Kartel Adalah : Jenis dan Dampaknya

Posted on

Dalam sistem ekonomi apapun yang dianut suatu negara, pasti ada kemungkinan munculnya kartel. Mari kita selami apa yang dimaksud kartel, kartel adalah… simak artikel ini hingga selesai

Kartel muncul atas suatu kondisi yang melihat bahwa ‘kerjasama’ jauh lebih menguntungkan daripada harus bersaing keras dengan para kompetitor. Sehingga ada pembagian profit yang bisa saling menjatuhkan satu sama lainnya, sehingga harus tersungkur karena persaingan itu.

Di sistem ekonomi kapitalis, praktik kartel akan lebih menantang dibanding dari ekonomi sosialis dan semacamnya. Karena ekonomi kapitalis menjunjung tinggi persaingan bebas, dan pemerintah sedikit intervensi pada pasar, sehingga yang kuat saja akan bertahan.

Namun jika ada beberapa korporasi yang sudah terlalu besar dan menggurita, akan tetap juga memungkinkan munculnya praktik kartel.

A. Apa itu Kartel? Kartel adalah ..

Kartel adalah entitas-entitas bisnis yang beraktivitas dalam mencari dari kesepakatan formal dengan sekelompok produsen barang atau jasa supaya dapat mengatur beberapa hal misalnya  memanipulasi harga, jumlah barang, kualitas dan sebagainya.

Dengan kata lain, kartel merupakan kumpulan bisnis atau negara-negara independen yang bertindak secara simultan seolah-olah sebagai produsen tunggal. Sehingga dengan kekuatannya tersebut dapat menetapkan harga untuk barang (biasanya fixed price dan dipukul rata) dan layanan, membuat persaingan menjadi lemah.

Kemunculan kartel dari suatu pasar yang beragam dengan banyaknya produsen atas suatu barang yang homogen (sejenis).

Penguasaan pasar menjadi kunci penting dari kemunculan kartel yang mendorong ‘kerjasama’ sesama produsen ditambah lagi dengan sifat produk yang homogen memudahkan kontrol pasar.

Ketika pasar telah dikuasai maka akan mudah produsen dalam mengatur harga, mengatur jumlah produksi, pembagian wilayah penjualan, model barang dan sebagainya.

Terjaminnya ketersediaan barang menjadi kunci agar tidak terjadi kelangkaan yang mendorong pada kenaikan harga-harga barang, dititik ini kartel harus dikendalikan.

B. Konsep-konsep Kunci Kartel adalah:

  • Beberapa entitas bisnis dan organisasi independen lainnya berkolusi untuk memanipulasi harga sehingga menciptakan kartel
  • Cara kerja kartel adalah dengan melakukan persekongkolan bagi para industri yang bergerak di bidang yang sama agar kesepakatan tercapai untuk menguasai pasar.
  • Dalam menjalankan operasinya, kartel dapat mengurangi jumlah pasokan, menetapkan harga, mengendalikan distribusi barang, kualitas barang.
  • Kartel dianggap ilegal di beberapa negara karena tujuannya adalah untuk mempromosikan praktik anti-persaingan.

C. Jenis-jenis Kartel

Kartel memiliki beberapa ragam dalam aplikasi sesungguhnya, diantaranya adalah:

1. Kartel Harga

Dalam kartel harga yang menjadi fokus adalah bagaimana mengatur dan mengendalikan harga sesuai dengan keinginan dari produsennya.

Caranya adalah semua produsen yang memproduksi barang sejenis kompak untuk memberikan harga yang sama. Tidak boleh ada yang lebih murah, sehingga konsumen tidak ada pilihan lagi.

Konsekuensinya adalah penyetaraan harga yang membuat suatu ‘monopoli’ baru. Bagi produsen yang ingin menjual diatas harga pasaran diperbolehkan dengan catatan jika tidak laku menjadi tanggungjawab produsen itu sendiri.

Contohnya produsen bus dari perusahaan A, B, C menguasai pasar sebesar 80 % lebih. Akan lebih mudah bagi ketiga produsen itu bekerja sama menetapkan satu harga untuk jenis Bus A yang sama. Sehingga mau apapun pilihan konsumen, akan mendapat barang yang sama kualitasnya dengan harga yang sama pula.

2. Harga Pokok

Dalam memproduksi barang, maka ada harga pokok setiap satu unit barang yang dikonsumsi. Sehingga yang membedakan dengan harga jual adalah besaran laba yang juga diatur seragam agar produsen mendapatkan keuntungan yang disepakati. Sementara harga jual hanya pada harga jual minimum saja.

3. Kartel Kuantitas Produksi

Selain dari harga jual minimum yang dikendalikan, jumlah produksi juga diatur agar permintaan terus tinggi, sementara penawaran dibuat tetap.

Dengan begitu maka akan ada kemungkinan kelangkaan barang yang kondisi itu akan secara otomatis mengerek harga barang tersebut.

Misalnya produksi motor, jika dalam satu negara pasar terbesar penjualan motor dikuasai hanya beberapa pabrikan motor saja. Maka para produsen itu sepakat membatasi jumlah motor yang diproduksi, sementara permintaan akan motor terus meningkat.

Defisit barang mendongkrak harga motor secara perlahan-lahan, setelah produksi menjadi normal, maka harga yang sudah terlanjur mahal itu dipakai hingga sekarang.

4. Kartel Region

Region atau rayon bisa diartikan sebagai wilayah, dan pada jenis kartel ini membuat pembagian wilayah yang dibagi per produsen, sehingga tidak terjadi ‘tabrakan’ wilayah penjualan. Artinya sudah ada zona tersendiri bagi setiap produsen menjual di wilayahnya masing-masing.

5. Kartel Laba

Satu kartel induk akan mengorganisir beberapa perusahaan sebagai ‘kasir’ dalam menerima semua penghasilan dari penjualan (sentralisasi laba), dan akan dibagi sesuai dengan proporsi yang mana telah disepakati sebelumnya.

D. Pengertian Kartel Dampaknya Dalam Ekonomi

Cukup sulit mencari beberapa keuntungan walaupun ada namun sangat sedikit. Misalnya dalam hal kenaikan upah yang bisa dinegosiasikan. Karena produsen yang stabil dalam menghasilkan laba, begitu juga dalam hal perlindungan tenaga kerja.

Namun itu juga bisa menjadi kelemahan karena kartel yang sudah merasa memiliki posisi dan pengaruh yang besar akan lebih memilih pekerja yang bisa ‘dikendalikan’ dengan jumlah upah yang juga bisa diatur, agar perusahaan bisa menghasilkan laba semaksimal mungkin.

Beberapa dampak lain dari adanya kartel adalah:

  • Laba yang didapat stabil oleh kartel, membuat inovasi berjalan mandek sehingga pilihan opsi bagi konsumen menjadi minim.
  • Ekspansi bisnis bagi produsen juga harus disepakati bersama terlebih dahulu, sehingga kesannya kaku.
  • Persaingan yang tidak berjalan dengan baik membuat iklim usaha yang tidak sehat, ini berdampak pada penguasaan tunggal
  • Kerugian terbesar dialami oleh konsumen yang harus membeli barang dengan pilihan yang sedikit tetapi dengan harga yang mahal karena telah dikendalikan.
  • Kekuatan pasar dapat mengendalikan harga yang berakibat pada penurunan daya beli masyarakat
  • Pada tingkat yang lebih jauh, pengendalian harga dan jumlah produksi akan memicu munculnya inflasi jika tidak segera ditangani.

Demikian ulasan tentang pengertian kartel, tentang jenis dan dampak pada ekonomi, semoga bermanfaat.

Infol lain: Terminologi ‘Cash Is The King’ Dalam Bisnis dan Investasi yang Perlu Anda Ketahui

x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *