Now You Know – 20 Januari: Pelarangan Terbit 7 Surat Kabar dan Pelantikan Obama Menjadi Presiden USA

Posted on

Halo sobat Mibi hari ini tanggal 20 Januari telah tercatat dalam sejarah nasional dan dunia beberapa peristiwa penting dan menarik untuk disimak bersama sebagai pengetahuan umum. Diantaranya adalah Pelarangan Terbit 7 Surat Kabar dan Pelantikan Obama Menjadi Presiden USA

Pelarangan Terbit 7 Surat Kabar

Pada awal pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. Kebebasan pers didorong sebagai upaya pemulihan dan dukungan dari pers. Yang waktu itu sedang dalam masa transisi dan konsolidasi setelah tumbangnya kekuasaan Soekarno.

Perintah Presiden Soeharto itu diberikan langsung kepada Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) pada tanggal 20 Januari untuk melarang tidak hanya satu surat kabar, bahkan tujuh surat kabar waktu itu.

Ketujuh Surat Kabar itu adalah Koran Sinar Harapan, Koran Merdeka, Majalah Tempo, Harian Kompas, Sinar Pagi dan The Indonesian Times.

Para staf di Harian Kompas yang sedang mengerjakan deadline. Tiba-tiba ditelpon oleh Kepala Penerangan Laksusda Jaya bahwa Kompas dilarang terbit untuk esok harinya. Walaupun sudah dinyatakan dilarang terbit, namun Kompas tetap menyelesaikannya bukan untuk terbit, namun tujuannya untuk dokumentasi.

Dasar Pelarangan

Dari beberapa sumber menyatakan bahwa pelarangan itu didasarkan pada pertimbangan bahwa beberapa surat kabar itu dianggap melakukan tindakan penghasutan yang bisa mengancam ketertiban dan keamanan.

Namun pelarangan itu bersifat sementara bukan sebagai tindakan pencabutan izin terhadap beberapa koran dan majalah. Kopkamtib pada saat itu sempat mempertimbangkan untuk mencabut Surat Izin Terbit (SIT).

Diakui pelarangan ini secara tersirat dianggap sebagai ‘kartu kuning’ atau peringatan awal agar tidak mengulangi apa yang dikhawatirkan oleh pemerintah yaitu isi ketujuh surat kabar itu bisa mengganggu stabilitas nasional.

Pelarangan yang rencananya berakhir pada pencabutan SIT. Ternyata dalam dua pekan kedepannya pelarangan itu dicabut kembali. Pencabutan ini dilakukan setelah tujuh pimpinan redaksi dari surat kabar itu menghadap dan bersedia untuk tidak membuat berita yang dianggap mengancam keamanan dan stabilitas nasional.

Walaupun boleh terbit, namun memang era Orde Baru mencoba untuk tetap memberikan tekanan kepada kebebasan pers yang dianggap kritis kepada pemerintah.

Pelantikan Obama Menjadi Presiden

Pada 20 Januari 2009, Barack Obama dilantik sebagai presiden Amerika Serikat, menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang memegang jabatan. Lebih dari satu juta orang diperkirakan memenuhi National Mall di Washington, D.C., Amerika Serikat, untuk menyaksikan peresmian tersebut.

Dalam sebuah upacara di tangga Gedung Capitol AS. Obama mengambil sumpah jabatan berdasarkan Alkitab yang digunakan oleh Presiden Abraham Lincoln pada pelantikannya yang pertama pada tahun 1861. Mantan senator Illinois itu menjadi presiden AS ke-44, menyelesaikan pemindahan kekuasaan secara damai darinya pendahulunya, George W. Bush.

Saat Hari Peresmian tiba, kerumunan orang memadati National Mall, membentang dari Capitol Building hingga di luar Monumen Washington. Menurut perkiraan resmi yang dibuat kemudian oleh District of Columbia. Sekitar 1,8 juta orang menyaksikan pelantikan Obama, melampaui rekor sebelumnya 1,2 juta, yang dibuat oleh kerumunan pelantikan Lyndon B. Johnson pada tahun 1965.

Upacara Pelantikan

Upacara berjalan di belakang jadwal. Dan baru pada siang hari Ketua Hakim John Roberts Jr memberikan sumpah jabatan presiden kepada presiden terpilih. Saat dilantik, Obama meletakkan tangannya di atas sebuah Alkitab yang dipegang oleh istrinya, Michelle. Alkitab yang sama yang digunakan oleh Presiden Abraham Lincoln pada pelantikannya yang pertama.

Obama membuka pidato pelantikannya, yang berlangsung sekitar 20 menit. Dengan mengakui tantangan yang dihadapi bangsa di awal pemerintahannya seperti krisis ekonomi yang memburuk, perang yang sedang berlangsung melawan ekstremisme radikal dan terorisme, perawatan kesehatan yang mahal, sekolah yang gagal, dan hilangnya sumber daya secara umum. percaya pada janji Amerika.

Dalam menghadapi rintangan ini, ia menawarkan pesan optimisme yang hati-hati namun percaya diri untuk menghadapi tantangan secara nyata. Obama hanya merujuk secara singkat ke sifat historis kepresidenannya dalam pidatonya, dengan mengatakan menjelang akhir bahwa bagian dari kebesaran Amerika adalah fakta namun sekaligus tantangan.

Obama juga menekankan tema tanggung jawab sipil yang digunakan oleh presiden muda Demokrat lainnya, John F. Kennedy, yang sangat berpengaruh hampir 50 tahun sebelumnya, menyerukan kepada rakyat Amerika untuk menerima tantangan yang mereka hadapi dalam periode yang sulit.

Era Baru

Pernyataannya yaitu bahwa apa yang yang dituntut dari bangsa Amerika sekarang adalah era baru tanggung jawab, pengakuan, dari pihak setiap orang Amerika yang memiliki kewajiban terhadap diri  sendiri, bangsa dan dunia, tugas yang tidak diterima dengan berat hati, melainkan dengan agung, teguh dalam pengetahuan.

Setelah pelantikan, Obama menghadiri jamuan makan siang pengukuhan tradisional di Statuary Hall, kamar asli Dewan Perwakilan Rakyat.

Dia dan Michelle kemudian melakukan perjalanan ke Pennsylvania Avenue ke Gedung Putih sebagai bagian dari parade pengukuhan yang dihadiri 15.000 orang, dan akan menghadiri tidak kurang dari 10 pesta peresmian resmi malam itu.

Info lain:

Info lain: Apa itu Phising dan Bagaimana Cara Agar Tidak Tertipu?

x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *