ADX Average Directional Index Indikator Analisis Saham

  • Share

Mikaylabinar.com– Indikator selanjutnya adalah ADX (Average Directional Index), indikator ini cukup populer dikalangan trader dan secara default tersedia dalam setiap aplikasi charting. Bagaimana cara baca Indikator ADX ? simak selengkapnya

Apa Itu Indikator ADX (Average Directional Index) ?

ADX (Average Directional Index) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur seberapa kuat sebuah tren yang terjadi baik tren naik maupun tren turun. Indikator ini bukan untuk menentukan kemana arah pergerakan harga yang terjadi.

Indikator ini diciptakan oleh J. Welles Wilder, seorang teknikal analis yang juga menciptakan indikator RSI dan Parabolic SAR. Wilder memperkenalkan indikator ini dalam bukunya yang berjudul New Concept in Technical Trading Systems.

Indikator ADX ditampilkan dalam sebuah garis dalam skala vertikal mulai dari nilai terendah 0 (nol) hingga nilai tertinggi 100 dengan standar periode 14 hari. Garis ADX untuk mengukur kekuatan tren yang terjadi apakah sedang uptrend atau downtrend.

Dengan mengetahui tren yang terjadi memudahkan trader untuk mengombinasikan dengan indicator lain yang memberikan petunjuk pada pergerakan harga. Indikator ADX bisa digunakan dalam trading stock, forex, commodities dan lain sebagainya

Cara Baca Indikator ADX Saham

Pada dasarnya indikator ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Bila garis ADX meningkat menandakan bahwa tren menguat sedang terjadi, baik itu tren naik maupun tren turun.

Sebaliknya, bila garis ADX menurun maka tren yang sedang terjadi melemah atau sideways.

Indikator ADX membantu trader untuk memberikan sinyal tren yang sedang terjadi. Dengan demikian, trader bisa menentukan tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Baca juga  Cara Membaca Indikator RSI Relative Strength Index dalam Analisis Saham

Suatu tren ( baik itu uptrend maupun downtrend ) dikatakan kuat jika nilai ADX berada di atas angka 25. Dan, dikatakan sedang tidak tren jika nilai ADX berada dibawah angka 20

Sebagai Contoh:

indikator ADX Average Directional Index saham

Keterangan :

Pada gambar diatas menggunakan skala default 20, 30, 40 dengan periode 14 hari. Garis ADX ditampilkan dalam bentuk garis tunggal dalam kotak osilator dibagian bawah. Kotak osilator ini sengaja saya bedakan kedalam 3 warna dengan tujuan untuk memudahkan identifikasi zona dimana pada dasarnya kotak osilator ini tidak berwarna.

Ketika garis tunggal ADX itu berada di bawah angka 20 menandakan bahwa market sedang tidak berada dalam trend

Dan ketika garis berada di zona warna hijau (> 25) menandakan bahwa market berada dalam tren kuat atau pun lemah (dalam contoh diatas terjadi tren turun yang kuat). Semakin tinggi garis IDX menunjukkan semakin kuat tren yang terjadi (bisa uptrend ataupun downtrend).

Kalau contoh diatas, tren penurunan yang ditunjukkan oleh garis menurun pada candlestick sangat dalam sehingga garis ADX di kotak osilator naik cukup tinggi, ini berarti bahwa tren pelemahan (downtrend) yang terjadi sangat kuat.

Semakin dalam tren menurun maka garis ADX semakin naik begitupun bila semakin tinggi tren naik maka garis ADX juga semakin tinggi.  

   

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *