Produk startup merupakan ujung tombak yang langsung bersentuhan dengan konsumen. Setelah riset pasar dilakukan maka selanjutnya adalah tahapan pengembangan produk startup
Riset dan Pengembangan
Sebelum produk dikembangkan terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
Table of Contents
- Melakukan riset pasar dan mengembangkan produk yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen,
- Menganalisis kompetitor dan mengembangkan produk yang unik.
- Mendapatkan respon dari konsumen di tiap tahap pengembangan untuk menciptakan produk yang lebih efektif dan efisien.
Anda tidak perlu membuat produk sempurna dari awal karena akan memakan waktu yang lama bahkan ide atau jenis produk rawan didahului oleh kompetitor lainnya
Yang perlu dilakukan adalah mengembangkan produk di tiap tahapannya. Banyak yang beranggapan bahwa produk yang tidak sempurna menandakan kegagalan atau juga disebut produk gagal
Yang sebenarnya tidak ada produk gagal hanya perlu perbaikan terus-menerus. Bagaimanapun kewirausahaan memberikan peluang bagi produk untuk terus dikembangkan dan diperbaiki
Terdapat suatu konsep pengembangan produk yang popular di dunia startup yang disebut lean startup model
Lean Startup Model
Lean startup model pertama kali diajukan oleh Eric Ries dari silicon valley dimana komponen utama dari model ini adalah memeriksa berkali-kali apakah produk ini sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen
Saat mengembangkan produk tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, memandang produk yang dikembangkan harus dilihat dari sudut pandang konsumen
Lalu, bagaiman apabila produk tidak benar-benar memenuhi kebutuhan konsumen? Merancang dan mengembangkan produk dari awal bukanlah tindakan yang tepat dan tidak efisien
Sebuah produk harus diluncurkan secepatnya setelah fungsi minimalnya ditanamkan dan memungkinkan orang untuk menggunakan produk tersebut
Ini berguna untuk menguji dan mengevaluasi produk setelah melihat respon dari konsumen. Potensi perbaikan dilakukan dengan tepat dan pengembang harus membuat penyesuaian yang tepat
Teknik lain yang sering digunakan adalah Build Measure-Learn Feedback Look
Teknik ini dilakukan dengan cara membangun ide (Build), code dan mengembangkan produk dengan fungsi dasar secepat mungkin
Lalu, minta konsumen untuk menggunakan dan membuat ulasan produk, semua dilakukan sambil mengumpulkan informasi tentang produk (data/measure)
Kemudian, tentukan apakah produk itu memenuhi kebutuhan konsumen atau tidak. Jika tidak, penting untuk mengatur ulang focus kalian (learn). Inilah saatnya ketika model bisnis bisa dimodifikasi (pivot)
Tahapan Pengembangan Produk
Selama masa pengembangan produk startup akan menghasilkan beragam versi produk dari apa yang nantinya menjadi produk final dari startup kalian
Tiap tahapan pengembangan produk memiliki tujuan tertentu, berikut tahapannya:
1. Prototype
Prototype disebut juga sebagai produk demonstrasi, pada tahap ini tidak semua fitur dilekatkan pada produk
Pengembang membuat prototype sebagai contoh dari produknya yang dipresentasikan kepada para investor dengan demikian investor memiliki gambaran produk yang akan di produksi kedepannya
Pengembang juga bisa melihat dan menilai apa yang perlu dikembangkan dari prototype produknya sehingga perlu dibuat dengan versi update pada tahapan pengembangan kedua
2. Versi Alfa
Tahapan ini merupakan kelanjutan dari prototype dimana pengembang dan penguji menciptakan produk dengan fungsi dasar
Tampilan dan kegunaan produk diuji untuk menemukan kesalahan atau kekurangannya sehingga dapat dilakukan perbaikan kedepannya
Versi alfa memprioritaskan penggunaan produk yang lancar dan juga merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk meninjau apakah produk telah memenuhi kebutuhan pengguna
3. Versi Beta
Tahapan ini merupakan tahapan untuk meluncurkan produk versi percobaan yang ditawarkan kepada public selama periode tertentu
Versi Beta ini merupakan kelanjutan dari versi Alfa dengan memperbaiki temuan akan kekurangan yang ada pada produk versi Alfa
Tujuan versi Beta ini adalah untuk memperbaiki produk sebagai persiapan akhir dari produk jadi yang akan di rilis
Peluncuran versi Beta ini untuk mendapatkan respon dari pengguna termasuk mengidentifikasi kekurangannya
4. Versi Produksi
Versi ini merupakan produk yang akan dirilis untuk pengguna umum dan merupakan produk dari versi alfa dan beta yang telah diperbaiki
5. Versi Advance
Versi ini merupakan versi produksi dari produk dengan tambahan fitur dan kemampuan baru. setelah produk dirilis, fungsi dan kemampuannya akan terus-menerus ditingkatkan
Menghilangkan masalah dari versi lama dan menambahkan fitur baru serta meningkatkan tampilan interface-nya sering dilakukan sebelum merilis versi advance
Versi advance pun akan ditingkatkan seiring respon dari para penggunanya dan selalu ada ruang untuk terus meningkatkan produk menjadi lebih baik.
Merilis produk sebaiknya dilakukan secepatnya untuk memberikan kesan pertama bagi pengguna dan untuk mendapatkan market share dengan cepat agar tidak didahului oleh kompetitor
Apabila muncul kesalahan kecil tidak masalah karena bisa diatasi setelah produk di rilis.
Membentuk Tim Teknis
Membuat suatu produk membutuhkan pengembang yang menciptakan produk secara teknis. Kadang perusahaan tidak memiliki tim pengembang yang handal
Oleh karena itu, banyak perusahaan yang menggunakan jasa outsource atau konsultan IT dalam mengembangkan produknya
Diantara perusahaan yang sukses, sebagian melakukan outsource pengembangan dari perusahaan-perusahaan di India, China, Indonesia dan Eropa Timur
Dengan cara ini pengembang tidak harus selalu bekerja untuk satu perusahaan tertentu.