Mikaylabinar.com– Double Top dan double Bottom merupakan pola grafik yang terbentuk dari pergerakan harga market yang bergerak dan membentuk pola yang mirip dengan huruf “W” (double bottom) atau “M” (double top).
Pada saat harga saham mengalami penurunan kemudian terjadi pembalikan naik dan turun kembali maka kedua titik yang berada di bawah itulah yang dinamakan double bottom.
Table of Contents
Begitupula, ketika harga naik lalu terjadi penurunan dan kembali lagi mengalami kenaikan sehingga membentuk dua titik harga tinggi yang berada di atas maka titik harga tersebut di sebut Double Top.
Kedua titik harga baik yang berada di atas maupun dibawah itulah yang dijadikan patokan dalam analisis
Walaupun demikian, tidak selamanya kedua pola tersebut menyerupai huruf M dan W dapat diamati dengan jelas dan titik ujungnya yang terbentuk kadang tidak sejajar karena pola ini biasanya berkembang dalam periode waktu yang lebih lama.
Oleh karena itu, penting bagi investor atau trader pada saat mengamati pola yang terjadi memahami bahwa puncak dan lembah yang terbentuk tidak harus mencapai titik yang sama seperti pola “M” atau “W” yang muncul
Pola Double Top dan Bottom terbentuk dari bagian atas dan bawah yang membulat berurutan. Kedua Pola ini sering digunakan bersama dengan indikator lain karena pola pembulatan secara umum dapat dengan mudah menyebabkan tren kesalahan pembalikan (fake).
Pola Double Top
Pada Pola double top terbentuk dari dua puncak yang membulat secara berurutan. Bagian atas pembulatan pertama membentuk pola U terbalik.
Pola ini sering kali dapat menjadi indikator untuk pembalikan menurun (bearish) karena sering terjadi setelah kenaikan/ reli bullish yang berkepanjangan.
Pada Double Top, puncak bulat kedua biasanya akan sedikit di bawah puncak bulat pertama yang menunjukkan resistensi dan kelelahan.
Double Top kadang jarang terjadi karena trader cenderung take profit pada saat terjadi trend bullish. Double Tops sering kali mengarah pada pembalikan bearish di mana trader dapat memperoleh untung dari menjual saham pada tren turun.
Ciri Pola Double Top, sebagai berikut:
- Terdiri dari 2 puncak
- Terdiri dari 1 lembah
- Menyerupai huruf “M”
Pola Double Bottom
Pola double bottom merupakan kebalikan dari pola double top dimana pola ini menyerupai dua palung yang terjadi setelah kenaikan harga.
Hasil dari pola ini memiliki kesimpulan yang berlawanan yakni ketika terjadi pola double bottom maka tren akan mengalami kenaikan.
Double bottom terjadi karena harga menurun dan titik penurunan harga terbawa inilah yang dijadikan dasar dalam menentukan bentuk polanya.
Titik penurunan harga terbawahnya terjadi dua kali setelah sebelumnya mengalami kenaikan. Titik penurunan pertama dapat dijadikan support ketika titik penurunan kedua sedang terjadi.
Double bottom dibentuk mengikuti pola rounding bottom tunggal yang juga bisa menjadi tanda pertama dari potensi pembalikan.
Pola rounding bottom biasanya akan terjadi di akhir tren bearish yang berkepanjangan. Double bottom biasanya akan menunjukkan bullish reversal yang memberikan peluang bagi trader/investor untuk mendapatkan keuntungan dari rally bullish.
Ciri pola Double Bottom:
- Terdiri dari 2 palung
- Terbentuk 1 puncak
- Menyerupai huruf “W”
Anda bisa melihat versi youtubenya di channel mikaylabinar.com Double Bottom: Pola dan Cirinya Yang Perlu Anda Ketahui
Sebagai contoh:
Keterangan:
Pada contoh ini pola pertama yang terbentuk adalah Double Bottom yang menyerupai 2 kaki.
Bottom 1 terbentuk setelah terjadi penurunan yang kemudian reversal naik membentuk huruf U pada puncaknya lalu menurun dan membentuk Bottom 2 dengan menjadikan Bottom 1 level supportnya.
Setelah terbentuk Bottom 2 lalu terjadi reli bullish hingga terbentuk pola Double Top
Pola Double Top, pada intinya sama dengan pola Double bottom yang merupakan pembalikan dari polanya yang terbentuk.
Ciri dari Double Top menyerupai 2 kepala, ketika harga naik membentuk puncak 1 (Top 1) kemudian turun membentuk lembah dan naik kembali membentuk puncak kedua (Top2)
Hingga mendekati tinggi puncak pertama sebagai patokan resistance-nya. Setelah terbentuk Double Top harga mengalami penurunan.
Baca juga: Triple tops dan triple bottoms pada pola tren saham