Januari Barometer Pasar Saham

januari barometer pasar saham
Januari Barometer (Image: Almanac Trader)

Salah satu anomali musiman tentang siklus pasar saham yang berulang dan paling banyak dibicarakan adalah Januari Barometer.

Januari Barometer adalah anomali kalender yang mengatakan bahwa pengembalian indeks ekuitas dari bulan Februari hingga bulan Desember dalam satu tahun dapat diprediksi dari kinerja indeks ekuitas tertentu di bulan Januari.

Apa itu Barometer Januari ?

Teori ini mengatakan bahwa kinerja investasi di bulan Januari mewakili kinerja yang diprediksi sepanjang tahun

Jika bulan Januari market menunjukkan tren positif, maka sisa bulan pada tahun yang sama juga akan naik.

Sebaliknya, Jika pasar berkinerja buruk di bulan Januari, dikatakan bahwa market pada tahun tersebut menunjukkan hal yang sama.

Awal mula dari teori Januari Barometer ini berawal dari sebuah novel tahun 1967 berjudul “Stock Trader’s Almanac” yang ditulis oleh Yale Hirsch.

Memahami Barometer Januari

Investor memanfaatkan teori ini sebagai indikator dalam menentukan investasinya. Walaupun sebenarnya teori ini banyak diperdebatkan tentang kebenarannya.

Ini karena market kadang menunjukkan tren positif secara keseluruhan di tahun yang sama ketika di bulan Januari mengalami penurunan  

Teori January Barometer ini muncul ketika ditemukan data prediksi S&P 500 dan pengembalian aktual antara tahun 1966 hingga 2001.

Namun kenyataannya, ditemukan bahwa sejak tahun 1928 dimana indeks S&P 500 diuji sebanyak 91 kali untuk mengetahui apakah ada korelasi antara kinerja market Januari dengan tahunannya

Hasilnya ditemukan dari 91 pengujian tersebut pasar memang mengakhiri tahun dengan arah yang sama dengan kinerja market bulan Januari sebanyak 63 kali.

Namun, penting untuk menyadari bahwa fenomena tersebut mungkin kebetulan, karena pengembalian positif juga terjadi 75% di pasar ekuitas AS. Dengan demikian, strategi tersebut belum tentu bisa diandalkan

Baca juga  Jam Buka Pasar Modal Indonesia

Walaupun penelitian tersebut menunjukkan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi, penting bagi investor untuk memahami bahwa menggunakan bulan Januari sebagai indikator harus dilakukan dengan hati-hati.

Teori Januari Barometer ini sebaiknya digunakan sebagai pengetahuan untuk memprediksi keadaan market secara keseluruhan

Dengan demikian, investor dapat mempertahankan perspektif keberhasilan investasi dan mendapatkan kepercayaan diri sepanjang tahun perdagangan saat Januari menghasilkan momentum positif.

Membongkar Mitos Januari Barometer

Mark Hulbert, editor Hulbert Financial Digest, percaya Barometer Januari tidak efektif. Dia menyatakan bahwa pasar saham naik dua pertiga dari waktu. Terlepas dari kinerja bulan Januari, yang pada akhirnya membuat teori tersebut menjadi nol.

Hulbert juga tidak setuju dengan pendapat bahwa jika pasar jatuh di bulan Januari, sisa 11 bulan berikutnya juga harus turun.

Hulbert melihat bahwa teori Januari Barometer ini mungkin hanya sesuai untuk indeks S&P500. Dia melihat imbal hasil dari Dow Jones Industrial Average (DJIA) dari tahun 1897 hingga 2008.

Ia menemukan bahwa ketika DJIA jatuh pada bulan Januari, rata-rata pengembalian bulanan untuk bulan-bulan selanjutnya adalah 0,25%.

Sebaliknya, disebutkan bahwa kinerja pasar pada bulan Desember dianggap sebagai prediktor yang lebih baik untuk 11 bulan berikutnya dibandingkan dengan bulan Januari

Sedangkan November adalah prediktor paling akurat ketiga. Tiga bulan yang tidak memiliki kemampuan prediksi sama sekali adalah Februari, Agustus, dan September.

Namun, perlu diingat bahwa Barometer Januari paling efektif dengan S&P 500, bukan DJIA.

Ringkasan

January Barometer adalah teori market yang menjadikan kinerja market pada bulan Januari sebagai tolak ukur kinerja market secara keseluruhan dalam satu tahun

Jika bulan Januari market naik maka market dalam setahun juga akan positif. Begitupun sebaliknya, jika market turun di bulan Januari maka bulan berikutnya dalam setahun juga akan negatif

Baca juga  Sejarah Pasar Modal di Indonesia

January Barometer ini pertama kali disebutkan dalam “Stock Trader’s Almanac” oleh Yale Hirsch, yang diterbitkan pada tahun 1967.

Barometer Januari mengacu pada Indeks S&P 500 dan belum tentu menjadi indikator yang baik untuk indeks lain, terutama ekuitas yang bukan berasal dari A.S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *