Indikator Parabolic SAR dalam Analisis Saham

  • Share
Parabolic SAR dan cara penggunaannya
Cara Membaca Indikator Parabolic SAR

Mikaylabinar.com-Parabolic SAR merupakan indikator yang memberikan sinyal pada trader kapan sebaiknya untuk melakukan beli atau jual. Untuk memahami lebih lanjut cara membaca Indikator Parabolic SAR simak artikel ini

Apa Itu Parabolic SAR ?

Indikator ini ditemukan oleh J. Welles Wilder tahun 1978 yang dipublikasikan dalam karyanya yang berjudul New Concept in Technical Trading Systems.

Indikator Parabolic SAR termasuk ke dalam jenis trend following indicators. Jenis indikator ini akan bekerja lebih baik jika market dalam keadaan trend kuat (uptrend atau downtrend) dan kurang cocok bagi market yang sedang sideways

Parabolic SAR terdiri dari deretan dots yang membayangi pergerakan harga pada market. Bentuknya seperti parabola sehingga indikator ini dinamakan parabolic (parabola). Dots tersebut sebagai informasi bagi trader untuk melakukan buy atau sell.

Sedangkan, kata SAR yang melekat pada indikator ini berasal dari kata “Stop and Reverse” yang memiliki arti berhenti dan balik (buy or sell)

Indikator Parabolic SAR sudah tersedia secara otomatis dalam program aplikasi charting yang dibuat oleh para programmer.

Untuk mengetahui bagaimana dots indicator ini tercipta maka sebaiknya kita mengenal rumus yang digunakan karena deretan dots tersebut terangkai dari formula rumus yang ditetapkan. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Rumus Parabolic SAR

= SARn+1 – SARn+(Fax(EP-SARn))

Keterangan:

SARn+1 = Nilai SAR besok
SARn = Nilai SAR hari ini

Perhitungan SAR menggunakan waktu maju, artinya nilai SAR keesokan hari terbentuk berdasarkan nilai SAR hari ini dan pergerakan harga esok harinya

EP (Extreme Point) = harga tertinggi (jika uptrend) dan harga terendah jika downtrend

Fa (Faktor Akselerasi) = nilai awal yang digunakan 0.02 dan terus meningkat dengan nilai yang sama setiap EP baru tercapai; dibatasi 0.2 setelah Fa mencapai 0.2 (maksimal).

Jika nilai SAR keesokan harinya berada di dalam atau melebihi range harga keesokan harinya, artinya trend sudah berubah arah.

Ketika trend berubah maka nilai SAR yang pertama untuk trend baru menggunakan nilai EP terakhir pada trend sebelumnya, sedangkan nilai EP sendiri di reset mengikuti rekaman data pada trend baru begitupun dengan nilai Fa juga direset kembali ke angka 0.02

Terdapat dua variable yang digunakan dalam indicator ini, kedua variable tersebut dinamakan the step dan maximum step. Wilder merekomendasikan angka yang digunakan pada variable the Step 0.02 dan Maximum Step 0.2, semakin tinggi nilai The Step yang digunakan semakin sensitive terhadap perubahan harga market dan berpotensi untuk terjadi lebih banyak whipsaws.

Sementara itu, Maximum Step digunakan untuk mengontrol jarak dots Parabolic SAR dengan pergerakan harga. Maximum Step yang semakin rendah akan membuat tampilan dots semakin jauh jaraknya dari pergerakan harga saham dan berakibat pada stop loss juga semakin jauh

Cara Membaca Indikator Parabolic SAR

Pertama yang perlu anda perhatikan bahwa rumus yang disebutkan diatas tidak perlu anda hitung secara manual karena itu sudah terformulasikan dalam sistem komputer, yang perlu anda lakukan adalah cukup menampilkan indicator Parabolic SAR ini kedalam charting anda, maka secara otomatis akan terbentuk deretan dots yang tersusun dari formula rumus yang digunakan.

Dari deretan dots tersebut, anda bisa menginterpretasikan pergerakan harga selanjutnya. Bila deretan dots (selanjutnya saya sebut : garis indicator ) melintasi harga saham dari bawah keatas maka menandakan sinyal JUAL. Sebaliknya, bila memotong dari atas kebawah maka menandakan sinyal BELI

J Welles Wilder yang menemukan teknik ini menyarankan agar trader mengonfirmasi arah trend secara konvensional terlebih dahulu.

Artinya, bila major trend sedang menunjukkan uptrend, lebih baik kita mengeliminasi sinyal jual yang dihasilkan dan menunggu sinyal beli dari Parabolic SAR. Sebaliknya, sinyal beli disarankan untuk diabaikan bila sedang terjadi downtrend.       

Contoh :

Parabolic SAR Indikator Akurat

Keterangan:

Indikator Parabolic SAR akan bekerja lebih baik jika market dalam keadaan trend yang kuat, sebaliknya kurang cocok pada kondisi market sideways.

Perhatikan pada tanda panah Buy di dalam gambar charting. Pada kondisi ini market dalam keadaan downtrend yang kuat, ketika garis Parabolic SAR memotong harga dari atas ke bawah maka berarti sinyal BELI karena akan terjadi kenaikan setelahnya.

Sebaliknya, ketika garis indicator ini memotong dari bawah keatas menandakan akan terjadi penurunan kedepannya dan ini merupakan sinyal JUAL seperti yang ditampilkan dalam gambar panah Sell charting diatas.

Pada market sideways seperti yang ditampilkan dalam gambar diatas, indicator ini kurang cocok karena sinyal yang ditampilkan baik untuk buy atau sell tidak begitu baik.   

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *