Cara Menggunakan Indikator OBV (On Balance Volume)

  • Share

Mikaylabinar.com– Pada awalnya para teknikalis mengenal dua aliran metode dalam analisis teknikal yakni metode aliran barat dan metode aliran timur. Ciri dari metode aliran barat adalah menggunakan indikator teknis (technical indicator) seperti indikator OBV saham. Tulisan ini membahas cara menggunakan indikator OBV

Indikator Teknis

Merupakan metode analisis yang dihasilkan dari perhitungan dengan menggunakan rumus formula tertentu berdasarkan data-data sebelumnya. Tujuannya untuk memprediksi pergerakan harga dikemudian hari.

Technical Indicator dan Charts Patterns ini sering disebut sebagai metode analisis ala barat. Sedangkan candlestick disebut sebagai metode analisis dari timur.

Pada saat ini, penguasaan kedua metode ini merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para teknikalis karena kedua metode ini saling melengkapi dan memperkuat dalam menyimpulkan suatu analisis.

Indikator teknis kadang digunakan sebagai alat bantu utama (primary tool) oleh trader, kadang juga digunakan sebagai fungsi alat bantu konfirmasi (secondary tool) terhadap metode lain

Indikator ini secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

  • Lagging Indicators
  • Leading Indicators

Lagging Indicators, adalah indicator yang berfungsi untuk mendeteksi trend, misalnya Moving Average (MA). Sementara itu, Leading Indicators, adalah indicator yang berfungsi untuk membaca momentum suatu market apakah sedang oversold atau overbought, misalnya Indikator RSI (Relative Strength Index)

OBV

OBV pertamakali ditemukan oleh Woods dan Vignolia pada tahun 1940, mereka menyebutnya “Volume Kumulatif”.

Pada tahun 1963, teknik ini dipopulerkan oleh Joseph Granville dalam bukunya yang berjudul Granville’s New Key to Stock Market Profits dan menyebutnya sebagai On Balance Volume

Granville menjelaskan bahwa ketika volume meningkat atau merosot drastis tanpa perubahan harga yang signifikan, atau dengan kata lain harga sideways, maka pada titik tertentu harga akan menyusul naik drastis ataupun turun drastis.

Baca juga  Indikator Envelope Moving Average Pada Analisis Saham

Hal ini dikarenakan para trader melakukan pembelian dari investor rata-rata yang masih menjual, atau sebaliknya menjual kepada investor rata-rata yang melakukan pembelian.

Biasanya trader yang berpengalaman akan membeli saham saat pasar sedang dibawah dan mendistribusikan kembali kepada investor saat market berada diatas

OBV berfungsi sebagai alat bantu konfirmasi pergerakan harga saham yang menggabungkan harga dengan volume pada suatu pasar modal berdasarkan total volume kumulatif.

Volume ditambahkan pada hari dimana harga menguat (harga penutupan lebih tinggi dari harga penutupan sebelumnya), serta dikurangi pada hari dimana harga melemah (harga penutupan lebih rendah dari harga penutupan sebelumnya).

Tampilan OBV berupa garis yang terbentuk dari formula rumus tertentu yang secara otomatis dihitung oleh sistem aplikasi komputer untuk mengukur tekanan jual dan beli pada market.

Garis OBV yang meningkat menandakan volume transaksi lebih besar saat harga saham mengalami penguatan di hari tersebut dibandingkan hari sebelumnya

Ketika garis OBV berlawanan dengan trend (misalnya harga meningkat tetapi garis OBV merosot), maka bisa memberikan sinyal awal kemungkinan trend akan reversal. Penyimpangan antara arah pergerakan saham dengan garis OBV disebut dengan istilah divergence

Rumus OBV

OBV mempunyai arti bahwa volume bergerak mendahului harga. Rumus OBV pada intinya bisa digambarkan sebagai berikut:

  • Tambahkan volume jika harga penutupannya naik
  • Kurangi volume jika harga penutupannya turun

Total kumulatif dari penambahan dan pengurangan volume tersebut disebut Volume Kumulatif sebagaimana yang dinyatakan oleh Woods dan Vignolia.

Hasil dari volume kumulatif ini dibandingkan dengan grafik harga untuk mengetahui terjadi divergensi atau tidak

Cara Menggunakan Indikator OBV

Ketika volume meningkat mengindikasikan bahwa aktivitas pembelian saham sedang naik dan kemungkinan besar harga saham tertentu akan mengalami kenaikan (bullish) yang digambarkan oleh garis OBV sedang meningkat.

Baca juga  Cara Melihat Trend Saham Melalui Grafik yang Terbentuk

Ketentuan dasar dari OBV adalah sebagai berikut:

  • Jika harga naik dan garis OBV naik maka dapat digunakan sebagai konfirmasi bahwa harga dalam trend naik. Ini mengindikasikan akan terjadi kenaikan karena permintaan terhadap saham meningkat dan pada saat inilah trader mengambil posisi buy
  • Jika harga naik namun garis OBV menurun, mengindikasikan trend bullish yang sedang berlangsung tidak akan bertahan lama, pada saat seperti inilah trader mengambil posisi untuk sell

Contoh:

OBV pada saham

Keterangan:

Angka 1, menunjukkan bahwa harga sedang mengalami kenaikan setelah sebelumnya terjadi downtrend, jika kita perhatikan garis OBV pada angka 2 sebagai konfirmasi menunjukkan bahwa kenaikan harga akan terus berlanjut karena garis OBV naik. Pada saat seperti inilah sebaiknya dilakukan buy karena uptrend akan berlanjut.

Anda indikator lain selain OBV yang berbasis pada akumulasi volume transaksi dan mudah dipahami yakni indikator volume. Anda bisa membaca secara lengkap dilaman Indikator Volume Saham

Penjelasan artikel ini bagaimana cara menggunakan dan membaca market dengan OBV bisa anda lihat di chanel mikaylabinar.com Indikator OBV Saham.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *