Hari Pahlawan Nasional – Pertempuran Surabaya

Posted on

Hari pahlawan nasional- Pertempuran yang dilakukan oleh rakyat Surabaya 76 tahun silam, 10 November 1945 menjadi sebuah kisah yang akan terus dikenang bagi bangsa Indonesia.

Peristiwa ini begitu penting sebagai sebuah perjalanan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya yang waktu itu masih sangat muda. Begitu pentingnya peristiwa ini, pada tanggal ini, 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Indonesia

Tapi apakah sobat Mibi sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pertempuran itu? Pengetahuan akan sejarah penting itu akan membawa suatu masyrakat untuk dapat menghargai dan menghormati jasa-jasa Pahlawan yang telah gugur. Juga sebagai cara untuk terus memperjuangkan bangsa ini sebagai bangsa yang maju dan bermartabat.

Berikut rangkuman beberapa peristiwa penting dalam Pertempuran Surabaya yang sobat Mibi patut untuk simak dan ketahui.

Kembalinya Belanda ke Indonesia Setelah Kemerdekaan

Pemerintah Belanda nampaknya belum benar-benar ingin melepaskan kontrol mereka terhadap negara yang mereka telah duduki selama bertahun-tahun lamanya.

Buktinya setelah berhasil melucuti senjata para tentara Jepang karena kekalahannya di PD II. Tentara Inggris mendarat di dua kota berbeda, Jakarta 15 September 1945 dan Surabaya pada 25 Oktober 1945.

Ternyata kedatangan Inggris juga disertai dengan kedatangan Belanda yang ingin mengambil alih kembali Indonesia sebagai jajahan Belanda

Beberapa perang ‘kecil’ dimulai pada bulan Oktober 1945 di Surabaya yang disebabkan karena adanya sekelompok orang Belanda yang mengibarkan bendera Belanda (merah-putih-biru) tanpa persetujuan Pemerintah RI yang ada di Surabaya.

Belanda menolak setelah berunding dengan perwakilan Indonesia untuk menurunkan bendera mereka. Akhirnya membuat para pejuang marah dan menyobek bendera Belanda warna biru, sehingga hanya tersisa warna Merah-Putih.

Terbunuhnya Brigjen Mallaby

Beberapa pertempuran terus terjadi setelah insiden di Hotel Yamato tersebut, yang membuat pihak Inggris terdesak. Akhirnya meminta Presiden Soekarno untuk meredakan situasi dengan adanya gencatan senjata yang dimulai tanggal 29 Oktober 1945.

Walaupun sudah ada gencatan senjata masih saja terjadi bentrokan, yang puncaknya mobil ditumpangi Brigjen Mallaby berpapasan dengan para pejuang. Karena sesuatu hal tembak-tembakan terjadi yang membuat Pimpinan Inggris untuk Jawa Timur itu meninggal.

Mobil yang Mallaby tumpangi juga hancur karena ada granat yang dilemparkan, sehingga jasadnya susah dikenali.

Pihak Inggris dengan kejadian mengganti Mallaby dengan Robert Manserg yang mengeluarkan ultimatum. Isinya agar menghentikan perlawanan dan menyerahkan senjata kepada mereka. Ultimatum itu memiliki batas waktu 10 November 1945 sampai jam 6 pagi.

Masyarakat Menolak Ultimatum dan Pertempuran Surabaya Terjadi

Ultimatum dari pihak Inggris ditentang oleh para para pejuang. Mereka menolak menyerah yang akhirnya menimbulkan begitu besar kemarahan pada Inggris yang membuat gelombang perlawanan semakin besar. Semboyan ‘Merdeka atau Mati’ kemudian digaungkan untuk membakar semangat melawan pasukan NICA.

Para pejuang sudah mempersiapkan barisannya dengan membentuk TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Selain itu juga ada dari kalangan pemuda, pelajar dan organisasi lainnya.

Bung Tomo memimpin serangan yang dilancarkan oleh Inggris baik melalui darat, laut dan udara. Ia dengan lantang membakar semangat para pejuang melalui pancaran mikrofon Radio Pemberontak milik Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI).

Bung Tomo tidak hanya sendirian sebagai tokoh penggerak massa. Ada dari militer seperti Kolonel Sungkono, Kolonel Moestopo dan juga kalangan tokoh islam seperti KH. Kasyim Asy’ari.

Tidak ada catatan yang jelas berapa jumlah pejuang yang ikut dalam pertempuran Surabaya. Namun ada yang memperkirakan ada lebih dari 100.000 pejuang yang ikut dalam pertempuran itu baik dari sipil dan militer.

Akibat pertempuran itu, banyak korban jiwa yang jatuh dari kedua belah pihak. Diperkirakan ada sekitar 16,000 pejuang yang gugur dan lebih dari 200.000 warga yang mengungsi akibat peran tersebut.

Sementara dari pihak Inggris diperkirakan ada 2.000 tentara yang meninggal. Untuk mengingat peristiwa ini karena banyaknya pejuang yang meninggal baik dari sipil dan militer. Maka ditetapkanlah tanggal 10 Neovember sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Info lain: Cara Membeli Crypto Steam Praktis dan Mudah Anda Lakukan

x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *