Cara Berinvestasi Saham: Panduan Bagi Pemula

Cara Berinvestasi Saham: Panduan Bagi Pemula
Cara Berinvestasi Saham: Panduan Bagi Pemula (Photo by Anna Nekrashevich via Pexels)

Apabila anda punya keinginan untuk berinvestasi saham tapi tidak tahu bagaimana cara memulainya dan langkah pertama apa yang diambil, dengan membuka artikel ini kini anda berada di tempat yang tepat

Investasi saham, apabila dilakukan dengan baik adalah salah satu cara paling efektif untuk membangun kekayaan jangka panjang. Kami di sini untuk mengajari Anda caranya.

Ada banyak hal yang harus Anda ketahui sebelum terjun dalam dunia investasi saham. Berikut adalah panduan yang bisa membantu anda untuk menginvestasikan uang di pasar saham dan memastikan Anda melakukannya dengan cara yang benar.

1. Kenali tipikal Anda

Setiap investor memiliki gaya investasi berbeda disesuaikan dengan karakter dan tipikalnya. Ada yang berinvestasi secara individu dan aktif ada juga yang menggunakan pendekatan lain.

Coba perhatikan ini. Pertanyaan berikut untuk memberikan gambaran yang mendekati karakter anda:

  • Saya orang yang analitis dan menikmati angka-angka dan melakukan penelitian.
  • Saya benci matematika dan tidak ingin mengerjakan banyak “pekerjaan rumah”.
  • Saya ada waktu luang setiap minggu untuk mendedikasikan diri untuk investasi pasar saham.
  • Saya suka membaca tentang berbagai perusahaan tempat saya dapat berinvestasi, tetapi tidak memiliki keinginan untuk mendalami apa pun yang berhubungan dengan matematika.
  • Saya seorang profesional yang sibuk dan tidak punya waktu untuk belajar bagaimana menganalisis saham.

Terlepas bagaimana tipikal anda, tidak perlu khawatir anda masih bisa menjadi investor saham.

Berbagai cara untuk berinvestasi di pasar saham

Terdapat berbagai cara untuk berinvestasi di pasar saham, yaitu:

A. Anda bisa membeli saham secara individu

Anda bisa membeli saham secara langsung melalui sekuritas. Pastikan anda memiliki waktu dan keinginan untuk meneliti dan mengevaluasi saham secara menyeluruh secara berkelanjutan.

Pastikan anda memahami dasar-dasar analisis saham dan mengerti bagaimana memilih saham yang memiliki prospek menguntungkan

Apabila anda tidak menyukai analisis laporan keuangan maupun pendekatan fundamental lainnya, anda bisa berinvestasi saham secara pasif dalam artian berinvestasi untuk jangka pajang (diatas 5 tahun)

B. Reksadana indeks (Index Fund)

Selain membeli saham individu, Anda dapat memilih untuk berinvestasi dalam reksadana indeks, yang melacak indeks saham seperti IHSG.

Jika menyangkut dana yang dikelola secara aktif vs. pasif, kami umumnya lebih memilih yang terakhir (walaupun ada pengecualian).

Reksadana indeks biasanya memiliki biaya yang jauh lebih rendah dan hampir dijamin sesuai dengan kinerja jangka panjang dari indeks yang mendasarinya.

C. Robo-advisors

Anda bisa menggunakan robo advisor, adalah pialang yang pada dasarnya menginvestasikan uang Anda atas nama Anda dalam portofolio reksadana indeks yang sesuai dengan usia, toleransi risiko, dan tujuan investasi Anda.

Robo-advisor tidak hanya dapat memilih investasi Anda, tetapi juga mengoptimalkan efisiensi pajak Anda dan membuat perubahan dari waktu ke waktu secara otomatis.

2. Putuskan berapa banyak Anda akan berinvestasi di saham

Anda harus memahami bahwa pasar saham termasuk high risk anda high return. Pasar saham bukanlah tempat untuk uang yang mungkin Anda butuhkan dalam jangka pendek atau dibawah lima tahun ke depan

Sementara pasar saham hampir pasti akan naik dalam jangka panjang, ada terlalu banyak ketidakpastian dalam harga saham dalam jangka pendek

Pada tahun 2020, selama pandemi COVID-19, pasar anjlok lebih dari 40% dan rebound ke level tertinggi sepanjang masa dalam beberapa bulan.

Sebelum berinvestasi saham, pastikan anda telah memiliki:

  • Dana darurat Anda
  • Uang yang Anda perlukan untuk membayar uang sekolah anak Anda berikutnya
  • Dana liburan tahun depan
  • Uang yang Anda keluarkan untuk uang muka, bahkan jika Anda tidak akan siap untuk membeli rumah selama beberapa tahun

Uang yang anda investasikan sebaiknya adalah uang nganggur, yaitu uang yang tidak anda gunakan dalam lima tahun kedepan

Ini adalah konsep yang dikenal sebagai alokasi aset, dan beberapa faktor berperan di sini. Usia Anda adalah pertimbangan utama, begitu pula toleransi risiko dan tujuan investasi Anda.

Perhatikan Usia

Mari kita mulai dengan usia Anda. Gagasan umumnya adalah seiring bertambahnya usia, saham secara bertahap menjadi tempat yang kurang diinginkan untuk menyimpan uang Anda.

Jika Anda masih muda, Anda memiliki beberapa waktu dekade di depan Anda untuk mengatasi pasang surut di pasar, tetapi ini tidak terjadi jika Anda sudah pensiun dan bergantung pada pendapatan investasi Anda.

Berikut adalah aturan praktis yang dapat membantu Anda menetapkan alokasi aset rata-rata. Ambil usia Anda dan kurangi dari 110.

Ini adalah perkiraan persentase uang Anda yang dapat diinvestasikan yang seharusnya ada di saham (ini termasuk reksa dana dan ETF yang berbasis saham).

Sisanya harus dalam investasi pendapatan tetap seperti obligasi. Anda kemudian dapat menyesuaikan rasio ini ke atas atau ke bawah tergantung pada toleransi risiko khusus Anda.

Sebagai contoh, katakanlah Anda berusia 40 tahun. Aturan ini menyarankan bahwa 70% dari uang Anda yang dapat diinvestasikan harus dalam bentuk saham, dengan 30% lainnya dalam pendapatan tetap.

Jika Anda lebih suka mengambil risiko atau berencana untuk bekerja melewati usia pensiun biasa, Anda mungkin ingin mengubah rasio ini ke saham.

Di sisi lain, jika Anda tidak menyukai fluktuasi besar dalam portofolio Anda, Anda mungkin ingin mengubahnya ke arah lain.

3. Buka akun investasi

Langkah selanjutnya adalah dengan membuka akun investasi di sekuritas (broker), ada banyak sekuritas tinggal anda pilih bahkan anda bisa membuka sekuritas secara online

Ada beberapa pertimbangan yang perlu anda perhatikan dalam memilih broker, diantaranya:

  1. kemudahan aksesnya, bisa diakses secara mobile maupun desktop
  2. biaya transaksi jual-beli yang rendah, anda bisa membandingkan fee-nya dengan broker lain
  3. kecepatan aksesnya yang bersifat live bukan delay
  4. pelayanannya atau kantor perwakilannya yang terdekat
  5. kemudahan dalam proses setor maupun penarikan
  6. fitur yang disediakan misalnya fitur yang terintegrasi dengan reksadana, ETF, obligasi dll

4. Pilih saham Anda

Memilih saham perlu beberapa pertimbangan yang bagus oleh karena itu anda perlu memahami paling tidak dasar dari analisis fundamental ataupun teknikal

Apabila anda tidak ada waktu untuk mempelajari analisis tersebut, anda bisa membeli saham blue chip. Namun, ada beberapa hal yang perlu anda pertimbangkan yaitu:

  • Diversifikasi portofolio Anda.
  • Investasikan hanya pada bisnis yang Anda pahami.
  • Hindari saham dengan volatilitas (naik-turun) tinggi sampai Anda terbiasa berinvestasi.
  • Selalu hindari saham penny (saham gorengan atau saham dengan harga kecil).
  • Pelajari metrik dan konsep dasar untuk mengevaluasi saham.

Ada baiknya untuk mempelajari konsep diversifikasi, artinya Anda harus memiliki berbagai jenis perusahaan dalam portofolio Anda.

Namun, saya akan berhati-hati terhadap terlalu banyak diversifikasi. Tetap berpegang pada bisnis yang Anda pahami

Membeli saham dengan pertumbuhan tinggi yang mencolok mungkin tampak seperti cara yang bagus untuk membangun kekayaan (dan tentu saja bisa), tetapi saya memperingatkan Anda untuk menunda ini sampai Anda sedikit lebih berpengalaman. Lebih bijaksana untuk membuat “dasar” portofolio Anda dengan bisnis yang kokoh dan mapan.

Jika Anda ingin berinvestasi dalam saham individu, Anda harus membiasakan diri dengan beberapa cara dasar untuk mengevaluasinya.

5. Lanjutkan investasi

Inilah salah satu rahasia terbesar dalam berinvestasi sebagaimana Warren Buffett ‘miracle of omaha’ Anda tidak perlu melakukan hal yang luar biasa untuk mendapatkan hasil yang luar biasa.

(Catatan: Warren Buffett bukan hanya investor jangka panjang paling sukses sepanjang masa, tetapi juga salah satu sumber kebijaksanaan terbaik untuk strategi investasi Anda.)

Cara yang paling pasti untuk menghasilkan uang di pasar saham adalah dengan membeli saham bisnis besar dengan harga yang wajar dan mempertahankan saham tersebut selama bisnis tetap besar (atau sampai Anda membutuhkan uang).

Jika Anda melakukan ini, Anda akan mengalami beberapa volatilitas di sepanjang jalan, tetapi seiring waktu Anda akan menghasilkan pengembalian investasi yang sangat baik.

Anda bisa melihat artikel ini dalam versi video di chanel mikaylabinar. Cara Berinvestasi Saham: Panduan Bagi Pemula

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *