Berdirinya Masyumi Sebagai Partai Politik

Posted on

Hola sobat Mibi, hari ini, 8 November beberapa tahun yang lalu telah tercatat dalam sejarah peristiwa-peristiwa penting yang perlu kita ketahui seperti adanya serangan bom terhadap Adolf Hitler dan pendeklarasian berdirinya Masyumi sebagai partai politik.

Upaya Pembunuhan Adolf Hitler

Sebagai seorang kepala pemerintahan (Fuhrer) yang memerintah dengan tangan besi, Adolf Hitler memiliki banyak pemuja dan pengikut, tapi juga banyak orang yang tidak suka kepadanya.

Sepanjang sejarah telah tercatat beberapa kali percobaan pembunuhan terhadap dirinya, situs Wikipedia mengungkap setidaknya ada 42 plot terungkap

Namun jumlah itu kemungkinan masih bisa lebih banyak mengingat banyak kasus lain yang tidak tercatat dan didokumentasikan secara baik.

Salah satu kejadian yang tercatat dalam sejarah yaitu pada tanggal 8 November 1939, yang secara ajaib mampu lolos dari upaya pembunuhan dari serangan bom.

Dikutip dari situs History, cerita bermula ketika Hitler datang untuk merayakan Hari Besar Nazi yang diadakan di Munich, dan dia disana Sang Fuhrer berbicara dan berpidato banyak hal tentang kesuksesan Nazi selama ia berkuasa.

Si pelaku yang kemudian diketahui namanya, Johan George Elser telah merencanakan pembunuhan yang sebelumnya berhasil dari pemeriksaan penjagaan dan berencana untuk meledakkan bom yang ia pasang.

Peledakan bom itu sendiri sudah diperhitungkan secara cermat oleh Elser ketika Hitler sedang berpidato dan bom diperkirakan akan meledak.

Namun ternyata tak sesuai rencana karena pemimpin Jerman kala itu, berpidato lebih singkat dari biasanya, dan Ia sudah meninggalkan tempat beberapa menit sebelum bom meledak.

8 orang tewas dikabarkan dalam serangan bom itu, dan gedung yang dipakai untuk acara juga hancur berantakan. Sementara Sang Fuhrer sendiri sudah berada jauh dari lokasi peledakan, sehingga tidak mengalami luka apapun.

Diketahui kemudian hari bahwa Elser sangat kecewa dengan beberapa kebijakan Hitler terutama penyatuan buruh dalam satu partai Nazi dan juga marah karena memicu dimulainya Perang Dunia II yang diawali dari serangan ke Polandia.

Sang pelaku Elser akhirnya tertangkap dan dijebloskan dalam Kamp Konsentrasi Sachsenhausen dan Dachau. Akhir hidupnya begitu mengenaskan karena menghadapi eksekusi mati dengan cara ditembak oleh regu tembak.

Lagi-lagi Hitler bisa lolos dari percobaan pembunuhan yang kesekian kalinya, yang membuat banyak orang kalau dirinya banyak keberuntungan.

Berdirinya Masyumi Sebagai Partai Politik

Masyumi yang memiliki kepanjangan nama Majelis Syuro Muslimin Indonesia adalah partai politik yang terbesar yang pernah didirikan pada awal kemerdekaan Indonesia.

Pada awalnya Masyumi dibentuk untuk menaungi beberapa organisasi islam telah ada sebelumnya seperti Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan lainnya.

Sebenarnya berdirinya Masyumi didirikan atas inisiatif Jepang waktu itu yang ingin mendapatkan dukungan masa untuk pemerintahannya dan juga sebagai upaya untuk mengendalikan pergerakan umat islam di masa pendudukan Jepang di tahun 1943.

Jepang kala itu hanya mendapatkan dukungan yang kecil dari kalangan nasionalis, yang juga mendorong dibentuknya organisasi ini.

Sebelum Indonesia merdeka organisasi ini menjadi penaung organisasi islam lainnya, namun setelah merdeka diadakanlah Kongres Umat Islam tanggal 7-8 November 1945, sehingga melalui peristiwa itu Masyumi resmi menjadi Partai Politik.

Dukungan yang besar terhadap partai baru ini membuat Masyumi berkembang begitu pesat dalam kurun waktu satu tahun saja, dan bertransformasi menjadi partai politik islam terbesar.

Terlebih lagi dengan bergabungnya beberapa organisasi-organisasi islam di daerah-daerah seperti Persatuan Umat Islam Perikatan Umat Islam, Jami’ah Al-Wasliyahdan Al-Itthidiyah, Nahdatul Wathan dan lainnya seperti dikutip dari Tirto.

Maklumat yang dikeluarkan oleh pemerintah tanggal 3 November 1945, menganjurkan agar masyarakat mendirikan partai politik, dan Masyumi melihat hal itu sebagai peluang membentuk partai politik.

Pada tahun 1952, NU memutuskan hengkang dari Masyumi karena banyaknya perbedaan prinsip dan sedikitnya unsur-unsur NU dalam jajaran pimpinan.

Pada pemilu yang diadakan tahun 1955, Partai Nasional Indonesia (PNI) mendapatkan suara terbanyak sedangkan Masyumi mampu meraup suara terbanyak kedua.

NU juga turut serta dalam Pemilu dan berada di urutan ketiga diatas Partai Komunis Indonesia (PKI) di posisi keempat.

x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *