikut-ikutan, investor penganut strategi ini akan menjual saham yang telah dimilikinya atau melakukan short sell

Inti dari strategi ini adalah buy low sell high (beli murah jual mahal). Investor kontrarian melakukan aksi beli pada saat harga-harga saham sudah turun banyak dan memanfaatkan kepanikan pasar Ketika terjadi aksi jual saham-saham berkualitas

5. Strategi Top-Down

Strategi ini dilakukan oleh investor dengan cara melakukan analisis mulai dari segmen yang paling luas sampai pada segmen yang paling kecil

Baca juga  Cara Memilih Saham Yang Tepat Untuk Pemula

Ini dilakukan dengan cara Analisis Ekonomi, dilanjutkan dengan mempelajari sektor-sektor industri mana yang paling layak dibeli (Analisis Industri), dan dilanjutkan dengan Analisis Perusahaan untuk menentukan saham Perusahaan mana yang layak untuk dibeli

6. Bottom-Up Strategy

Ini merupakan kebalikan dari strategi top-down dengan cara melakukan analisis mulai dari segmen yang paling kecil sampai segmen yang paling luas

Diawali dari analisis Perusahaan, kemudian analisis industri dan terakhir melakukan analisis ekonomi baik makro maupun mikro. Investor yang menggunakan strategi ini mempelajari data-data Perusahaan secara rinci untuk mengetahui dengan lengkap bagaimana Perusahaan beroperasi dan labanya. Dengan demikian investor jenis ini lebih mengutamakan prospek jangka Panjang suatu Perusahaan

7. Teknik Investasi Saham dengan Strategi Pasif

Investor yang menggunakan strategi ini mempercayai bahwa harga pasar saham yang terjadi mencerminkan nilai intrinsik saham tersebut. Hal ini didasarkan pada konsep pasar modal yang efisien Dimana harga saham mencerminkan semua informasi yang relevan

Fund Manager atau investor yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk Menyusun portofolio yang sesuai dengan preferensi risiko.

Sebagi contoh investor yang bisa menanggung risiko tinggi akan membentuk portofolio saham-saham yang mempunyai beta tinggi dengan cara buy and hold atau menggunakan instrumen reksadana indeks

8. Strategi Aktif

Strategi aktif ini merupakan kebalikan dari strategi pasif Dimana investor yang menganut strategi ini tidak percaya dengan konsep pasar modal yang efisien

Mereka aktif mencari informasi yang memengaruhi kinerja saham untuk mendapatkan Tingkat pengembalian portofolio yang tinggi

Ada dua analisis yang digunakan investor dalam strategi aktif yaitu:

  • Stock selection, melakukan pemilihan saham-saham yang diperkirakan akan memberikan return tinggi kedepannya
  • Market timing, investor menentukan kapan saat yang tepat untuk membeli atau menjual saham
Baca juga  Strategi Investasi Saham yang Bisa Anda Lakukan

9. Teknik Investasi Saham dengan cara Buy and Hold

Beli dan biarkan dalam waktu yang lama hingga waktu tertentu. Strategi ini tidak memedulikan pasar naik (bullish) ataupun turun (bearish), karena investor yang menganut strategi ini percaya bahwa dalam waktu yang lama investasi yang dilakukan akan menguntungkan

Strategi ini paling sederhana dan tidak direpotkan berita pasar modal di media. Namun yang perlu diperhatikan pada strategi ini adalah portofolio dengan fundamental saham yang bagus

Perubahan portofolio dimungkinkan jika risiko portofolio sudah tidak sesuai dengan preferensi risiko investor.

10. Trading Strategy

Inti dari strategi trading adalah membeli saham pada saat harga rendah dan menjual saham pada saat harga naik, atau membeli saham pada saat harga tinggi dan menjualnya pada saat harga lebih tinggi lagi

Pelaku pasar modal yang menggunakan strategi trading perlu memantau pergerakan harga saham dengan baik dan lebih banyak memantaunya di depan layar monitor. Pelaku strategi ini menggunakan analisis teknikal dalam melakukan kegiatan tradingnya

11. Filter Strategy

Dalam strategi ini investor membeli sejumlah saham pada saat harga saham telah naik dengan X% (atau poin) dan menjualnya apabila harga saham telah mengalami penurunan dengan Y% (atau poin)

Asumsinya adalah apabila harga saham mengalami kenaikan akan diikuti oleh kenaikan lagi. Demikian pula apabila terjadi penurunan akan diikuti oleh penurunan lagi.

Demikian 11 teknik investasi saham dan strateginya, anda bisa menggunakan salah satu strategi diatas atau menggabungkannya tergantung pada preferensi risiko, penguasaan strategi dan kemampuan anda dalam membaca kondisi market.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *