Cara Membaca Candlestick 1 Menit dalam Trading

Cara Membaca Candlestick 1 Menit– Pasti anda yang tidak akrab dengan aplikasi trading emas online terpercaya akan awam dengan candlestick.

Candlestick sendiri adalah variasi pola yang digunakan para trader untuk menganalisa harga saham pada saat tertentu. Variasi pola dari candlestick ini banyak sehingga mempermudah trader untuk mengamatinya. 

Membaca dan memahami candlestick bukan berarti kita harus menghafal macam-macam variasi pola tetapi anda harus mempelajari berbagai pola candlestick yang ada.

Percuma  kalau anda menghafal tetapi trading anda tidak berkembang. Anda hanya perlu mengetahui garis besar cara membaca candlestick 1 menit dalam trading saja.

Hal ini dikarenakan membaca sebuah candlestick saja, anda sudah bisa memperkirakan buyer melawan seller, harga, tren, dan pergerakan harga. 

Memahami Garis Besar Cara Analisa Candlestick

Pola candlestick tidak bisa diamati dalam satu variasi saja. Anda harus tahu pergerakan harga sebelumnya. Karena pergerakan harga sebelumnya akan menjadi pertimbangan akhir tradingnya.

Anda harus membaca candlestick setiap waktu untuk mengetahui pola harganya. Apalagi kalau anda trading emas online terpercaya, maka harus paham betul beberapa bolanya. 

4 Cara Membaca Candlestick 1 Menit

Memahami candlestick dengan baik dapat membantu trader dalam mengambil keputusan dengan cepat pada saat trading. Berikut ini ada 4 cara membaca candlestick dalam 1 menit:

1. Mengamati bentuk ukuran tubuh dari candlestick

Bila bagian tubuh atau badan candlesticknya besar dan bagian ekornya kecil menandakan adanya pergerakan harga yang kuat. Bila badannya semakin panjang dan semakin kecil ekornya maka candle tersebut memiliki kekuatan yang bagus. 

Melihat ukuran badan akan memberi kita sebuah informasi bahwa salah satu bagian buyer atau seller lebih kuat. Besarnya badan itu adalah momen besar trading dan mengecilnya badan makan ada pihak yang melemah. 

2. Memperhatikan sumbu atau ekor dari candlestick

Bila anda melihat ekor yang panjang dan badannya besar berada di ujung itu menandakan momen trading melemah dan bisa terjadi balik arah. Volatilitas pergerakan harga ditentukan oleh panjang sumbunya.

Sumbu yang panjang menandakan pergerakan harga sangat cepat pada masa tertentu setelah itu mengalami penolakan akibat adanya perlawanan. Bila sumbunya bertambah panjang makan volatilitasnya juga meningkat. Kondisi ini terjadi pada akhir trading.  

3. Membaca rasio badan dan sumbunya

Akan datang posisi badan berada ditengah-tengah dan memiliki dua ekor atau sumbu. Hal ini menunjukan kekuatan antara buyer dan seller seimbang.

Posisi seperti ini juga salah satu keraguan pasar. Bila sumbunya semakin panjang dan badannya mengecil. Keraguan pasarnya menjadi berlarut-larut. 

4. Melihat posisi badan

Hal ini merupakan ringkasan beberapa cara di atas. Jika badan dari candlestick berada di ujung itu menandakan perlawanan.

Bila memiliki sumbu di atas dan bawahnya serta posisi badan ditengah-tengah adanya keraguan pasar. Dengan memahami beberapa tanda tersebut anda bisa mengetahui cara membaca candlestick 1 menit tanpa harus menghafal terlebih dahulu. 

Candlestick! Berikut Adalah Cara Mudah Membaca Polanya

Dalam dunia analisis saham secara teknis ada yang namanya pola candlestick. Tentunya bagi Anda yang memang sedang mendalami dunia saham juga harus bisa mengenal pergerakan candlestick dengan baik. Bahkan bagi para pemula juga diharuskan tahu cara membacanya.

Hal ini dilakukan agar para pemula juga lebih bisa mahir dan tak terjerumus dalam dunia tebak-tebakan harga saham yang penuh risiko. Tak perlu bingung jika Anda belum tahu cara membaca candlestick saham pemula. Sebab dalam artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai candlestick.

Apa itu candlestick

Candlestick pada awalnya sebagai alat yang biasa dipakai oleh kalangan tuan tanah dalam menjual beras di jepang untuk proses pencatatan harganya dari satu periode ke periode lainnya. Catatan harga komoditas tersebut digunakan sebagai informasi dalam memperkirakan arah pergerakan harga beras di masa yang akan datang.

Teknik candlestick sendiri diciptakan oleh seorang pedagang komoditas beras bernama Munehisa Honma. Selanjutnya sistem candlestick mulai diperkenalkan ke negara Eropa oleh Steve Nison dalam buku yang dibuat olehnya dengan judul “Japanese Candlestick Charting Techniques”.

Saat ini candlestick bisa diartikan sebagai grafik yang paling komprehensif jika dibandingkan dengan grafik yang ada sebelumnya. Hal ini tak lain karena chart type ini mampu memberikan berbagai macam data yang diperlukan bagi para pelaku saham.

Mulai dari harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi sehingga harga terendah yang terjadi di hari tertentu maupun pada periode tertentu. Untuk saat ini keberadaan sistem candlestick kerap digunakan untuk jual beli stocks, cryptocurrency hingga pasar forex.

Walaupun candlestick tak jauh berbeda jika dibandingkan dengan grafik batang. Namun keberadaan candlestick juga bisa digunakan untuk kebutuhan analisis.

Pola candlestick pada saham

Sebagai seorang pemula dalam dunia saham sebenarnya perlu untuk mengingat istilah dan berbagai bentuk dari candlestick. Dengan memahami pola dan bentuknya maka akan lebih banyak memiliki strategi tersendiri agar bisa lebih maksimal dan tak melakukan kesalahan.

Setidaknya bagi seorang trader minimal harus bisa menguasai 6 jenis candlestick yang kerap muncul ketika sedang trading. Dimana 6 jenis candlestick tersebut adalah meliputi Spinning Top, Marubozu, Doji, Hammer dan Hanging Man, Inverted Hammer dan Shooting Star, Long Candle.

Dimana setiap jenis candlestick tersebut memiliki pengertian dan fungsi masing-masing. Namun tak bisa dipungkiri dalam mempelajari candlestick juga harus memerlukan kesabaran. Pasalnya belajar candlestick tak bisa dilakukan dalam satu atau dua hari saja.

Banyak diperlukan percobaan dan kesabaran untuk memahami pola dan bentuk dari candlestick. Anda bisa mempelajari candlestick dari awal di halaman Pengantar Candlestick, Landasan Awal Teknikal Analisis.