6 Orang Sukses Yang Tidak Kuliah Bahkan Ada yang Jadi Menteri

Posted on

Ada banyak jalan menuju sukses, kesuksesan bisa diraih siapa saja dengan berbagai cara bisa melalui bangku kuliah maupun berdasarkan pengalaman hidup. Kali ini kita bahas ada 6 orang sukses yang tidak kuliah di Indonesia bahkan ada yang menjadi menteri

Sebelum membahas lebih lanjut siapa saja diantara mereka, maka kita perlu mendefinisikan terlebih dahulu apa yang dimaksud kesuksesan. Ini karena kesuksesan memiliki makna yang berbeda-beda bagi setiap orang. Ada penarik becak yang menganggap bahwa kesuksesan itu adalah dapat menyekolahkan anaknya hingga lulus kuliah.

Ada pula, orang yang menganggap bahwa bekerja keras menabung untuk dapat beli rumah dan dia mampu membeli rumah dengan tabungannya adalah kesuksesannya. Iya benar, itu semua adalah kesuksesan bagi mereka

Apa itu Kesuksesan ?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sukses adalah berhasil dan beruntung. Lebih lanjut, KBBI mendefinisikan sukses adalah ketika orang lain ingin mencapai dan mempelajari kondisi tersebut. Dengan kata lain, kesuksesan merupakan suatu keberhasilan yang ingin dicapai oleh banyak orang.

Ketika orang ditanya, apakah mereka ingin kaya, apakah mereka ingin jadi menteri, apakah mereka ingin punya bisnis yang kuat dengan banyak karyawan ? maka dipastikan kebanyakan orang akan menjawabnya, ya. Oleh karena itu, kekayaan, jabatan, pengaruh adalah bagian dari kesuksesan yang kebanyakan di idamkan orang.

6 orang sukses yang tidak kuliah di Indonesia

Berikut ini 6 orang sukses yang tidak kuliah di Indonesia.

1. Adam Malik

Sosok ini mungkin kurang dikenal bagi generasi muda sekarang. Namun, siapa sangka dulunya sosok ini memiliki pengaruh yang kuat di Indonesia.

Adam Malik, merupakan mantan Wakil Presiden RI periode 1978 – 1983. Dia menyelesaikan pendidikannya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) setingkat sekolah dasar di zaman pemerintahan Hindia Belanda. Adam Malik sempat melanjutkan pendidikannya ke SMP di Bukit Tinggi, Sumatera Barat namun beliau tidak menyelesaikannya dan lebih memilih untuk berdagang membantu orang tuanya

Meskipun tidak melanjutkan sekolah, Adam Malik seorang pembelajar mandiri (otodidak). Dia suka membaca buku. Usia 17 tahun, Dia menjadi ketua Partai Indonesia (Partindo) Pematang Siantar. Puncak karirnya dalam bidang politik mengantarkannya menjadi Menteri Perdagangan di era Sokarno, kemudian menjadi ketua DPR dan puncaknya menjadi Wakil Presiden

2. Eka Tjipta Widjaja

Nama ini terkenal karena pernah menjadi orang terkaya di Indonesia tahun 2018 dengan kekayaannya yang mencapai 13.9 miliar dolar Amerika. Eka Tjipta Widjaja adalah seorang konglomerat Indonesia pendiri Sinar Mas Group

Eka, tidak pernah merasakan pendidikan sekolah formal. Dia lahir di China dan dibawa oleh orang tuanya ke Indonesia ketika berusia 9 tahun, tepatnya di tahun 1932. Eka sejak kecil membantu orang tuanya di toko kecil milik ayahnya di Makasar. Eka, hanya mengenyam pendidikannya hingga SD, karena keterbatasan ekonomi dia tidak mampu untuk melanjutkan pendidikannya

Kesuksesan Eka mulai bersinar ketika berhasil mendirikan PT Tjiwi Kimia dan melebarkan sayap bisnisnya ke bidang properti, telekomunikasi dan sektor lainnya. Dalam laporan Forbes tentang orang terkaya di Indonesia, nama Eka Tjipta Widjaja selalu berada di dalam 10 daftar orang terkaya di Indonesia. Eka, sosok orang pekerja keras dan tidak pernah mengenal lelah

3. Djoko Susanto

Apakah anda pernah mendengar nama Djoko Susanto ? lalu, bagaimana kalau Alfamart ? Pasti Anda tahu tentang Alfamart kan.., yup. Djoko Susanto adalah pendiri dan pemilik waralaba Alfamart. Dengan kekayaan 61 triliun rupiah menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia

Djoko Susanto, lahir di Jakarta 73 tahun lalu. Beliau mengenyam pendidikannya hanya sampai di bangku sekolah SMP. Dia melanjutkan bisnis keluarganya di bidang warung kelontongan. Djoko mengisi tokonya dengan berbagai kebutuhan barang pokok termasuk rokok eceran ataupun grosir

Setelah melewati berbagai episode kehidupannya, Dia mendirikan PT Alfaria Sumber Trijaya yang merupakan induk dari Alfamart, Alfamidi, Alfaexpress. Dengan memiliki 15 ribu gerai di seluruh Indonesia, kini Djoko masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan US$ 4.1 miliar dolar Amerika atau sekitar 61 triliun rupiah

Djoko mengatakan bahwa ketekunan adalah kuncinya untuk menuju sukses. Ketekunan bisa membuatnya bangkit kembali dalam waktu singkat.

4. Dahlan Iskan

Rasanya kurang lengkap kalau tidak memasukkan sosok satu ini. Dahlan Iskan menjadi fenomenal ketika menjadi Menteri BUMN di masa pemerintahan SBY. Sebelum terjun kedalam politik dan pemerintahan, Dahlan lebih dikenal sebagai sosok pengusaha media yang terkenal di Indonesia. Media miliknya menguasai seluruh media di Indonesia dengan Koran-koran Radar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia

Dahlan Iskan, mengenyam pendidikannnya hanya sampai tingkat Madrasah Aliyah (setingkat SMA). Dia menekuni dunia jurnalistik mulai dari bawah hingga mencapai puncaknya sebagai CEO Jawa Pos Group. Dahlan Iskan berhasil mengubah surat kabar Jawa Pos yang hampir bangkrut menjadi media besar yang mentereng di Indonesia.

Dahlan berpesan kepada anak muda agar tarus mengasah skill bisnis sejak muda.  Perbanyak skill manajemen dan kepemimpinan dan semua butuh proses, itulah yang harus dinikmati.

5. Susi Pudjiastuti

Sosok mantan menteri Kelautan dan Perikanan yang satu ini terkenal dengan gayanya yang nyentrik, tidak suka dengan aturan protokol yang ketat dan berbelit.  Sebelum menjadi menteri, Susi dikenal sebagai sosok pengusaha perikanan yang sukses dan pemilik meskapai Susi Air

Susi mengenyam pendidikan terakhirnya hingga SMP. Dia sempat melanjutkan pendidikannya ke SMA namun tidak selesai walaupun belakangan dia menyelesaikannya melalui program paket C tahun 2018.

Kesuksesan Susi bermula ketika dia mendirikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product tahun 1996 dengan produk unggulannya lobster yang di ekspor ke mancanegara. Untuk memperlancar bisnisnya, Susi meminjam modal ke bank untuk membeli pesawat Cessna sebagai sarana transportasi untuk pengiriman produk lobsternya. Dari sini, bisnisnya ekspansi ke meskapai penerbangan perintis.  

6. Jusuf Hamka

Nama satu ini semakin dikenal publik sebagai raja tol di Indonesia. Dengan kekayaannya yang ditaksir mencapai 15 triliun rupiah menjadikan Jusuf Hamka berada dalam deretan orang terkaya Indonesia. Melalui perusahaannya PT Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk bisnisnya merajai tol di Indonesia dan namanya mencuat ketika menagih hutang 800 miliar rupiah kepada Negara.

Jusuf Hamka mengenyam pendidikan terakhirnya hingga SMA. Namun begitu, dia telah melanglang buana di banyak perguruan tinggi walaupun tidak menyelesaikannya. Jusuf sempat kuliah di fakultas hukum Universitas 17 Agustus 1945 tahun 1974 (tidak lulus), Fakultas Kedokteran Trisakti 1974 (tidak lulus), Bisnis Administrasi Columbia College, Canada tahun 1977 (tidak lulus), dan Administrasi Negara Fisip Universitas Jayabaya tahun 1980 (tidak lulus)

Bagi Jusuf, sekolah hanya untuk mengetahui sistematika berpikir, belajar dan mengerti jadi dia merasa tidak perlu gelar. Karirnya dimulai di Sinar Mas sebagai penasihat, komisaris Artha Graha Investama dan PT Indomobil Sukses Internasional. Puncaknya sebagai Direktur PT Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk.

Kesimpulan

Ada banyak jalan menuju sukses dan setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses pada bidangnya masing-masing. Faktor dalam diri sangat menentukan untuk kesuksesan seseorang seperti semangat untuk ingin maju, mengembangkan diri, tekun dan pembelajar menjadikan seseorang dapat terus berkembang menuju level selanjutnya

6 contoh orang sukses yang tidak kuliah diatas walaupun pendidikannya hanya sampai tingkat SMA namun mereka tidak pernah berhenti belajar secara mandiri. Mereka menjadi self-education, belajar dari pengalaman sendiri, dari buku maupun dari orang lain.

Pendidikan formal seperti kuliah di perguruan tinggi penting untuk melatih cara berpikir ilmiah dan memperluas cakrawala dan mindset. Namun, pendidikan non formal seperti pengalaman langsung dalam kehidupan, seminar, workshop, pelatihan diri juga tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan value diri.

x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *