Sebagai salah satu aset perusahaan, karyawan berhak mendapatkan fasilitas layak agar mereka produktif dan memberikan hasil terbaik. Pelatihan atau training merupakan salah satu bentuk fasilitas yang dapat perusahaan sediakan. Dalam hal ini, training pengembangan diri karyawan menjadi jenis yang paling umum dipraktikkan.
Pengembangan diri yang diterapkan untuk karyawan tentunya berbeda untuk kebutuhan pribadi. Untuk mengenal lebih dalam tentang jenis training ini, simak selengkapnya dalam informasi berikut.
Table of Contents
Pengembangan Diri Untuk Karyawan
Dalam dunia kerja, attitude SDM, dari karyawan sampai pimpinan, berdampak pada atmoster dan lingkungan secara keseluruhan. Attitude positif tentunya akan memberikan dampak yang bagus. Lain saat yang terpancar adalah attitude negatif, siapa pun dijamin tak betah bekerja di sana.
Maka dari itu, training pengembangan diri karyawan diperlukan untuk membangun attitude terpuji. Pengembangan diri sendiri merujuk pada kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan identitas diri dan mengasah potensi maupun bakat. Adapun kegiatan-kegiatan yang dijumpai umumnya berupa peningkatan kesadaran, penggalian diri, serta pendalaman keterampilan.
Training pengembangan diri yang diaplikasikan dengan baik akan menonjolkan attitude positif, terutama lewat pekerjaan. Misalnya saja karyawan yang mampu menghadapi kendala melalui solusi dan pengambilan keputusan yang sesuai. Bahkan banyak perusahaan yang memakai model pembinaan attitude yang dituukan untuk membentuk semangat dan budaya yang baik.
Perusahaan pun sebaiknya menyelenggarakan training pengembangan diri karyawan secara berkelanjutan. Tujuannya adalah menjaga kualitas SDM dan terus menggali potensi diri dari para karyawan. Selain itu, karyawan juga diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai budaya kerja secara optimal untuk menyukseskan perusahaan.
Hal lain yang ingin perusahaan capai dari training ini adalah memiliki karyawan sebagai aset atau modal intelektual terbaik. Faktor ini secara tak langsung membuat reputasi mereka di mata klien dan kompetitor semakin profesional.
Tujuan Training Pengembangan Diri Bagi Karyawan
Apa tujuan yang ditawarkan training pengembangan diri karyawan? Secara umum, pelatihan atau program ini berangkah dari konsep dasar bahwa perusahaan memerlukan SDM yang unggul. Keunggulan tersebut berakar dari karakter, cara berpikir (mindset), motivasi, etika, hingga cara mereka berkomunikasi.
Diharapkan setelah mengikuti training, karyawan sebagai SDM akan menjadi sosok yang kreatif, bertanggungjawab, inovatif, berdedikasi, berintegrasi, dan senantiasa berkontribusi. Dengan begitu, perusahaan dapat memenuhi setiap tujuan yang telah ditargetkan.
Training pengembangan diri sendiri difokuskan pada peningkatan perilaku, kebiasaan, emosi, mindset, hingga kepribadian karyawan. Jadi mereka tak hanya cakap dalam melakukan pekerjaan, melainkan juga memiliki karakter yang baik dan mampu bekerja dalam tim.
Manfaat Mengikuti Training Pengembangan Diri Karyawan
Perusahaan yang memperhatikan kualitas SDM biasanya rutin menggelar training pengembangan diri karyawan. Mereka juga akan menerima sejumlah manfaat seperti:
1. Meningkatkan performa dan produktivitas
Bekerja dalam rutinitas tak dipungkiri membuat sebagian besar karyawan jenuh. Hal tersebut akan berdampak pula pada kualitas kerja mereka yang mengalami penurunan. Jika perusahaan tak segera mengambil tindakan, profit maupun reputasi mereka bakal ikut memburuk.
Oleh karena itu, training atau pelatihan pengembangan diperlukan untuk menjaga performa dan produktivitas karyawan. Pasalnya, mereka akan tahu apa saja keunggulan dan potensi diri yang bisa ditingkatkan. Selain itu, karyawan juga cenderung lebih percaya diri.
Ketika performa dan produktivitas karyawan baik, perusahaan juga menerima pendapatan stabil, bahkan naik drastis. Tentu hal ini membuat usaha tahan dari berbagai masalah seperti masa krisis.
2. Membuka peluang promosi jabatan
Manfaat berikutnya dari training pengembangan diri karyawan adalah membuka peluang promosi jabatan. Pasalnya dalam pelatihan, karyawan diberikan berbagai kiat untuk mengasah keterampilan atau skill sesuai potensi. Mereka pun dapat bekerja lebih optimis tanpa paksaan.
Kemudian, saat perusahaan memerlukan profesional di bidang tertentu, karyawan yang sudah ikut training pengembangan diri dapat dijadikan sebagai andalan. Dengan kata lain, perusahaan tak perlu mencari pihak ketiga seperti outsourcing untuk mengerjakannya.
Anda juga dapat memanfaatkan peningkatan skill tersebut untuk memperoleh peluang promosi. Apalagi kalau Anda memang memenuhi kriteria yang disyaratkan.
3. Menambah semangat dan motivasi kerja
Training pengembangan diri karyawan yang disediakan perusahaan akan membuat orang-orang yang bekerja merasa diperhatikan. Karena tak menutup kemungkinan mereka membutuhkan latihan, tetapi terkendala biaya. Ada juga yang akhirnya mengetahui potensi diri selepas mengikutinya.
Biaya yang perusahaan keluarkan untuk menyelenggarakan training memang tak sedikit. Namun, pengeluaran yang mereka lakukan akan setimpal dengan hasilnya. Sementara bagi karyawan, hal ini tak bakal membuak kondisi finansial mereka ambruk.
Artinya, baik perusahaan maupun karyawan sama-sama diuntungkan. Kedua belah pihak akan merasa termotivasi dan lebih semangat bekerja.
4. Menciptakan lingkungan kerja kondusif
Manfaat lainnya yang didapatkan dari training pengembangan diri karyawan adalah menciptakan lingkungan kerja kondusif. Mengapa demikian? Selama pelatihan, Anda menerima sejumlah materi dan kegiatan yang akan menggenjot performa individu maupun kelompok.
Dari kegiatan-kegiatan tersebut, Anda akan mendapatkan panduan untuk menyelesaikan masalah dan mengurangi risikonya. Kemudian, karyawan dilatih untuk bekerja dalam tim. Hal ini terbilang sulit karena masing-masing orang mempunyai skill dan kepribadian berbeda.
Akan tetapi, kalau berhasil diimplementasikan, karyawan pun secara tak langsung akan membuat lingkungan kerja lebih nyaman.
Tips memaksimalkan Training pengembangan diri karyawan
Sudah memahami tujuan dan manfaat dari training pengembangan diri karyawan? Bagi Anda yang akan atau sudah melakukan pelatihan tersebut, maksimalkan materi serta kegiatannya dengan cara-cara berikut:
1. Memakai mindset pemula
Salah satu faktor yang membuat seseorang kesulitan menyerap materi dan kegiatan training adalah cara berpikir yang terlalu tinggi. Anda malah menghalangi diri dari pengembangan yang diperlukan. Akibatnya, skill dan pengetahuan akan jalan di tempat.
Untuk itu, bukalah mindset Anda selayaknya pemula. Cara ini memudahkan Anda menerima materi hingga mengaplikasikannya di dunia kerja.
2. Ciptakan suasana nyaman
Sebelum mendapatkan lingkungan kerja kondusif, karyawan yang mengikuti pelatihan sebaiknya harus mampu menciptakan suasana nyaman dulu. Tak hanya membuat kegiatan berjalan lancar, hal ini memungkinkan para peserta fokus mengikuti setiap aktivitas.
Tanpa suasana nyaman, karyawan bakal kurang betah dan sulit konsentrasi. Apalagi beberapa pelatihan bisa berlangsung selama berjam-jam.
3. Pahami materi sebelum pelatihan
Sebelum training pengembangan diri karyawan dimulai, Anda sebaiknya mempelajari materi yang diberikan. Biasanya penyedia layanan training memberikan gambaran kegiatan dan materi yang akan peserta lewati. Dari sini, Anda dapat menjadikannya sebagai panduan.
Dengan memahami gambaran dasar pelatihan, peserta tak akan canggung. Selain itu, Anda juga mudah mengikuti instruksi yang diperintahkan.
4. Hindari multitasking
Multitasking memang bermanfaat dalam dunia kerja, terutama yang berkaitan dengan efektivitas waktu. Akan tetapi, jangan lakukan penerapannya selama menjalani pelatihan. Hal tersebut dapat membuat Anda repot saat melakukan tugas tertentu, khususnya yang memerlukan fokus tinggi.
Jadi untuk sementara, singkirkan kemampuan multitasking Anda. Pahami baik-baik materi dan kegiatan yang dijelaskan agar hasilnya memuaskan.
5. Buat catatan penting
Tips berikutnya yang akan memaksimalkan training adalah membuat catatan. Memang ada beberapa kegiatan yang menyediakan modul. Namun, ada yang fokus pada praktik, sehingga karyawan yang ingin mencatat harus melakukannya secara mandiri.
Dalam hal ini, Anda tak perlu membawa buku atau notepad. Note yang tersedia di ponsel pun bisa difungsikan sebagai catatan.
6. Aktiif selama mengikuti training
Ada beberapa cara yang membantu Anda memahami materi selama training berlangsung. Salah satunya adalah aktiif selama kegiatan berlangsung. Oleh karena itu, jangan sungkan bertanya atau menginisiasikan sesuatu selama masih sesuai tema.
Selain membantu karyawan memahami materi, aktif saat ada training akan membuat poses lebih interaktif dan mendorong peserta ikut aktif.
7. Ikuti semua kegiatan sampai akhir
Terakhir, pastikan Anda mengikuti semua kegiatan sampai akhir. Sejumlah training memang bisa berlangsung seharian penuh, bahkan beberapa hari dengan tema berbeda. Absen di salah satu sesi atau hari sayangnya akan memberi hasil yang kurang maksimal.
Untuk mengatasi hal ini, pihak penyelenggara tentu memberikan waktu istirahat. Anda juga ada baiknya mempersiapkan fisik dan mental supaya kuat mengikuti training sampai akhir.
Demikian pengertian, tujuan, manfaat, hingga kiat-kiat memaksimalkan training pengembangan diri karyawan. Mudah-mudahan informasi ini memudahkan Anda ikut pelatihan!