Now You Know (29 Oktober 2021): Peristiwa Jatuhnya Lion air JT 610, dll– Beberapa peristiwa penting yang terjadi hari ini (29 Oktober) telah tercatat dalam sejarah,
Mari kita simak peristiwa sejarah beberapa tahun kebelakang pada hari ini:
Table of Contents
Jatuhnya Lion Air JT 610
Tentunya masih segar ingatan kita tentang peristiwa pilu yang mendera negeri ini, kala tiga tahun lalu 29 Oktober 2018 pesawat yang membawa 181 penumpang (178 dewasa dan 3 anak-anak) serta kru awak kabin sebanyak 2 orang dan pilot dan co-pilot.
Pesawat bernomor penerbangan JT 610 itu dikapteni itu pilot Bhavye Suneja dan kopilot Harvino dijadwalkan bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta menuju ke Bandara Depati Amir, Pangkalpinang.
Menurut penjelasan dari Tim SAR pesawat jatuh di sekitaran Tanjung Pakis, Karawang, namun sebelum itu pesawat sempat hilang kontak pada ketinggian 3000 kaki.
Basarnas melansir bahwa jatuhnya pesawat diperkirakan jam 09.40 dan jatuh di dasar laut pada 30-35 meter.
Baik polisi, Tim SAR dan beberapa tim lainnya dikerahkan dengan memanfaatkan tiga helikopter dan empat kapal, selain itu juga ada dari beberapa nelayan yang juga ikut membantu pencarian.
Sementara itu puluhan ambulans telah disiagakan di darat untuk mengantisipasi jika memang ada korban-korban.
Penetapan waktu pencarian sekitar tujuh hari, dan dalam waktu pencarian itu yang ditemukan hanya serpihan-serpihan pesawat dan juga ada beberapa potongan-potongan tubuh manusia.
Hingga batas waktu pencarian yang telah ditetapkan, tidak juga ditemukan korban yang selamat.
FDR (flight data recorder) telah ditemukan pada tanggal 1 November dan diambil tim untuk diteliti. Total ada 196 kantong jenazah yang telah dievakuasi oleh tim.
Berdirinya Turki menjadi Negara Demokrasi
Hari ini 98 tahun yang lalu di tanggal 29 Oktober 1923, Turki melantik Mustafa Kemal sebagai Presiden pertama mereka
Dan dengan begitu mengakhiri sistem warisan moraki kesultanan (pemerintahan Utsmaniyah) yang sudah dianut oleh Turki selama 600 tahun lebih.
Pergerekan negara Turki menjadi demokrasi dimulai sejak tahun 1919 berdasarkan Pakta Nasional yang membuat Mustafa Kemal pergi ke Anatolia untuk membentuk tentara Nasional pada Juni 1919 setelah mendarat di Samsun.
Adanya pendudukan Yunani di Izmir, mendorong diadakannya sebuah Kongres bertempat di Ezrurum yang kemudian dikenal dengan Kongres Izrurum untuk menghasilkan Pakta Nasional.
Resolusi itu untuk mewadahi keinginan dan tekad dari warga Turki yang ingin merdeka.
Akhirnya Perjanjian Lausanne membuat sebuah kesepakatan bahwa akan ada pertukaran populasi yaitu bahwa sekitar 1,1 juta orang yang berada di Turki dipindahkan ke Yunani, sebagai gantinya sekitar 380.000 orang yang sudah berada di Yunani dipindahkan ke Turki.
Mustafa Kemal kemudian banyak melakukan perubahan yang signifikan pada pemerintahannya yaitu mengubah negara Utsmaniyah Turki menjadi negara sekuler baru, gelar Bapak Bangsa diberikan kepada Mustafa Kemal atas kontribusinya.
Tragedi New Delhi
Di kota New Delhi, India 16 tahun yang lalu, 29 Oktober 2005 telah terjadi ledakan yang menewaskan setidaknya 59 orang dan 200 orang lainnya mengalami luka-luka.
Peristiwa berdarah ini hanya selang 4 hari sebelum perayaan besar umat Hindu dan Sikh, Diwali dan seminngu sebelum perayaan Idul Fitri.
Kelompok yang bernama Islamic Inwuilab Mahaz mengaku kelompok yang bertanggungjawab terhadao serangan itu. Baik Presiden dan Perdana Menteri mengaku mengutuk terhadap insiden itu, dan meminta untuk segera diusut.
Dilansir dari beberapa situs berita, ada tiga ledakan yang tercatat, pertema di dekat stasiun New delhi pukul 17.00, yang kedua di Govindpuri pada sebuah bus pukul 18.00 dan yang terakhir di pasar Sarojini Nagar selatan New Delhi pukul 18.05.
Info lain: Now You Know (28 Oktober): Peristiwa Fenomenal Anak Muda Hari Ini – Sumpah Pemuda