Mikaylabinar.com– Reksadana merupakan salah satu cara investasi yang sedang berkembang di Indonesia dan menjadi investasi yang bisa dimulai dengan modal yang minim. Artikel ini menjelaskan jenis reksadana yang ada di Indonesia
Bagi anda yang tidak memiliki waktu dan keahlian dalam menghitung berbagai resiko investasi, maka anda sangat cocok memilih reksadana.
Table of Contents
Tujuan adanya reksadana adalah menghimpun dana dari masyarakat Indonesia yang memiliki modal, baik dalam jumlah besar ataupun kecil.
Masyarakat menengah kebawah yang memiliki keinginan dan hasrat berinvestasi, maka bisa menyalurkannya di investasi reksadana.
Peran pemodal lokal juga sangatlah diharapkan dalam reksadana, karena uang investasinya akan masuk dalam pasar modal Indonesia.
Anda yang melakukan investasi tidak akan pusing memikirkan berbagai strategi investasi, karena kerjanya akan digantikan oleh Manajer Investasi yang profesional.
Reksadana memang membingungkan buat para pemula, karena sistemnya terbilang baru. Reksadana memang memiliki resiko, namun tetap harus dipilih dengan jeli.
Jenis- Jenis Reksadana di Indonesia
Setidaknya ada beberapa jenis reksadana yang harus dipelajari, agar anda bisa memilih jenis mana yang paling cocok.
1. Reksadana Saham
Diantara semua jenis reksadana yang ada di Indonesia, reksadana saham memiliki potensi imbal balik yang sangat besar atau tinggi.
Data membuktikan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, reksadana saham memberikan imbal balik sebesar 18% per tahunnya.
Biasanya manajer investasi akan menempatkan dana yang sudah terkumpul dari para investor ke beberapa saham sekaligus.
Dengan menyebarkan dana, tentu resiko kerugian besar bisa dihindari dan peluang untuk untung masih tetap terbuka.
Harga saham memang sangatlah fluktuasi, sehingga bermain saham memiliki resiko yang terbilang tinggi. Supaya lebih menguntungkan, sebaiknya anda memilih durasi reksadana saham selama 5 tahun.
Reksadana saham juga bisa menjadi langkah tepat untuk menyiapkan dana pensiun untuk masa depan.
Apabila anda memiliki kebutuhan dalam waktu dekat, maka anda jangan menempatkan uang di reksadana saham.
Pada dasarnya, reksadana saham akan semakin menguntungkan saat dilakukan untuk jangka waktu yang panjang. Apabila anda ingin investasi dengan jangka waktu pendek, maka anda bisa memilih jenis reksadana yang lainnya.
2. Reksadana Campuran
Reksadana campuran adalah jenis reksadana hasil penggabungan atau kombinasi antara dana obligasi, pasar uang dengan saham, namun porsinya akan berbeda dari setiap produknya.
Apabila anda memiliki kebutuhan dengan jangka yang menengah, maka anda bisa memilih jenis reksadana campuran.
Kebutuhan jangka menengah yang dimaksud yaitu diatas 3 tahun lamanya. Secara resiko, tentu reksadana berada di bawah reksadana saham dan imbal baliknya juga akan kalah dari reksadana saham. Porsi saham dalam reksadana campuran sifatnya akan meningkat atau menurun.
Dalam reksadana campuran, maka manajer investasi akan memainkan peranan yang vital dan penting. Manajer investasi akan memiliki wewenang untuk melakukan perubahan alokasi dana.
Reksadana campuran sebaiknya tidak dipilih oleh para pemula, karena punya risiko yang lumayan.
Baca juga: Reksadana bagi pemula, sekilas pengantar reksadana
Para investor haruslah melakukan penempatan dana yang disiplin dan penempatan dana haruslah sesuai dengan rencana.
Reksadana campuran juga terdiri dari berbagai jenis dan anda harus memahaminya satu per satu. Apabila sudah paham dengan jenisnya, maka investasi reksadana campuran yang anda lakukan akan lebih menguntungkan dan efektif.
3. Reksadana Obligasi
Reksadana Obligasi adalah jenis reksadana yang mengharuskan anda melakukan investasi ke berbagai surat berharga yaitu obligasi.
Secara umum, obligasi adalah sebuah surat penyertaan hutan dari penerbit ke pemilik atau pemegang obligasi. Obligasi bisa berisikan surat utang negara ataupun korporasi.
