Now You Know (13 November): Peristiwa Tragedi Semanggi dan Badai Bhola Bangladesh

Posted on

Peristiwa sejarah baik itu peristiwa menarik, unik dan ataupun sebuah kejadian pilu tetaplah harus dicatat dan dibagikan keapada generasi-generasi penerus bangsa agar mengetahui suatu sejarah yang sebenarnya. Hari ini 13 November 23 tahun silam di tahun 1998. Telah tercatat sebuah peristiwa kelam bagi Indonesia yang dikenal sebagai Tragedi Semanggi.

Peristiwa lain yang tercatat pada tanggal 13 November adalah adanya badai yang disebut Siklon Bhola yang menewaskan ratusan ribu orang di Bangladesh

Tragedi Semanggi

Mahasiswa-mahasiswa di Jakarta yang banyaknya puluhan ribu orang telah merangsek masuk ke jalan-jalan Ibu Kota bersama dengan elemen sipil lainnya untuk menolak keras pemerintahan waktu itu.

Indonesia kala itu memasuki sebuah masa transisi. Yaitu perpindahan dari berakhirnya sebuah rezim yang disebut Orde Baru kepada Presiden BJ Habibie.

Mahasiswa memandang jika pergantian tersebut tidak memberikan perubahan yang berarti. Karena beliau dianggap sebagai bagian dari Orde Baru, dan mahasiswa juga menolak keberadaan para anggota dewan MPR/DPR.

Pointnya adalah segala sesuatau yang berbau Orde Baru baik itu peninggalan sistem maupun orang-orangnya diminta untuk tidak memegang kekuasaan lagi. Begitu juga dengan pelibatan militer dalam kontestasi politik yang dinilai tidak tepat.

Sidang Istimewa yang diadakan oleh MPR juga tidak luput dari penolakan, dimana mahasiswa terus-menerus melakukan demonstrasi ke jalan.

Lebih lagi, karen begitu masifnya gerakan ini, banyak mahasiswa-mahasiswa dari kampus lain di Jakarta ikut serta dalam demonstrasi ini.

Gerakan Mahasiswa

Jika menilik kronologi peristiwa ini yang dikutip dari Wikipedia dan CNNIndonesia, demonstrasi mahasiswa dan elemen sipil lainnya sudah dilakukan sejak dua hari sebelumnya yaitu di tanggal 11 November, dimana mahasiswa sudah berkumpul di Salemba namun bentrok dengan Pam Swakarsa, sementara masyarakat sipil dihadang TNI.

Keesokan harinya, mahasiswa yang berkumpul semakin banyak yang diperkirakan ada ratusan ribu dari berbagai Perguruan Tinggi di Jakarta. Mereka bergerak dari Semanggi-Slipi-Kuningan yang tujuannya ingin bergerak ke gedung MPR/DPR.

Namun usaha mereka tidak berhasil karena dikawal ketat oleh Brimob, tentara dan Pam Swakarsa. Di malam hari ternyata terjadi bentrok antara mahasiswa dengan anggota pengaman di daerah Slipi, yang kemudian mahasiswa menuju ke Atma Jaya. Satu orang pelajar meninggal pada kejadian itu.

Pada tanggal 13 November, kembali lagi masyarakat dan mahasiswa berkumpul di daerah Semanggi dan sekitarnya.

Namun aparat nampaknya telah siap sedia dengan kekuatan anggota mereka yang menghadang laju pergerakan mahasiswa, apalagi dengan menggunakan kendaraan militer.

Adanya kendaraan itu membuat mahasiswa berserakan berlari ke beberapa tempat untuk menyelamatkan diri. Pasalnya tembakan beruntun dimuntahkan yang membuat banyak jatuh korban jiwa.

Korban jiwa terus berjatuhan karena penembakan juga terus terjadi yang diperkirakan dari jam 3 sore sampai jam 2 pagi.

Tim Relawan Untuk Kemanusiaan mengidentifikasi jumlah korban yang meninggal, yang mencapai 17 orang dari berbagai kalangan baik dari mahasiswa, pelajar SMA, masyarakat dan aparat pengaman.

Peristiwa ini kemudian hari juga dikenal sebagai Tragedi I

Ratusan Ribu Orang Meninggal Karena Siklon Bhola

Kejadian ini mungkin salah satu peristiwa fenomena alam yang banyak merenggut korban jiwa. Siklon Bhola merupakan badai yang sangat mematikan yang menerjang kawasan Bangladesh (dulu Pakistan Timur).

Jumlah jiwa yang meninggal diperkirakan mencapai 500.000 jiwa, yang meluluhlantahkan kawasan itu karena badai Bhola memiliki kecepatan rata-rata 190 km/jam. Pada tanggal 13 November 1970 badai yang mematikan ini akhirnya berhenti.

Uniknya dengan berakhirnya Siklon Bhola, memantik dimulainya perang saudara yang membentuk negara Bangladesh yang terkenal dengan Perang Kemerdekaan Bangladesh.

Info lain: Syarat Naik Kereta Api Bagi Penumpang Yang Ingin Melakukan Perjalanan, Cek Disini

x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *