Investasi saham– Kita bisa melihat dalam kisah ini tentang seni dan kecerdasan dalam investasi saham. Pada tahun 1720, Sir Isaac Newton memiliki saham South Sea Company, saham yang paling hot di Inggris saat itu.
Newton dan Investasi Saham
Newton melepas saham South Sea-nya dan mengantongi 100% keuntungan sebesar £7,000 (tujuh ribu poundsterling).
Beberapa bulan kemudian Newton terbawa arus antusiasme pasar yang luar biasa dengan terjun kembali ke dalam pasar untuk membeli saham South Sea lagi ketika harganya sudah jauh lebih tinggi.
Kemudian apa yang terjadi ? rugi £20,000 (dua puluh ribu poundsterling, atau lebih dari $3 juta dalam uang sekarang).
Pada tahun 1998, Long Term Capital, sebuah Hedge Fund yang mempekerjakan dua orang peraih nobel ekonomi tahun 1997 yaitu Myron Scholes dan Robert C. Merton juga mengalami kebangkrutan.
Jika saham berkaitan dengan kecerdasan dan IQ seseorang tentu tiga orang ilmuwan ini tidak akan mengalami kerugian, namun demikian saham tetaplah bisnis yang membutuhkan metode dan seni di dalamnya.
Ada sebagian orang beranggapan mempunyai saham itu keren, memang tidak dipungkiri sebagian besar orang kaya dunia berasal dari saham
Semakin tinggi harga saham semakin banyak keuntungan yang didapat jika perusahaannya berkembang dengan baik
Selain mendapatkan deviden juga akan mendapatkan keuntungan dari capital gain ( keuntungan dari harga saat menjual ) ditambah lagi saham merupakan instrument yang liquid mudah dicairkan dalam bentuk uang.
Investasi saham adalah bisnis dan ini tidak ada bedanya dengan seorang penjual yang menjual barangnya di pasar serta tidak ada kaitannya dengan kecerdasan IQ yang tinggi. Namun demikian berinvestasi saham merupakan suatu hal yang membutuhkan pembelajaran dan pemahaman yang baik agar tidak mengalami kerugian.
Pahami Analisis
Terdapat beberapa hal yang perlu dipahami dalam investasi saham, jika anda menanamkan saham dalam jangka waktu yang lama (disebut investor)
Investor biasanya mengacu pada waktu investasi lebih dari 5 tahun dan pengetahuan yang diperlukan adalah analisis fundamental.
Selanjutnya, investor perlu pemahaman yang baik akan prospek bisnis kedepannya pada perusahaan yang dibeli sahamnya, kredibilitas manajemen perusahaan dan kondisi sosio makro ekonomi yang terjadi.
Saham yang memiliki fundamental yang bagus biasanya dimiliki oleh emiten yang memiliki modal besar ( big cap ) dengan brand yang kuat.
Namun demikian, jika menemukan perusahaan yang tidak terlalu besar namun memiliki manajemen yang bagus, dan selalu mencetak laba yang konsisten dengan tanggungan hutang yang kecil
Disitulah kesempatan untuk menanamkan saham yang baik karena akan mendapatkan profit yang tinggi pada growth stock seperti itu.
Sebaliknya, Trader mengharapkan keuntungan dari saham dalam waktu dekat. Oleh karena itu, seorang trader perlu menguasai dengan baik penggunaan instrument teknikal
Ini berguna untuk membantu dalam menentukan keputusan membeli atau menjual saham pada saat yang tepat sehingga mendapatkan keuntungan (cuan) maksimal.
Ringkasan
Terdapat beberapa macam metode yang mempelajari fundamental maupun teknikal analisis.
Tapi tahukah anda bahwa dengan cara yang paling bodoh sekalipun anda akan mendapatkan keuntungan dari saham
Cara bodoh tersebut dengan berinvestasi dalam jangka waktu yang lebih lama diatas 5 tahun pada emiten big cap.
Wah 5 tahun ? …terlalu lama, kalau ingin cepat maka pelajarilah analisis teknikal
Jika dikuasai dengan baik bisa mendapatkan cuan dalam waktu dekat dan tidak perlu menunggu waktu lama diatas 5 tahun untuk mendapatkan profit yang besar.