Setiap akhir tahun di pasar modal biasanya muncul fenomena window dressing laporan keuangan. Fenomena ini sering menjadi perbincangan di kalangan para investor. Untuk mengetahui apa itu window dressing saham mari kita simak lebih lanjut
Pada bulan desember akhir tahun biasanya emiten mempersiapkan laporan keuangan tahunan yang akan di publikasikan kepada publik.
Oleh karena itu, mereka berupaya mempercantik laporan keuangan dan portofolionya dengan tujuan untuk meyakinkan investor dalam menanamkan modal investasinya di perusahaan tersebut
Strategi ini biasanya dilakukan bersamaan oleh sebagian besar pelaku keuangan sehingga berdampak pada kenaikan harga saham di akhir tahun
Portofolio dan kinerja investasi yang baik tentu menjadi pertimbangan bagi para investor sebelum menjatuhkan pilihan investasinya. Oleh karena itu, banyak emiten yang melakukan tindakan window dressing agar meyakinkan emiten untuk berinvestasi pada perusahaannya.
A. Apa itu Window Dressing?
Window dressing secara sederhana merupakan tindakan mempercantik laporan keuangan agar terlihat lebih baik daripada realitas sebenarnya.
Oleh karenanya, tindakan seperti ini sering dikonotasikan dengan hal negatif karena memanipulasi data, angka dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
Proses manipulasi dilakukan untuk menampilkan hasil atau kinerja yang baik sehingga investor semakin yakin bahwa dengan berinvestasi dalam perusahaan tersebut, ia akan menuai keuntungan yang besar.
Cara yang paling umum dilakukan dalam window dressing, yaitu menyajikan informasi penjualan aset dalam laporan keuangan.
Namun, di saat bersamaan, perusahaan juga menyajikan informasi pembelian aset baru dengan menggunakan dana dari penjualan aset tersebut.
Hal ini dilakukan untuk menimbulkan kesan baik bagi investor bahwa perusahaan telah memutar dana untuk bisnis dengan baik.
Window dressing umum ditemukan pada perusahaan terbuka, bank, reksadana, serta perusahaan finansial lainnya dengan mempercantik laporan keuangan sebelum menyerahkan laporan kinerjanya kepada klien atau pemegang saham.
Fenomena ini sering terjadi di akhir tahun atau di kuartal empat (bulan desember).
B. Strategi Mempercantik Laporan Keuangan
Strategi yang dilakukan dalam window dressing yakni menjual saham yang memiliki kinerja kurang baik pada akhir periode publikasi laporan keuangan dan kemudian melakukan pembelian saham yang memiliki kisaran kinerja baik.
Saham-saham yang memiliki kinerja baik inilah yang ditampilkan dalam laporan keuangan sebagai portofolionya untuk meyakinkan investor
Investor yang tidak berpengalaman akan terpengaruh oleh laporan keuangan yang ‘baik’ ini sehingga menganggap bahwa emiten yang mengeluarkan laporan tersebut memiliki kinerja yang baik dan layak untuk berinvestasi padanya.