Mikaylabinar.com– Siklus Pasar Saham yang Berulang !. Banyak pakar yang berpendapat bahwa stock market pada dasarnya merupakan pengulangan apa yang terjadi sebelumnya.
Demikian pula, dengan ritme dari siklus pasar saham yang terjadi cenderung berulang pada kondisi-kondisi tertentu. Hal ini tidak lepas dari psikologi manusia yang menjadi motor utama dalam pergerakan market.
Table of Contents
Fear and Greed
Psikologi manusia memiliki kecenderungan yang sama. Kecenderungan ini karena dipengaruhi berbagai macam faktor seperti fear and greed, kondisi lingkungan dan perubahan musim maupun event tertentu yang terjadi secara berulang setiap tahun
Banyak literatur yang menyebutkan bahwa bulan November hingga Januari merupakan bulan dimana kondisi pasar saham dalam keadaan menguat, lalu melemah selama bulan Februari dan kembali reborn pada bulan Maret dan April.
Setelah itu sedikit melemah pada bulan Juni lalu market berbalik menguat pada bulan Juli sebagai permulaan musim panas.
Bulan yang paling lemah dimana kondisi market berada dalam kondisi terbawah dalam setahun yaitu terjadi pada bulan September (hingga Oktober).
Desember menjadi bulan dimana pasar modal berada dalam kondisi terkuatnya yang dikenal sebagai Santa Claus Rally
Hirsch, penulis Stock Trader’s Almanac mengatakan jika Januari berlalu maka berlalulah tahun itu. Karena bulan Januari sebagai barometer market selama setahun.
Barometer Januari menyatakan bahwa apa yang dilakukan S&P 500 selama Januari akan menentukan tahun seperti apa pasar secara keseluruhan.
Dipercaya pula bahwa arah S&P 500 selama 5 hari perdagangan pertama tahun itu memberikan beberapa petunjuk tentang apa yang akan terjadi di tahun tersebut.
January Effect
Terdapat perbedaan antara January Barometer dan January Effect. Para pelaku saham percaya bahwa bulan Januari merupakan tolak ukur akan kondisi pasar dalam setahun.
Ketika kondisi pasar pada bulan Januari bergairah maka diprediksi bahwa kondisi pasar dalam setahun akan bergairah
Januari Effect, merupakan kecenderungan saham kecil mengungguli saham besar selama bulan Januari. Hampir semua stock traders mengenal istilah ini dimana diyakini bahwa harga saham cenderung naik di bulan Januari terutama pada saham-saham berkapitalisasi kecil.
January Effect pertama kali diperkenalkan oleh Sidney B. Wachtel tahun 1942 dimana sebelumnya dia mencatat bahwa sejak tahun 1925 terjadi peningkatan harga saham di bulan Januari.
Terdapat berbagai macam teori tentang January Effect .Diantaranya dikatakan bahwa banyak investor yang melepas saham untuk menghindari pajak di akhir tahun kemudian memborong kembali saham di bulan Januari.
Pendapat lain mengatakan bahwa akhir tahun banyak karyawan mendapatkan bonus dari tempat kerjanya dan bonus itu dibelikan saham di bulan Januari
Siklus lain yang memengaruhi stock market adalah siklus 4 tahunan yang dikenal juga sebagai siklus presidensial.
Hal ini mengacu pada siklus 4 tahunan pemilihan presiden Amerika Serikat.
Tahun pertama pemilihan biasanya kuat, pasca pemilu dan pertengahan (tahun ke-2 dan 3) biasanya lemah. Tahun ke-4 sebelum pemilihan kembali kuat.
Apakah siklus presidensial dan siklus lainnya juga berpengaruh pada pasar modal di Indonesia ?
Tugas anda sendiri untuk mencari jawabannya karena siklus presidensial di Indonesia berlangsung 5 tahunan dan Indonesia hanya mengenal dua musim saja.
Baca juga: Window dressing dan fenomenanya di akhir tahun
Anda bisa melihat isi artikel ini dalam video youtube di channel mikaylabinar.com Siklus Pasar Saham Yang Berulang