Now You Know – 05 Januari: Doktrin Eisenhower Dikeluarkan, Sejarah Delapan Jam Kerja dan Pendirian Universitas Brawijaya

  • Share
Now You Know – 05 Januari: Doktrin Eisenhower Dikeluarkan, Sejarah Delapan-Jam Kerja dan Pendirian Universitas Brawijaya
Now You Know – 05 Januari: Doktrin Eisenhower Dikeluarkan, Sejarah Delapan-Jam Kerja dan Pendirian Universitas Brawijaya (Pict: detik)

Halo sobat Mibi, hari ini tanggal 05 Januari telah tercatat dalam sejarah dunia dan Internasional beberapa peristiwa penting dan menarik untuk disimak bersama sebagai tambahan pengetahuan umum diantaranya Doktrin Eisenhower Dikeluarkan, Sejarah Delapan-jam Kerja dan Pendirian Universitas Brawijaya.

Doktrin Eisenhower

Sebagai tanggapan atas situasi di Timur Tengah yang semakin tegang. Pada tanggal 5 Januari 1957 Presiden Dwight Eisenhower secara gamblang menyampaikan sebuah proposal yang dikenal sebagai doktrin Eisenhower kepada sidang gabungan Kongres AS dengan tema ‘Special Message to the Congress on the Situation in the Middle East’,

Menyerukan kebijakan Amerika agar lebih proaktif di kawasan. Melalui doktrin Eisenhower ini, maka wilayah di Timur Tenghah dijadikan wilayah strategis dalam perang dingin.

Pidato itu dilatarbelakangi dari kondisi Timur Tengah dalam kacamata Amerika yang sudah sangat merosot akibat tekanan pemimpin Mesir saat itu Gamal Nasser.

Timur Tengah saat itu menjalin ‘hubungan mesra’ dengan Soviet dan menyebarkan paham nasionalisme anti-Barat. Sehingga yang membuat dalih bagi Amerika untuk menarik dukungan AS dalam pembangunan Bendungan Aswan di Sungai Nil pada Juli 1956.

Terusan Suez

Kurang dari sebulan kemudian, Terusan Suez  telah dikuasai yang akhirnya mendorong serangan terkoordinasi oleh pasukan militer Prancis, Inggris dan Israel di Mesir pada akhir Oktober 1957. Serangan gabungan itu dipandang oleh banyak pengamat militer telah memantik terjadinya Perang Dunia III.

Menanggapi perkembangan ini, dalam pidato 5 Januari 1957 kepada Kongres. Presiden Dwight Eisenhower menyerukan tindakan bersama oleh Kongres dan Eksekutif dalam menghadapi peningkatan bahaya dari Komunisme Internasional di Timur Tengah.

Secara khusus, dia meminta otorisasi untuk memulai program baru kerjasama ekonomi dan militer dengan negara-negara sahabat di kawasan.

Dia juga meminta otorisasi untuk menggunakan pasukan AS untuk mengamankan dan melindungi integritas teritorial dan kemerdekaan politik negara-negara tersebut.

Eisenhower tidak meminta alokasi dana tertentu pada saat itu. Namun demikian, dia mengindikasikan bahwa dia akan mencari $200 juta untuk bantuan ekonomi dan militer setiap tahun 1958 dan 1959.

Hanya tindakan seperti itu, dia memperingatkan, yang akan menghalangi “komunis yang haus kekuasaan” untuk ikut campur di Timur Tengah.

Delapan-Jam Kerja

Tahukah anda bahwa porsi delapan jam kerja yang masih banyak diaplikasikan dalam dunia kerja di beberapa belahan dunia dan juga termasuk di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dalam penetapannya?

Praktik jam kerja hingga delapan jam sehari atau jika diakumulasikan dalam seminggu terdapat empat puluh jam kerja adalah upaya yang dibuat serikat kerja dalam melindungi para pekerja dari kelebihan kerja yang dapat menyebabkan kelelahan dan ekslploitasi tenaga kerja.

Spanyol adalah negara yang pertama kali memperkenalkan sistem kerja ini. Dengan dikeluarkannya edaran dari Raja Philip II yang menyatakan bahwa pekerja memiliki jam kerja 8 jam yang dibagi 4 jam pada pagi hari dan 4 jam pada sore hari. Agar tidak terkena sengat matahari dan juga sebagai langkah untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan.

Khusus untuk pekerja tambang hanya bekerja selama tujuh jam dalam sehari. Namun ketika masa revolusi industri maka jumlah jam kerja berubah-ubah seiring perkembangan situasi.

Inggris di tahun 1833 masih mempekerjakan anak-anak dalam pabrik yaitu umur 9 -13 selama 8 jam dan umur 14 – 18 bekerja 12 jam.

Menerapkan Jam Kerja 8 Jam

Namun direvisi menjadi 8 jam kerja di tahun 1884 oleh Federasi Demokrat Sosial (SDF) dengan Perusahaan Gas Beckon yang menerapkan sistem ini pertama kali. Semenjak itu maka banyak gelombang protes dilancarkan serikat pekerja untuk mengadopsi sistem 8 kerja.

Amerika Serikat juga mengalami banyak tekanan, yang pada tahun 1791, pekerja bekerja selama 10 jam dengan 2 jam waktu makan atau dikenal dengan istilah ‘from 6 to 6’.

Pada tahun 1842, sedikit perusahaan yang menerapkan 8 jam kerja, yang kemudian di tahun 1864 terjadi banyak tekanan dan protes untuk mengaplikasikan sistem ini.

Kongres pada tahun 1868 mengesahkan undang-undang delapan jam yang masih terbatas pada pegawai federal saja. Kemudian mendorong untuk penetapan hari kerja delapan jam untuk buruh dan mekanik yang juga masih terbatas dipekerjakan oleh Pemerintah Federal.

Masih banyak perusahaan dan negara bagian yang belum sepenuhnya bersedia mengadopsinya. Mengakibatkan banyak terjadi demontrasi ke jalan agar 8 jam kerja segera diterapkan. Dalam perjalanannya diiringi begitu banyak korban selama bertahun-tahun lamanya.

Ford Motor Company mengambil langkah yang sangat berbeda waktu itu dengan menggandakan gaji menjadi $5 per hari pada tanggal 5 Januari 1914. Begitu juga merubah menjadi delapan jam kerja yang sebelumnya sembilan jam kerja.

Langkah ini dipandang tidak populer di kalangan perusahaan pesaing. Meskipun melihat peningkatan produktivitas Ford, dan peningkatan margin keuntungan yang signifikan (dari $30 juta menjadi $60 juta dalam dua tahun).

Universitas Brawijaya Didirikan

Di kota Malang di tahun 1963 tanggal 5 Januari, didirikan sebuah Universitas yang diberi nama Universitas Brawijaya (UB). Ditetapkan Menteri Pendidikan waktu itu, sehingga tanggal 5 Januari dikenal juga sebagai Dies Natalis UB.

Presiden Soekarno yang secara langsung memberi nama Brawijaya karena, Raden Wijaya (Brawijaya I) adalah pendiri kerajaan Majapahit yang termahsyur itu.

Masyarakat Malang dan beberapa tokohnya menginginkan adanya sebuah Universitas di kota mereka. Pada tahun 1957 ide itu direalisasikan dengan pertemuan antar pihak untuk mendirikan Universitas oleh DPRPD setempat.

Langkah nyata dilakukan dengan didirikannya Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) oleh Yayasan Perguruan Tinggi Malang (YPTM) pada tahun 1957. Memakai gedung Balai Kota Malang sebagai tempat aktivitas perkuliahannya.

Dies Natalis UB

Pada Dies Natalis ke-3, PTHPM dirubah namanya menjadi Universitas Kotapraja Malang yang juga diakui juga sebagai milik Kotapraja Malang pada tahun 1960. Dua fakultas baru juga dibuka yaitu Fakultas Administrasi Negara dan Fakultas Pertanian .

Upaya untuk menjadikan sebagai universitas negeri dilakukan dengan penggabungan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM) dan Sekolah Tinggi Kedokteran Malang (SKTM) yang baru PTEM saja setuju penggabungan.

Ada tiga nama yang diajukan Presiden Soekarno sebagai penggabungannya yaitu Tumapel, Kertanegara dan Brawijaya. Akhirnya dipilih nama Brawijaya yang secara resmi dipakai tahun 1961.

Setahun kemudian kepastian bahwa Universitas Brawijaya mendapatkan status universitas negeri adalah pada tanggal 7 Juli 1962 namun baru secara bertahap.

Hingga pada tanggal 5 Januari 1963, seluruh fakultasnya sudah menjadi berstatus negeri. Seperti misalnya Fakultas Kedokteran Hewan dan Pertanian dikembalikan ke UB yang sebelumnya dititipkan di Universitas Airlangga.  Tanggal tersebut yang akhirnya dijadikan sebagai Dies Natalis UB sampai sekarang.

Info lain: Kudeta APRA, Gempa Huaxian, Shaanzi, Dan Perlawanan Pemuda Luwu Terhadap Belanda

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *