Mikaylabinar.com– Kira-kira, investasi apa ya yang cocok bagi pemula? berikut rekomendasi investasi investasi bagi pemula yang perlu dipertimbangkan
Rekomendasi Investasi Bagi Pemula
Sudah hal yang lumrah jika pemula masih merasa bingung dan tidak tahu harus memulai dari mana.
Table of Contents
Yang terpenting, jangan anggap investasi ini sepele karena mengabaikan hal kecil saja sudah berdampak besar terhadap keuntungan dari invest kamu.
Di zaman yang semakin canggih seperti ini, ada banyak pilihan jenis invest yang bisa kamu temukan. Hanya tinggal pilih yang paling sesuai dengan kamu, mulai dari mekanisme, risiko, hingga return.
Nah, biar lebih jelas, berikut rekomendasi investasi bagi pemula yang cocok untuk kamu yang ingin memulai menjadi investor .
Reksadana
Jenis invest satu ini cocok bagi pemula yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian mumpuni untuk menghitung risiko dari investasi yang ditanamkan.
Bahkan, nilai minimalnya pun terbilang rendah, yaitu mulai dari Rp100.000.
Ada berbagai jenis reksadana yang bisa kamu ikuti dan pilih, seperti pasar uang, pendapatan tetap, hingga pasar saham. Namun, alangkah baiknya untuk pelajari masing-masing reksadana tersebut sebelum menjalaninya.
Disini, dana yang kamu alokasikan akan dikelola oleh Manajer Investasi, sehingga pilih reksadana dengan tujuan yang tepat dan profil perusahaan yang bagus.
Saham
Selain reksadana, kamu juga bisa memulai invest saham. Jenis invest ini sangat cocok diterapkan bagi pemula.
Beberapa tahun terakhir ini, ada banyak anak muda yang memulai invest saham saking mudahnya akses pasar yang diberikan.
Bahkan, ada banyak sekuritas yang saat ini bisa diakses untuk mendaftar dan berkontribusi dalam pasar saham.
Keuntungan invest saham diperoleh dari jual beli setiap kepemilikan dan dividen perusahaan yang sahamnya kamu miliki.
Emas
Jenis invest satu ini sangat mudah dilakukan dan cocok bagi pemula. Invest ini dapat didefinisikan sebagai kepemilikan fisik atas batangan, berupa emas Antam atau value di platform online yang bergerak di bidang invest emas.
Coba perhatikan grafik pergerakan harga emas setiap hari? Pasti terbilang stabil bukan? Bahkan cenderung naik.
Jika disimpan selama beberapa tahun, sudah pasti kamu akan mendapatkan untung ketika dijual kembali. Jadi, dapat dikatakan bahwa investasi emas untuk jangka waktu panjang, minimal satu atau dua tahun.
Properti
Tidak hanya emas, rupanya invest properti juga patut diterapkan oleh pemula. Hanya saja, berinvestasi di bidang ini harus menyiapkan uang dalam jumlah yang besar.
Namun, kamu juga akan mendapatkan keuntungan yang besar dalam jangka panjang. Selain menciptakan passive income, kamu juga bisa menjual kembali dalam beberapa tahun ke depan. Berdasarkan pergerakan harga properti, setiap tahun cenderung selalu naik. Jadi, sudah pasti untung.
Nah, bagi kamu yang ingin memulai invest, sebaiknya pilih dua jenis investasi di atas sembari mengumpulkan modal lebih banyak. Bisa juga dengan memulai bisnis jika memang cocok dengan kamu.
Ketahui Berbagai Penyebab Kerugian Investasi yang Kerap Terjadi
Investasi adalah salah satu pilihan terbaik untuk mengelola uang kamu demi kebutuhan masa depan. Akan tetapi, banyak kasus ditemukan dari orang-orang yang berinvestasi, bukannya untung malah merugi. Nah, sebenarnya apa sajakah yang menyebabkan kerugian investasi?
Berikut ini adalah beberapa penyebab kerugian investasi yang kerap ditemukan pada investor pemula.
Tidak Paham
Berbeda dengan menabung, invest jauh lebih rumit dan memerlukan waktu untuk mempelajarinya. Bahkan, kamu harus siap bersabar ketika harus memahami satu produk investasi.
Sebagai contoh, kamu berminat mengikuti invest saham. Nah, untuk menguasainya, kamu harus mempelajari fundamental perusahaan dimana kamu membeli saham tersebut, tidak sekedar memantau tren harga saham di pasar.
Terkadang, banyak investor mengalami kerugian karena salah mengambil keputusan, dimana dilatarbelakangi oleh ketidakpahaman terhadap produk invest dan waktu pembelian yang tepat.
Mengikuti Rekomendasi yang Salah
Pemahaman yang minim memang berujung pada risiko invest yang besar. Sebelum mulai berinvestasi, carilah sumber informasi yang terpercaya.
Terkadang, banyak investor pemula mendapatkan informasi tidak benar, sehingga instrumen yang dipilih pun salah. Sudah pasti, kerugianlah yang diperoleh investor.
Tidak ada salahnya untuk membaca dan mendengarkan berbagai masukan sebelum mulai invest. Akan tetapi, jangan langsung diterima. Selalu saring, cerna, dan bandingkan setiap informasi yang diperoleh sebelum mengambil keputusan yang tepat.
Fokus Hanya pada Keuntungan
Memang, salah satu tujuan invest adalah mendapatkan keuntungan. Namun, jangan abaikan risikonya. Sebab, banyak investor yang mengalami kerugian karena nilainya yang turun.
Apabila kamu terlalu fokus pada keuntungan, pasti belum siap ketika hal buruk terjadi. Misalnya, saat nilai investasi turun, pasti langsung panik dan tidak mencari solusi.
Apalagi, keputusan yang berdasarkan emosi sesaat, seperti mencairkan invest saat nilai jatuh, justru menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Takut Mengalami Kerugian
Poin ini masih berkaitan dengan poin sebelumnya. Hati-hati dalam mengelola invest boleh-boleh saja. Namun, terlalu berhati-hati juga menimbulkan kerugian.
Misalnya, untuk memutuskan membeli instrumen, memerlukan waktu yang sangat lama karena takut rugi. Alhasil, kamu kehilangan momen untuk mendapatkan keuntungan yang nilainya optimal.
Bahkan, ada pula yang terlalu lama menahan saham karena nilainya turun. Mungkin, mereka berharap suatu saat harganya akan naik, namun terkadang keputusan tersebut juga salah.
Perlu banyak pertimbangan untuk bertahan atau menjual saham yang kamu miliki pada situasi dan kondisi tertentu.
Mengalokasikan Semua Uang Simpanan untuk Diinvestasi
Sekali lagi, invest tidak menjamin keuntungan. Walaupun kamu berhasil mendapatkan keuntungan dalam bidang ini, jangan gunakan seluruh uangmu untuk dinvestasikan.
Selain invest, kamu juga harus menyediakan dana darurat dan memiliki tabungan yang likuiditasnya tinggi.
Jadi, kerugian dari investasi pada dasarnya bisa diatasi dengan mengetahui apa penyebabnya. Belajar dan terus belajar untuk mendapatkan strategi yang tepat dalam berinvestasi.