Mikaylabinar.com– Tweezer Bottom Candlestick dan Tweezer Top memiliki kemiripan dengan Matching Low dan Matching High dimana ujung bagian bawah atau ujung bagian atas rata pada posisi horizontal yang sama.
Perbedaannya terletak pada bagian body atau ekornya yang sama. Pada Tweezer bentuknya yang sama adalah ekor (tail/shadow) sedangkan pada Matching terletak pada body-nya
Table of Contents
Tweezer Bottom Candlestick
Tweezer Bottom merupakan kelompok Bullish reversal pattern yang terdiri dari dua candle dengan di dahului oleh pola downtrend. Sedangkan, Tweezer Top termasuk dalam kategori Bearish reversal pattern yang didahului oleh pola uptrend.
Jika terbentuk Tweezer Bottom menandakan akan terjadi pembalikan menuju uptrend, dan pada saat terbentuk pola ini sebaiknya trader mengambil posisi buy dan tunggu hingga terbentuk pola Tweezer Top untuk taking profit atau sell
Tweezers harus dibedakan dalam diagram harian, intraday dan mingguan atau long. Perbedaan ini disebabkan oleh ketiadaan kekuatan dalam harga high atau low yang sama dalam dua sesi harian atau intraday.
Kondisi tersebut terjadi jika pada tahap ini ada kecocokan dengan kriteria khusus untuk tweezers ( pola candle pertama yang panjang dan candle kedua yang pendek, atau pola candle yang memiliki kesamaan harga high atau low) sebagai pertimbangan.
Dengan demikian, Aspek utama yang perlu kita ingat mengenai tweezers pada diagram harian atau intraday, yaitu pola ini menggabungkan beberapa garis candle yang khas untuk menggerakkan twezeers
Dalam trading jangka waktu yang lebih lama, tweezers top dan bottom pada candle chart mingguan dan bulanan yang tersusun dari candlestick yang berurutan bisa menghasilkan pola pembalikan yang signifikan.
Pola ini bisa terbentuk walaupun tidak ada konfirmasi dari candle yang lain karena pada diagram mingguan atau bulanan, harga low dalam minggu ini berhasil mempertahankan harga low minggu lalu dan bisa menjadi basis rally. Namun, prinsip ini tidak berlaku pada harga low harian atau intraday
Bentuk Tweezer
Bentuk Tweezer Bottom dan Tweezer Top sebagai berikut:
Tweezer Bottom memiliki ciri :
- Terdiri dari dua candle
- Didahului downtrend
- Candle pertama berwarna merah (atau hitam)
- Dan, candle kedua berwarna hijau (atau putih)
- Ujung ekor bagian bawah ( low ) keduanya rata atau sama.
Tweezer Top memiliki ciri :
- Terdiri dari dua candle
- Didahului uptrend
- Candle pertama berwarna hijau ( atau putih)
- Candle kedua berwarna merah ( atau hitam)
- Ujung ekor bagian atas ( high ) keduanya rata atau sama
Sebagai contoh :
Keterangan :
Pada gambar diatas terdapat dua pola, yang pertama Tweezer Top dan kedua Bottom. Ciri dari kedua pola tersebut adalah kedua ujung ekornya sama walaupun kedua candle tersebut memiliki ukuran body yang berbeda.
Kalau kita perhatikan pada Tweezer Top yang terbentuk diatas didahului oleh uptrend kemudian terbentuk dua candle dengan ekor dibagian atasnya yang sama.
Jika terbentuk pola seperti ini akan terjadi penurunan, dan kita perhatikan setelah terbentuk twizer Top terjadi bearish
Panah selanjutnya menunjukkan Tweezer Bottom, didahului penurunan kemudian terbentuk dua candle dan seperti yang kita lihat setelah terbentuk pola tersebut terjadi bullish atau kenaikan.
Sedangkan untuk mengetahui kekuatan bullish atau bearish apakah terus berlanjut atau tidak perlu dikombinasikan dengan indikator lainnya, misalnya indikator volume. Baca juga : Indikator volume dalam pergerakan harga saham