Analisis Teknikal Saham untuk Investasi Jangka Pendek

  • Share

Mikaylabinar.com Seorang investor bukanlah cenayang yang bisa melihat masa depan kondisi grafik, tetapi dapat memprediksi potensi grafik dari analisis teknikal saham. Pembacaan pola serta prediksi tersebut sangat penting dalam membantu mengambil keputusan finansial.

Di antara berbagai jenis investasi, saham masih menjadi primadona investor maupun trader untuk mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Meskipun risiko kerugiannya besar, tetapi potensi keuntungannya juga sangat besar.

Terlebih bila memahami berbagai persiapan serta perhitungannya, kerugian bisa dicegah serta keuntungan bisa dimaksimalkan. Akan tetapi belum banyak yang memahami caranya, sehingga terkadang terkesan penuh spekulasi dan berakhir merugi.

Mengenal Istilah dalam Analisis Teknikal Saham

Sebelum berinvestasi, terdapat persiapan serta riset terlebih dahulu. Ada dua jenis riset populer, pertama adalah analisis fundamental dan kedua adalah analisis teknikal. Idealnya keduanya dipelajari, namun pada pola investasi tertentu tidak harus menguasai keduanya.

Analisis fundamental lebih terfokus pada performa perusahaan serta prospektus jangka panjangnya. Sehingga sangat cocok untuk orang dengan target finansial jangka panjang. Pergerakan saham dalam waktu singkat cenderung tidak diperhatikan.

Sedangkan analisis teknikal cenderung digunakan untuk berinvestasi pada jangka pendek, bisa hitungan jam, hari, atau bulan. Bergantung strategi serta target finansialnya. Biasanya orang yang melakukan investasi demikian disebut sebagai trader.

Sebelum memahami teknik analisis fundamental saham, ada baiknya mengenal istilah – istilahnya terlebih dahulu. Istilahnya sangat teknis sekali, sehingga harus dikenali serta dipahami dengan baik untuk memudahkan berbagai referensi tentang analisisnya.

Baca juga  Support Dan Resistance Dalam Trading Saham

1. Chart

Chart adalah sebuah diagram grafik, menunjukkan pergerakan harga saham dalam harian atau rentang waktu tertentu. Penggunaan grafiknya menggunakan candlestick, dengan warna merah atau hijau. Setiap candle menunjukkan pergerakan harga harian.

Warna pada candlestick memiliki arti tersendiri, apabila merah menunjukkan bahwa pada hari itu di akhir penutupan harganya mengalami penurunan dibandingkan ketika pembukaan. Singkatnya merah artinya turun, hijau artinya naik harganya.

2. Tren

Apabila candlestick tadi dijejerkan berurutan sesuai kronologis waktunya dalam periode tertentu, akan terlihat pola tertentu. Pola – pola ini disebut sebagai tren. Tren memudahkan pada investor atau trader dalam membuat keputusan, seperti hold atau cut loss.

3. Support & Resistance

Pada dasarnya grafik akan membentuk gambar seperti puncak dan lembah, titik puncak disebut sebagai resistance, menunjukkan bahwa akan ada potensi turun harganya. Sedangkan support adalah titik di mana harganya cenderung mulai menguat. Lebih lanjut bisa dibaca di bagian support dan resistance.

4. Indikator

Kapan harus membeli dan kapan harus melepaskan saham, biasanya bergantung pada acuan tertentu, disebut sebagai indikator. Ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai indikator, seperti moving average, stochastic, dan lainnya.

Tips Analisis Teknikal Saham untuk Investor

Setelah memahami berbagai komponen analisanya, tinggal melakukan analisisnya secara mendalam. Sebenarnya tidak begitu sulit, perlu membiasakan serta mencoba beberapa kali hingga akhirnya menemukan kepekaan untuk memutuskannya.

1. Mulai Membaca Kecenderungan Tren

Pada dasarnya tren hanya terdiri dari tiga jenis, yaitu kecenderungan untuk naik atau lebih sering dikenal sebagai bullish. Dan kecenderungan menurun, biasanya disebut sebagai bearish. Atau menyamping, nama lainnya sideways.

Ketika membaca tren usahakan membandingkan beberapa produk sahamnya. Ketika menemukan pola tren yang lebih baik atau aman, Anda bisa mempertimbangkan atau memutuskan untuk membelinya. Biasanya keputusannya searah dengan jenis trennya.

Baca juga  Cara Belajar Teknikal Analisis Saham

2. Membuat Titik Acuan

Acuan di sini menunjukkan kapan titik – titik terbaik dalam melakukan pembelian atau penjualan. Biasanya membuat acuannya berdasarkan garis support atau resistance. Ketika menyentuh angka support, merupakan peluang terbaik untuk buy.

Begitu juga ketika menyentuh titik untuk resistance, merupakan langkah terbaik ketika melakukan sell. Meskipun terlihat mudah, langkah ini memerlukan kepekaan serta kebiasaan dalam menentukan garis support dan resistancenya.

3. Membaca Indikator Secara Detail

Ada beberapa indikator sebelum membuat keputusan, seperti Moving Average, osilator, dan berbagai indikator lainnya. Meski cukup banyak sekali pilihannya, ada baiknya menguasai satu indikatornya terlebih dahulu sehingga mudah menentukan keputusannya.

4. Menentukan Kapan Berhenti

Salah satu tips agar bisa untuk maksimal adalah memahami kapan harus berhenti berinvestasi pada saham tertentu. Caranya adalah dengan menentukan batasan take profit dan cut loss. Ketika sudah mencapai batasan tersebut harus segera menjualnya.

Berinvestasi pada saham, baik sebagai investor maupun trader harus berdasarkan pertimbangan matang. Salah satunya adalah dengan melakukan analisis teknikal saham, sehingga bisa membaca profit serta risiko yang harus dihadapinya.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *