10 Alasan Untuk Investasi di Reksadana

  • Share

Ada banyak alasan untuk membeli reksadana, termasuk diversifikasi portofolio, investasi teratur, dan aksesibilitas. Kami merangkum 10 alasan untuk investasi di reksadana

1. Diversifikasi Portofolio

Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang, begitulah semboyan dalam diversifikasi portofolio investasi

Berinvestasi di reksadana adalah Anda dapat membeli satu reksadana dan mendapatkan akses instan ke ratusan saham atau obligasi individu.

2. Dikelola Secara Profesional

Banyak investor tidak memiliki sumber daya atau waktu untuk membeli saham individu. Di sinilah manajemen profesional sangat berharga.

Berinvestasi dalam sekuritas individu, seperti saham, tidak hanya membutuhkan sumber daya tetapi juga waktu yang cukup lama.

Sebaliknya, manajer investasi reksadana setiap pagi mendedikasikan kehidupan profesional mereka untuk meneliti dan menganalisis kepemilikan saat ini dan potensi dari reksadana mereka.

3. Ada Banyak Varietasnya

Reksadana hadir dalam berbagai jenis dan gaya. Ada reksadana saham, reksadana obligasi, reksadana sektor, reksadana target-date, reksadana pasar uang, dan reksadana campuran.

Reksadana memungkinkan Anda untuk berinvestasi di pasar apakah Anda percaya pada manajemen portofolio aktif (dana yang dikelola secara aktif) atau Anda lebih suka membeli segmen pasar tanpa campur tangan manajer (dana pasif dan reksadana indeks).

Ketersediaan berbagai jenis reksa dana memungkinkan Anda membangun portofolio yang terdiversifikasi dengan biaya rendah dan tanpa banyak kesulitan.

4. Dapat Diakses

Banyak perusahaan reksadana mengizinkan investor untuk memulai reksadana hanya dengan Rp.100.000. Investasi di reksadana dapat diakses dengan mudah

Baca juga  Aplikasi Reksadana di OJK yang Sudah Terdaftar

Reksadana dapat dengan mudah diperdagangkan, kombinasi biaya rendah dan kemudahan penggunaan membuatnya dapat diakses.

5. Banyak Menawarkan Investasi dan Penarikan Sistematis

Sangat mudah untuk memanfaatkan investasi sistematis dengan reksadana. Banyak perusahaan reksadana mengizinkan investor untuk berinvestasi sedikitnya Rp.100.000 per bulan langsung ke reksa dana.

Uang dapat ditarik langsung dari rekening bank dan diinvestasikan langsung di reksadana. Di sisi lain, uang dapat ditarik secara teratur dari reksa dana dan disimpan ke rekening bank. Umumnya tidak ada biaya untuk layanan ini.

6. Menawarkan Reinvestasi Otomatis

Seorang investor dapat dengan mudah dan otomatis memiliki keuntungan modal dan dividen yang diinvestasikan kembali ke dalam reksa dana mereka tanpa beban penjualan atau biaya tambahan.

Kecuali jika Anda mencari penghasilan (yaitu dividen yang dipisahkan dan disetorkan ke uang tunai untuk alasan penghasilan), Anda sebaiknya memilih opsi untuk menginvestasikan kembali dividen dan keuntungan modal.

Ini akan memanfaatkan bunga majemuk, yang pada dasarnya berarti bahwa bunga, dividen, dan keuntungan akan digunakan untuk membeli lebih banyak saham reksa dana Anda, daripada uang tunai yang keluar dan disetorkan ke rekening terpisah.

7. Transparansi

Kepemilikan reksa dana tersedia untuk umum (dengan beberapa penundaan dalam pelaporan), yang memastikan bahwa investor mendapatkan apa yang mereka bayar.

Investor juga dapat melihat sekuritas yang mendasari (saham, obligasi, uang tunai, atau kombinasi dari semuanya) yang dimiliki oleh portofolio reksadana.

Semua informasi yang perlu Anda ketahui, ditambah beberapa yang tidak Anda perlukan untuk berinvestasi, akan ditemukan dalam prospektus reksa dana, yang dapat dengan mudah ditemukan di situs web perusahaan reksa dana.

8. Likuid

Investasi di reksadana bersifat likuid, Jika Anda perlu menarik uang dari akun pialang Anda, Anda bisa mendapatkan uang tunai dari sebagian besar reksa dana dalam beberapa hari.

Baca juga  Bingung Pilih Investasi Reksadana atau Saham ? Pertimbangkan Hal Ini

Jika Anda ingin menjual reksadana Anda, hasil penjualan akan tersedia segera setelah Anda menjual reksa dana tersebut.

Beberapa reksa dana memiliki jangka waktu “penyelesaian” hingga dua hari. Tetapi tingkat likuiditas ini (akses cepat ke uang Anda), jauh lebih baik daripada beberapa aset investasi, seperti real estat.

9. Memiliki Rekam Jejak yang Diaudit

Perusahaan reksa dana harus menjaga rekam jejak kinerja untuk setiap reksa dana dan mengauditnya untuk akurasi, yang memastikan bahwa investor dapat mempercayai pengembalian reksa dana yang dinyatakan.

Perusahaan reksa dana juga menawarkan prospektus untuk setiap reksa dana, serta laporan tengah tahunan atau tahunan.

Dokumen-dokumen ini memberikan banyak informasi tentang bagaimana dana tersebut diinvestasikan, jumlah aset yang dikelola, pengeluaran dana internal, dan banyak lagi.

10. Membangun Kekayaan

Reksa dana adalah cara terbaik bagi kebanyakan orang untuk membangun kekayaan. Tidak semua orang bisa menjadi pemilik bisnis yang sukses atau naik ke peringkat teratas sebuah perusahaan besar.

Namun menabung dan berinvestasi untuk jangka panjang dengan reksa dana bisa dilakukan oleh hampir semua orang.

Meskipun ada banyak pilihan investasi (saham individu, ETF, dan dana tertutup, untuk beberapa nama), reksa dana dapat menawarkan cara yang sederhana dan efisien untuk berinvestasi untuk masa pensiun, pendidikan, atau tujuan keuangan lainnya.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *