Hai sobat Mibi, hari ini, 03 November telah tercatat beberapa peristiwa penting dan menarik untuk disimak seperti pendirian pabrik mobil Chevrolet pertama kali, berpisahnya Polandia dan Rusia serta upaya dalam merebut Benteng Victoria di Ambon. Mari kita simak ya sobat Mibi.
Pabrik Mobil Chevrolet Didirikan Tahun 1911
Bagi sobat Mibi yang senang akan dunia otomotif terutama tentang mobil, selain nama-nama besar pabrikan jepang yang sudah malang melintang seperti Toyota, Honda, Nissan dan Mitsubishi, ada satu lagi pabrik mobil terkenal dari Negeri Paman Sam, Chevrolet.
Chevy begitu nama singkat yang disematkan oleh para penggemar pabrikan satu ini, yang tepat 110 tahun lalu, 3 November 1911, didirikan oleh Louis Chevrolet dan William C. Durant.
Sebenarnya Chevrolet merupakan salah satu divisi yang dikembangkan oleh pabrikan besar sebelumnya, GM (General Motors), sebagai upaya untuk melakukan penyegaran dan memberikan warna berbeda untuk modelnya.
Produknya waktu itu langsung menjadi pesaing utama bagi mobil Ford model T yang lagi digandrungi, dan Chevrolet banyak menyumbang penjualan bagi GM.
Karena menyumbang banyak keuntungan dari penjualan mobilnya, sejumlah besar saham Chevrolet dibeli oleh GM dan Durant kembali menjadi presidennya setelah beberapa tahun sebelumnya didepak dari posisinya itu.
Logo Chevrolet waktu itu dinamakan ‘Bow Tie’ yang secara tidak sengaja melihat sebuah wallpaper di Paris tahun 1908 sehingga menjadi inspirasi logo itu.
Nuansa bendera Swiss juga sangat kental pada loga pertama Chevrolet, yang dipengaruhi oleh pendirinya Louis-Joseph Chevrolet yang juga berasal dari Swiss.
Beberapa perubahan terjadi pada logo Chevrolet, yang terakhir di tahun 2004, menggunakan lambang seperti simbol ‘+’ berwarna dasar emas, yang diartikan sebagai ‘Gold Standard’.
Jenis-jenis mobil dibagi dan dipasarkan sesuai selera pasar di negara yang ingin dituju tersebut, misalkan di Indonesia ada beberapa produk yang sudah dikenal seperti Spark, untuk city car, Aveo, model hatchback, Captiva dan Trax untuk model SUV, Colorado untuk model Single atau Double Cabin.
Berpisahnya Polandia dengan Rusia
Polandia didatangi oleh sekumpulan orang dari bangsa Slavi pada abad ke-10 yang kemudian membuat permukiman dan membentuk pemerintahan.
Miezcko yang seorang adipati adalah tokoh pendiri Polandia secara de facto yang juga menyebarkan agama kristen ragam barat.
Putranya memegang tahta kerajaan yang kemudian beberapa raja dari wangsa Piast berkuasa disana dan membuat negara mencapai kemakmuran secara ekonomi dan secara geografis mendapatkan banyak tambahan wilayah sampai abad ke-14.
Kemudian wangsa Jagiellon berkuasa sampai ke abad 16 yang saat itu juga eropa sedang dalam masa Renaisans, yang membuat kerjasama perluasan ekonomi dan politik dengan Lithuania untuk membentuk sebuah persemakmuran Polandia-Lithuania.
Sistem yang dipakai waktu itu sudah menganut demokrasi, dimana kemakmuran masih terjaga, namun lambat laun merosot karena banyaknya perang dari beberapa negara disekelilingnya yang tidak ingin negara ini maju.
Negara Persemakmuran Polandia-Lithuania runtuh ketika kerajaan Rusia, Prusia dan Monarki Hadsburg sehingga wilayahnya dibagi-bagi bersama. Pada tahun 1863 terjadi pemberontakan di kekaisaran Rusia namun gagal.
Setelah Perang Dunia I, ada peluang untuk kembali merebut kemerdekaan mereka karena beberapa negara yang menguasai mereka hancur dalam PD I.
Kemerdekaan yang kedua diraih pada tanggal 03 november 1918, namun hanya berumur jagung sampai tahun 1939 ketika ada invasi Jerman dan Uni-Soviet di Perang Dunia II.
Perebutan Benteng Victoria di Ambon
Republik Maluku Selatan (RMS) telah secara resmi dinyatakan berdiri sejak Dr. Robert Seteven Soumokil memproklamirkannya tanggal 25 april 1950, sebagai gerakan separatis. Dr. R.S. Soumokil sendiri merupakan seorang mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur. Pemberontakan itu dipercaya didukung oleh Belanda yang masih sangat ingin menguasai kembali Indonesia.
Operasi militer harus dilaksanakan Kopas Masel (Komando Pasukan Maluku Selatan), yang dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang, setelah upaya-upaya perundingan dan jalan damai tidak pernah ditanggapi oleh pihak RMS.
Operasi militer pertama kali dilakukan tanggal 28 September 1950 yang waktu itu berhasil mendarat di Ambon, yang menjadi fase pertama perang hingga tanggal 2 November 1950. Kota Ambon saat itu berhasil dikuasai.
Benteng Victoria dianggap tempat penting yang perlu direbut karena benteng itu jadi tempat eksekusi Pattimura. Pertempuran terjadi dalam jarak dekat pada tanggal 03 November 1950 dan akhirnya kota Ambon berhasil dikuasai sepenuhnya oleh Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS), dan RMS berhasil dipatahkan kekuatannya.