Kini memang sudah banyak obligasi yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan swasta. Obligasi pihak swasta bisanya memiliki tingkat resiko yang lebih besar dibandingkan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Tingkat potensi gagal bayar obligasi pemerintah sangatlah kecil.
Bagi anda yang memiliki keperluan di bawah 3 tahun, maka anda bisa investasikan uang di reksadana obligasi.
Resiko reksadana obligasi juga lebih kecil dibandingkan dengan resiko reksadana campuran dan reksadana saham. Meskipun lebih kecil, tetap saja reksadana obligasi memiliki resiko yang patut dipertimbangkan.
Obligasi yang dikeluarkan pemerintah biasanya akan mengeluarkan bunga atau kupon setiap 6 bulan sekali dan obligasi yang dikeluarkan pihak swarta biasanya akan dikeluarkan setiap bulan. Pemula juga sangat cocok memilih reksadana obligasi, karena resikonya sangatlah minim.
4. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang biasanya berisikan obligasi atau dana tunai yang telah jatuh tempo dan imbal hasil dalam reksadana pasar saham biasanya lebih besar dibandingkan reksadana deposito. Resiko reksadana pasar uang memang paling kecil dibandingkan dengan jenis reksadana yang lain.
Apabila anda memiliki keperluan dalam waktu kurang dari satu tahun, maka anda bisa memilih reksadana pasar uang.
Dengan resiko yang sangat rendah, tentu imbal hasilnya juga sangatlah rendah dan hal ini membuat reksadana pasar uang tidak cocok untuk mengimpun dana pensiun atau keperluan masa depan lainnya.
Banyak sekali masyarakat Indonesia yang sudah terjun dalam reksadana pasar uang, karena jenis reksadana ini tidak memerlukan modal yang besar.
5. Reksadana Terstruktur
Reksadana Terstruktur atau structured fund adalah jenis reksadana yang terdiri dari beberapa jenis. Pada dasarnya, jenis Reksadana Terstruktur adalah pengembangan dari reksadana konvensional.
Biasanya jenis reksadana ini investasikan uang di pasar uang, pasar modal, proyek infrastruktur dan real asset.
Reksadana terstruktur bisa anda peroleh atau bisa anda beli di perusahaan manajer investasi. Seringkali produk reksadana terstruktur ditawarkan secara personal.
Buat anda para pemula yang baru terjun ke dunia reksadana, sebaiknya pelajari dulu mengenai jenis reksadana terstruktur.
Dengan memahami lebih mendalam mengenai reksadana terstruktur, maka anda akan lebih mudah dalam menentukan jenis reksadana yang cocok.
Anda bisa mempelajarinya dengan mengakses internet atau mengikuti berbagai seminar-seminar tentang reksadana.
6. Reksadana Terproteksi
Jenis reksadana ini Reksadana Terproteksi atau Capital Protected Fund adalah jenis reksadana yang memiliki karakter hampir mirip dengan reksadana deposito, karena sama-sama memiliki masa jatuh tempo.
Reksadana terproteksi juga akan memberikan keuntungan secara berkala atau rutin dan reksadana jenis ini biasanya akan memiliki nilai yang lebih utuh saat reksadana mengalami jatuh tempo. Reksadana terproteksi memang berisikan obligasi, namun ada beberapa hal yang membedakannya dengan reksadana obligasi.
Manajer investasi dalam reksadana terproteksi akan bekerja secara pasif, karena akan membeli obligasi dan akan memegangnya sampai waktunya jatuh tempo.
Apabila para penerbit obligasi membayar tepat waktu, maka para pemilik reksadana terproteksi akan mendapatkan pokok investasinya.
7. Reksadana Penjaminan
Reksadana Penjaminan atau Capital Guaranted Fund adalah salah satu jenis investasi reksadana yang memberikan jaminan nilai investasinya. Secara umum, garansi atau penjaminan akan diberikan dengan pengesahan dari perusahaan asuransi.
Jenis reksadana penjaminan memang tidak begitu populer di Indonesia, sehingga jumlah penggunanya masih sangatlah jarang.
Banyak masyarakat yang masih menganggap bahwa sistem reksadana penjaminan masih sangat rancu atau belum jelas arahnya.
Jarang sekali manajer investasi yang mengeluarkan produk reksadana penjaminan. Kendala utama dalam sistem reksadana penjaminan yaitu imbal hasil yang akan berkurang akibat adanya biaya premi asuransi dengan skema penjaminan.
Pemula sebaiknya jangan memilih reksadana penjaminan, karena sistemnya hanya bisa dipahami dengan benar oleh para profesional.
8. Reksadana Indeks
Reksadana Indeks adalah jenis reksadana yang akan mengacu pada suatu indeks tertentu dan indeks yang dipilih akan menjadi acuan kinerja dalam reksadana jenis ini.
Seorang manajer investasi memiliki wewenang untuk memakai indeks saham atau indeks obligasi dalam penyusunan atau pengembangan reksadana indeks.
Pada dasarnya, strategi untuk mengelola reksadana indeks sangatlah berbeda dengan strategi reksadana saham.
Peran manajer investasi akan sangatlah pasif, karena akan membeli saham dan akan menyimpannya dalam periode waktu tertentu.
Biasanya imbal hasil dari reksadana indeks tidak akan jauh dari indeks acuannya. Reksadana indeks juga akan ditawarkan secara beruntun atau terus menerus, sehingga tidak akan periode penawaran yang jelas.
9. Reksadana Sektor Riil
Adalah salah satu cara investasi yang dilakukan dengan pembelian aset atau penanaman modal yang bentuknya terlihat atau nyata secara fisik. Jenis Reksadana sektor riil biasanya akan melakukan investasi di aset kertas.
Reksadana jenis ini dianggap sebagai salah satu reksadana yang terbaik, karena investasi dilakukan dengan benar. Reksadana sektor riil juga memiliki beberapa jenis yang bisa anda pelajari, agar pengetahuan mengenai reksadana anda bertambah dengan cepat.
10. Reksadana Penyertaan Terbatas
Adalah jenis reksadana yang masuk dalam kategori reksadana sektor riil dan sektor riil yang dipilih berupa proyek.
Reksadana penyertaan terbatas tidak cocok untuk para pemula, karena jenis reksadana ini dihadirkan untuk menghimpun dana dari para investor profesional.
Manajer investasi akan melakukan investasi di berbagai sektor riil proyek seperti pembangunan infrastruktur.
Investasi yang biasanya dilakukan mencapai miliaran, sehingga jenis reksadana ini hanya bisa dijalankan oleh para profesional yang memiliki banyak modal.
Reksadana jenis ini memang membutuhkan dana yang besar, namun akan sebanding dengan jumlah keuntungan yang akan diperoleh.
Semakin besar anda melakukan investasi reksadana penyertaan terbatas, maka peluang keuntungan anda akan semakin besar.
11. Reksadana Konvensional
Reksadana Konvensional adalah jenis reksadana yang bisa investasikan dana di berbagai jenis efek keuangan di Indonesia seperti deposito, obligasi dan saham. Batasan dalam berinvestasi telah ditetapkan oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan.
Untuk bisa menjalankan reksadana konvensional, maka anda harus mempelajari dulu prinsip dasarnya.
reksadana konvensional akan memberikan pembagian keuntungan antara manajer investasi dengan pemodal atau investor.
Pembagian dalam reksadana konvensional biasanya dihitung berdasarkan perkembangan suku bunga.
Secara umum, reksadana konvensional tidak akan mempertimbangkan aspek halal dengan haral dan tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
12. Reksadana Syariah
Adalah salah satu mekanisme investasi yang sangat menjunjung tinggi prinsip syariah seperti tidak akan menempatkan dana investasi di sektor industri yang kebanyakan mengandung riba seperti industri penghasil minuman keras atau alkohol dan perbankan.
Reksadana syariah memang tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan keuntungan yang besar. Namun juga harus mementingkan tentang tanggung jawab sosial.
Investor yang menyimpan uangnya di reksadana syariah, maka akan membantu berbagai aspek sosial di masyarakat.
Secara umum, reksadana syariah pasti akan melalui proses screening, sedangkan untuk reksadana konvensional tidak akan.
Proses screening biasanya akan menyaring atau memilah obligasi atau saham, sehingga instrumen investasi benar-benar sesuai dengan prinsip syariah.
Demikian ulasan lengkap mengenai Jenis- Jenis Reksadana dan semoga semua bahasannya bermanfaat untuk para pembaca.