Invasi Jepang ke Indonesia Pertama Kali, Ledakan Kingsland dan Penyelamatan Bulo Marer

Posted on

Halo sobat Mibi hari ini tanggal 11 Januari telah tercatat dalam sejarah dunia beberapa peristiwa penting dan menarik yang patut untuk disimak bersama sebagai pengetahuan umum, diantaranya adalah Ledakan Kingsland, Penyelamatan Bulo Marer dan Invasi Jepang ke Indonesia Pertama Kali

Ledakan Kingsland

Ledakan Kingsland adalah peristiwa yang terjadi di sebuah pabrik amunisi di Lyndhurst, New Jersey selama Perang Dunia I.

Pada tanggal 11 Januari 1917, kebakaran di gedung 30 menghanguskan seluruh pabrik yang digunakan untuk mendukung pasukan Amerika.  

Perusahaan Amerika dan Kanada memasok barang ke Sekutu memberikan insentif untuk tindakan sabotase di tanah Amerika.

Dalam 4 jam, ada sekitar 500.000 keping 76 mm peluru dengan daya ledak tinggi dilepaskan. Seluruh pabrik hancur dan menjadi tontonan yang lebih megah daripada ledakan tahun 1916. Terdekat di Black Tom dari gedung perkantoran dan apartemen tinggi, orang-orang di New York City menyaksikan dengan takjub.

Penghancuran Canadian Car and Foundry Company di Kingsland, bersama dengan ledakan di Black Tom, adalah tindakan terorisme paling kejam yang dilakukan oleh Jerman di tanah Amerika Teori mengatakan bahwa Jerman bertanggung jawab atas ledakan tersebut dalam upaya untuk melemahkan dukungan  kepada Sekutu.

Pada bulan Maret 1916, Perang Dunia I sedang berlangsung. Meskipun Amerika Serikat netral dalam konflik. Negara itu menjual perlengkapan perang ke Sekutu karena blokade Inggris terhadap Jerman, yang berarti bahwa Sekutu adalah satu-satunya pelanggan potensial.

Amunisi, termasuk cangkang, kotak cangkang, pecahan peluru, dan bubuk dikirim ke Kingsland dari lebih dari 100 pabrik yang berbeda.

Di pengecoran mereka dikumpulkan untuk dikirim ke Rusia. Memproduksi 3 juta cangkang per bulan, pabrik itu merupakan tujuan yang layak bagi penyabot Jerman.

Penyelamatan Bulo Marer

Pasukan militer Prancis melakukan operasi penyelamatan di Bulo Marer, Somalia pada 11 Januari 2013. Penyelamatan ini untuk membebaskan seorang sandera yang dikenal dengan kode nama “Denis Allex” dari Al-Shabaab. Operasi gagal dan Alex dieksekusi sebagai tanggapan.

Latar belakangnya yaitu, Denis Allex dan Marc Aubrière dikerahkan ke Mogadishu, Somalia pada tahun 2009. Untuk melatih tentara dari Pemerintah Federal Transisi yang kemudian diculik oleh sekelompok bersenjata, lalu memasukkan mereka kedalam truk.

Namun truk mogok dan dihadang kelompok separatis, yang kemudian para sandera dibawa ke oleh kelompok itu dibawa ke Mogadishu. Salah satu sanderanya yaitu Aubriere melarikan diri.

Sekitar pukul 02.00 waktu setempat pada tanggal 11 Januari 2013, sekitar 50 Pasukan Khusus Prancis didukung oleh lima helikopter dikirim dari Mistral yang telah dipadamkan berita selama berminggu-minggu menyerang sebuah posisi di Bulo Marer, Somalia di mana Denis Allex ditahan oleh anggota Al-Shabaab.

Baku tembak sengit berlangsung selama 45 menit dan dalam prosesnya 17 pejuang Al-Shabaab dan satu tentara Prancis tewas.

Militer Prancis percaya bahwa anggota Al-Shabaab mengeksekusi Alex selama atau segera setelah operasi. Namun, Al-Shabaab mengklaim bahwa Allex masih hidup dan dalam tahanannya.

Selain itu, militer Prancis telah melaporkan bahwa satu tentara hilang; mereka hampir yakin dia terbunuh dalam serangan itu.

Al-Shabaab mengklaim bahwa mereka telah menangkap tentara yang hilang, yang terluka selama baku tembak. Selain korban militer, empat warga sipil juga dilaporkan tewas dalam operasi tersebut, termasuk seorang wanita hamil, dan lainnya terluka.

Awal Mula Jepang Menjajah

Tarakan menjadi saksi bisu bagaimana Jepang datang pertama kali untuk melakukan invasi ke Indonesia tanggal 11 Januari 1942.

Setelah Jepang mendeklarasikan diri untuk berperang melawan Belanda. Maka tentara kekaisaran Jepang segera mendarat ke Indonesia melalui Tarakan yang tujuan utamanya adalah untuk mengeksploitasi kekayaan alam Nusantara.

Tentunya tidak sembarangan Tarakan dipilih sebagai tempat berlabuhnya tentara Jepang. Mereka dipercaya wilayah itu memiliki begitu banyak sumur minyak yang jumlahnya diperkirakan 700 sumur.

Minyak kala itu dipandang sebagai komoditas yang sangat dicari  karena kebutuhan minyak untuk perang yang saat itu masih berperang melawan sekutu.

Tarakan juga dipandang sebagai tempat strategis sebagai basis militer Jepang karena adanya pangkalan udara.

Dengan pasukan sekitar 6.600 prajurit pimpinan Shizuo Sakaguchi, tentara Jepang berhasil memukul mundur pasukan Belanda pimpinan Simon De Waal dengan jumlah pasukannya sebanyak 1.300 orang lebih.

Banyak korban jiwa berjatuhan akibat perang itu yang disinyalir bahwa Jepang harus kehilangan sekitar 300 pasukannya, dan Belanda kehilangan 200 prajuritnya.

Seperti kebanyakan para pemenang perang, Jepang juga menawan tentara Belanda 800 prajurit yang sekitar seperempatnya dieksekusi oleh.

Selain korban jiwa juga adanya kerusakan fasilitas minyak yang membuat persediaan minyak sekitar 100.000 ton terbakar. Dengan kekalahan Belanda ini, maka Jepang mengawali pernjajahan di Indonesia.

Info lain: Now You Know – 10 Januari: Pertempuran Vaslui, Perjanjian Versailles dan Tritura

x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *