Silicon Valley Asia- Apa yang ada dipikiran anda ketika mendengar Silicon Valley? Sebuah tempat di Amerika yang menjadi pusat pengembangan teknologi komputer dan semi konduktor.
Dari tempat ini perusahaan seperti Apple, Facebook, Google, dan Netflix, lahir di kawasan ini. Silicon Valley juga jadi tempat lahir perusahaan seperti Tesla, Twitter, Yahoo, dan eBay.
Table of Contents
Beralih dari Amerika Jauh di timur sana, tepatnya di India sebuah kota Bangalore dengan taman teknologi yang spektakuler. Dengan hotel mewah dan restoran mewah mencerminkan kota ini metropolitan yang benar-benar global dan inovatif. Sehingga kota ini dijuluki Silicon Valley of Asia
Bangalore menjadi pusat pengembangan teknologi komputer dunia, banyak perusahaan multinasional mendirikan kantornya di kota ini.
Amazon, Uber, Cognizant, Texas Instruments, Wipro, Microsoft, SAP LABS, Accenture, dan Infosys diantara perusahaan yang mendirikan markas disana.
Banyak perusahaan dunia menggunakan jasa untuk pengembangan perangkat lunaknya dari tempat ini termasuk Boeing maupun Gojek dari Indonesia
Bagaimana Bangalore Bertransformasi menjadi Silicon Valley?
Semua berawal ketika India melakukan liberasisasi impor dan ekspor perangkat keras dan perangkat lunak di tahun 1984. Kebijakan ini membuat perusahaan multinasional seperti Wipro dan Infosys mendirikan kamp di Bangalore dan mempekerjakan programmer India
Ikatan hubungan kerjasama dibangun dengan perusahaan Amerika yang menawarkan sistem canggih yang sangat diuntungkan oleh perusahaan perangkat lunak India.
Amerika mendapat keuntungan dari kumpulan bakat yang besar dengan biaya operasional yang rendah. Sebagai imbalannya, Amerika mendirikan fasilitas perangkat lunak dan pusat inovasi di India
Tahun 1985, Texas Instrumens, Inc menjadi perusahaan multinasional (MNC) pertama yang mendirikan pusat pengembangan di Bangalore. Membuka jalan bagi lebih banyak MNC lain untuk mengikutinya.
2010-2020, dalam rentang tahun ini Bangalore telah menyumbang 35% dari pusat in-house global (GIC) di India.
Nilai R&D yang dilakukan di India diperkirakan sekitar $40 miliar dan diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
Talenta Teknologi
Faktor utama yang berkontribusi di sini adalah konsentrasi tinggi dari talenta teknologi tinggi yang dapat membuat perangkat lunak untuk bisnis dengan biaya lebih rendah.
Ini memiliki daya tarik bagi perusahaan-perusahaan Barat yang tekanan pasarnya meningkat untuk pengembangan bisnisnya tanpa biaya tenaga kerja yang mahal.
Sementara itu, India sedang mengalami beberapa perubahan besar yang mengubah tatanan kewirausahaan negara tersebut.
Lulusan yang memimpikan pekerjaan di Google dengan cepat digantikan oleh lulusan yang bercita-cita untuk mendirikan unicorn berikutnya. Berdasarkan data startup ranking sebagaimana dilansir katadadata.co.id. India menjadi Negara ke-2 penghasil startup terbanyak di dunia dengan 11.819 startup setelah Amerika Serikat (69.565 startup)
Dari 12 juta orang yang bertempat di kota, hampir satu juta adalah pengembang. Jumlah perguruan tinggi TI di India telah lama lebih dari 100 perguruan tinggi, dan anak muda yang menjadi mania startup ada di mana-mana.
Banyak startup India yang lahir dari Bangalore seperti Ola, Flipkart menjadi perusahaan besar menyalip pesaing globalnya seperti Uber dan Amazon. Dengan pencapaian nilai pasar bersih sebesar $15,5 miliar dan dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 30.000 orang dalam waktu kurang dari 10 tahun.
“Bangalore telah menjadi ibu kota teknologi India selama lebih dari tiga dekade sekarang. Dengan warisan kuat dari laboratorium R&D utama, institusi akademik, dan perusahaan yang berfokus pada sektor publik, kota ini telah berkontribusi secara signifikan terhadap kepemimpinan TI India di dunia.” Prashanth Prakash, Ketua Grup Visi Startup – Karnataka sebagaimana dilansir thescalers.com
Industri TI
2020: Industri TI mempekerjakan sekitar 4,1 juta orang di seluruh India dan menyumbang hampir $137 miliar dari ekspor setiap tahun, 40% di antaranya dihasilkan di Bangalore.
Bangalore berkembang menjadi pusat R&D untuk perusahaan multinasional seperti Amazon, IBM, Microsoft, Tesco, Nokia, dan Siemens. Ketersediaan pekerja multi terampil dengan biaya yang lebih murah daripada merekrut tenaga pekerja sendiri menjadikan daya tarik perusahaan multinasional untuk mengembangkan R&D nya di kota tersebut
Semakin banyaknya populasi muda multi terampil dalm bidang TI menjadikan Bangalore inovatif. Bukan lagi sebagai penerima pasif tugas perangkat lunak kasar. Namun beralih menjadi pusat kewirausahaan dan startup yang menjadi pendorong teknologi dunia
Pusat Startup India
Berdasrkan data Hurun’s Global Unicorn Index 2021, India berhasil mencetak 54 unicorn posisi tertinggi ke-3 setelah AS dan China. Bangalore telah menjadi pendorong terbesar kisah pertumbuhan startup India.
Bangalore menjelma menjadi kota ekosistem TI dengan pertumbuhan tercepat kedua di dunia pada tahun 2015. Forum Ekonomi Dunia menobatkan Bangalore sebagai kota paling dinamis di dunia pada tahun 2017 dan 2019 sehingga menjadikannya sebagai lembah Silicon Valley Asia
Kebijakan perencanaan dan masuknya investasi besar-besaran telah merombak kota yang dulunya lebih populer di kalangan pensiunan. Dan malah menciptakan ruang untuk tingkat kreativitas teknologi dan inovasi disruptif yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Info lain: Sridhar Vembu CEO Zoho, Perusahaan Silicon Valley yang Pindah ke Desa Menjadi Guru
Silicon Valley Indonesia
Indonesia berupaya untuk menciptakan ‘Silicon Valley’ dalam negeri dengan melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) di Sukabumi, Jawa Barat pada bulan Juni 2021 yang diberi nama Bukit Algoritma di lahan seluas 888 hektar
Sebelum Bukit Algoritma, terdapat Sinar Mas Land Group yang telah menginisiasi pengembangan kawasan berbasis IT dengan nama Digital Hub BSD City
Di kawasan ini terdapat perusahaan multinasional seperti Apple, Oracle, Gran Indonesia, Huawei, Traveloka, Amazon Web Service, Creative Nest, dan lain-lain.
Indonesia termasuk 5 besar negara penghasil startup di dunia setelah AS, India, Inggris, dan Kanada. Berdasarkan laporan StartupRanking per 30 Desember 2021 sebanyak 2. 323 startup lahir di Indonesia dan saat ini Indonesia memiliki 2 decacorn (Goto dan J&T) dan 9 unicorn ( Kopi Kenangan startup terakhir yang berstatus unicorn di tahun 2021)
Unicorn merupakan istilah yang disematkan pada startup yang memiliki valuasi lebih USD 1 miliar (sekitar Rp 14,2 triliun). Sedangkan Decacorn disematkan pada startup dengan valuasi lebih dari USD 10 miliar dolar.