Merencanakan kehamilan dapat dilakukan salah satunya dengan cara mengetahui masa ovulasi. Namun, masih banyak wanita yang belum mengetahui kapan waktu terjadi masa ovulasinya. Oleh karena itu, diperlukan alat tes ovulasi untuk mengetahui waktu yang tepat berhubungan seksual.
Wanita yang siklus haidnya teratur yaitu 28 hari mudah untuk dideteksi kapan terjadinya ovulasi yaitu sekitarsepuluh atau empat belas hari sebelum haid.
Table of Contents
Akan tetapi, bagi wanita yang tidak memiliki siklus haid yang tidak teratur, maka akan mengalami kesulitan untuk menentukan kapan terjadinya ovulasi.
Alat Tes Ovulasi
Bagi sebagian wanita yang memiliki siklus yang berubah-ubah. Tentu sangat memerlukan alat untuk mengukur kesuburan.
Oleh sebab itu, diperlukan alat tes ovulasi. Beberapa alat yang dapat digunakan sebagai alat tes ovulasiyaitu :
1. Alat Tes Ovulasi Ovulation Test Pack
Alat pendeteksi terjadinya ovulasi ini mudah untuk digunakan. Hanya perlu meneteskan sampel cairan urine Anda ke alat tersebut.
Meskipun penggunaan alat ini sangat mudah, tetapi juga memiliki keakuratan yang sangat tinggi mencapai 99 % untuk pemakaian sekali.
Ovulation Test Packberhubungan dengan salah satu hormon yang merangsang terjadinya ovulasi yaitu LH (Luteinizing hormone).
Alat tersebut akan mendeteksi terjadinya peningkatan produksi hormon yaitu LH (Luteinizing hormone) yang menandakan bahwa akan tiba masa ovulasi.
Pada waktu itulah, masa subur untuk melakukanhubungan seksual yang akan mempermudah terjadinya pembuahan.
2. Pengukuran Suhu Basal
Selain Ovulation Test Pack, cara yang Anda dapat gunakan untuk mengetahui kapan terjadinya masa ovulasi yaitu pengukuran suhu basal tubuh (Basal Body Temperature/ BBT).
Pengukuran suhu basal ini menggunakan alat termometer yang dilengkapi dengan pengukur khusus suhu basal tubuh atau disebut juga suhu tubuh ketika beristirahat. Pengecekan suhu tubuh dilakukan ketika baru saja bangun tidur pada pagi hari.
Suhu basal tubuh wanita umumnya 36,20C sampai 36,50C jika sedang tidak terjadi ovulasi. Sedangkan, jika wanita sedang pada masa ovulasi suhu tubuh akan meningkat kurang lebih 0,50C sampai 10C.
Alat ini berhubungan dengan hormon yang merangsang terjadinya ovulasi yaitu hormon progesteron. Hormon ini akan keluar dari indung telur yang menyebabkan suhu tubuh Anda meningkat.
Supaya hasil akurat, Anda perlu mencatat hasil pengukuran suhu basal tubuh ini selama siklus haid dari hari pertama sampai siklus haid selanjutnya.
3. Lendir Serviks
Lendir serviks ketika terjadi perubahan, maka dapat dijadikan acuan dalam menentukan masa ovulasi. Perubahan ini juga disebabkan oleh hormon yang merangsang ovulasi.
Sel telur yang dilepaskan akan menyebakan lendir serviks berubah menjadi berstektur transparan, elastis, licin dan sedikit keputihan.
Pengecekan dapat dilakukan menggunakan tissue atau tangan yang sudah dibersihkan. Akan tetapi, pengecekan perubahan lendir serviks ini tidak bisa digunakan acuan menentukan masa ovulasi bagi wanita yang mrnggunakan pembersih kewanitaan dan keputihan.
Setelah mengetahui masa ovulasi, maka penting untuk Anda mengetahui tanda ovulasi berhasil dibuahi. Hal ini supaya dapat terdeteksi kehamilam dini, sehingga dapat dilakukan pemerikasaan.
Tanda ovulasi berhasil dibuahi ketika pada dinding rahim sudah tertanam embrio. Embrio ini akan terbentuk sekitar 10 sampai 14 hari setelah terjadi pembuahan.
Penempelan embrio pada dinding rahim ini akan menyebabkan pendarahan ringan atau flek pada vagina yang disebut dengan pendarahan implantasi. Ciri dari pendarahan implantasi adalah bercak darah merah atau flek kecoklatan.
Selain itu, juga ditandai dengan sakit kepala, kram perut ringan, sakit pinggang dan suasana hati berubah.Jika Anda mengalami gejala yang sudah disebutkan sebagai tanda ovulasi berhasil, maka segeralah melakukan test pack kehamilan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan kehamilan adalah dengan tes ovulasi menggunakan alat tes ovulasi. Berbagai macam jenisnya telah dijelaskan diatas.
Info lain: Pentingnya Memberikan MPASI Kepada Anak untuk Pertumbuhan