Tips Mengelola Keuangan Bagi Generasi Milenial

  • Share
tips mengelola keuangan milenial
tips mengelola keuangan milenial

Tips mengelola keuangan- Kemampuan mengelola keuangan bukan hanya dipelajari dan diterapkan orang dewasa saja, melainkan juga generasi milenial sudah harus sadar finansial.

Ini dikarenakan semakin dini mereka belajar, akan semakin memahami apa arti mengatur keuangan yang benar.

Banyak yang berpendapat jika generasi milenial sangat payah dalam mengatur keuangan karena prioritas mereka adalah senang-senang tanpa memiliki keseriusan untuk mengerti tentang bagaimana menabung dan membelanjakan uang dengan bijak.

Gaya hidup yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya diduga menjadi penyebabnya, apalagi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, membentuk komunitas dengan jiwa konsumerisme.

Namun yang harus dipahami adalah, keterampilan mengelola keuangan sebenarnya bisa diaplikasikan secara sederhana melalui kegiatan sehari-hari. Berikut beberapa tips mengelola keuangan yang bisa dilakukan generasi milenial

Batasi Pembelian Paket Data

Tidak bisa dipungkiri, teknologi dan internet telah merambah hampir ke seluruh aspek kehidupan, termasuk bagi kaum milenial.

HP sudah bisa dikatakan sebagai barang yang harus dimiliki karena banyak menyediakan kemudahan dalam berkomunikasi, bermain game dan ber-media sosial.

Paket data menjadi keharusan, yang besarnya bisa sangat beragam tergantung dari provider atau penyedia data telekomunikasi.

Tanpa disadari tiap bulan anggaran tersedot untuk pos ini yang terkadang bisa melebihi untuk pos anggaran lainnya seperti pembelian buku.

Untuk itu sebaiknya pembelian paket data dibatasi pada jumlah tertentu. Misalnya membeli paket data selama sebulan sebesar 50 ribu, dan usahakanlah untuk penggunaannya tidak melebihi itu supaya jangan membeli lagi ketika paket sudah habis, akhirnya jadi double pengeluaran.

Menabung

Kegiatan ini sebenarnya tidak berat bahkan cenderung sepele, namun dampaknya sangat besar. Menabung mengajarkan untuk dapat menghargai uang berapapun nominal yang diterima, yang artinya dengan menyisihkan uang secara tidak langsung sedang mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Jika kaum milenial menerima uang saku bulanan, maka sebaiknya sisihkan terlebih dahulu berapapun besarnya untuk tabungan. Setelah itu baru belanjakan sesuai dengan kebutuhan.  

Walaupun mungkin manfaatnya bukan untuk jangka pendek, tabungan ini juga bisa dijadikan dana darurat untuk beberapa hal yang mendesak.

Jenis tabungan yang sederhana dan efektif untuk kaum milenial adalah tabungan konvensional, yaitu dengan celengan. Setiap hari diusahakan untuk menabung dari sisa uang saku berapapun besarnya, dengan begitu tanpa disadari mendapat banyak uang.

Beli Barang Bekas

Kaum milenial sangat rapuh terhadap keinginan mata, terutama ketika melihat ada barang-barang baru. Padahal membeli barang baru untuk keluaran terbaru bisa dibilang mahal.

Seringkali keinginan membeli barang baru bukan semata-mata untuk memuaskan hati, tetapi untuk memuaskan gengsi yang ujung-ujungnya untuk pamer.

Salah satu kelemahan generasi milenial adalah tidak tahan terhadap pandangan sinis teman-teman mereka yang sebenarnya tidak perlu ditanggapi dengan serius.

Jika membeli barang bekas maka takut diejek atau dianggap tidak ‘gaul’, pandangan seperti ini menggerus kepercayaan diri mereka.

Padahal dengan membeli barang bekas, semisal membeli HP bekas yang kondisinya masih bagus kondisinya, bisa menghemat pengeluaran, yang sisanya bisa dipakai untuk kesenangan yang lain.  

Membeli barang bekas dapat menjadi solusi untuk berhemat, salah satu faktor keberhasilan dalam mengelola keuangan.

Berbisnis Sampingan

Jangan berpikir bahwa berbisnis hanya untuk orang-orang dewasa. Anak muda sangat bisa dan memiliki peluang yang sama dengan orang yang lebih dewasa. Banyak contoh ide usaha yang sederhana namun bisa menghasilkan pundi-pundi uang.

Misalnya memiliki kemampuan dalam desain grafis, maka ketrampilan ini jelas akan memberikan penghasilan sampingan.

Setiap kenaikan kelas atau acara-acara khusus seperti perpisahan atau menyambut hari raya, biasanya anak-anak muda akan mengadakan acara dengan kostum baru.

Ini memberi peluang untuk mendesain baju, jaket, tas dan atau lainnya. Jika desainnya bagus, maka teman kelas lain atau angkatan lain tertarik untuk menggunakan jasanya.

Apalagi bisa menyediakan baju sendiri berikut dengan sablonnya, otomatis memberi tambahan penghasilan yang lebih besar.

Jauhi Berhutang

Berhutang adalah kebiasaan buruk yang sebisa mungkin untuk dihindari. Generasi milenial yang terbiasa berhutang kepada temannya sekecil apapun, mereka akan menjadi terbiasa. Apalagi berhutang untuk membeli barang-barang mahal.

Lebih baik meminta kepada orang tua secara jujur jika memang ada kebutuhan yang mendesak, ataupun memang itu untuk kesenangan juga dibicarakan saja daripada berhutang.

Hindari Pengeluaran Boros

Generasi milenial cenderung terpengaruh dengan teman lainnya. Gaya hidup yang serba suka nongkrong menjadi penyebab pengeluaran boros yang biasanya dihabiskan dengan makan diluar dengan harga agak mahal atau membeli barang-barang baru yang mahal.

Padahal pengeluaran itu bukan hal yang mendesak, dan jikalaupun memang harus dilakukan, maka tidak sering, hanya sesekali saja.

Kegiatan berkumpul kongkow dengan teman-teman tentunya juga dibutuhkan, namun harus dibatasi agar tidak menjadi kebiasaan.

Demikian Tips Mengelola Keuangan Bagi Generasi Milenial.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *