Barang Konsinyasi Adalah : Definisi dan Jenis-jenisnya

Posted on

Barang konsinyasi adalah- Model bisnis jaman sekarang memang sudah sangat bervariasi dari jenis barang yang dijual, media yang digunakan serta cara untuk mempromosikan. Begitu juga dalam hal sistem penjualan, ada satu sistem yang bisa sobat Mibi adopsi jika ingin membuka usaha baru.

Definisi Konsinyasi

Namanya, sistem barang konsinyasi yang diartikan sebagai cara penjualan dimana melibatkan antara pemilik barang yang menitipkan sejumlah barang dagangannya kepada penjual dengan membuat persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disetujui sebelumnya.

Ringkasnya, pemilik barang (pemasok/supplier) akan bermitra untuk menitipkan barang-barangnya untuk dijualkan oleh penjual sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan.

Jadi ketika pemasok barang mengirimkan barang dagangannya kepada pengecer, belum ada transaksi atau pembayaran di antara mereka. Sifatnya dititipkan terlebih dahulu sampai persediaan mereka terjual kepada pelanggan.

Setelah ada penjualan, maka pengecer harus menyetorkan sejumlah nominal yang sudah disepakati. Dan si pengecer mendapatkan komisi karena berhasil menjual (biasanya antara 5 – 20 % dari total penjualan).

Dalam hal tidak laku terjual bagaimana perlakuannya? Maka inventaris yang sudah diterima harus dikembalikan kepada pemasok, sehingga dari sisi pengecer risiko yang diterimanya sangat kecil.

Tentu saja dengan adanya sistem ini akan sangat membantu pihak pengecer dalam mengisi toko mereka dengan sejumlah barang persediaan yang dibutuhkan untuk dijual. Dan yang jelas tidak harus mengeluarkan modal yang sangat besar di awal-awal buka usaha.

Dalam sistem konsinyasi, pengecer bukanlah dipandang sebagai pelanggan dari sisi supplier. Namun lebih kepada tenaga penjual yang mendapatkan imbal hasil keuntungan dari penjualan.

Jadi berbed dengan sistem grosir, dimana penjual grosir menjual putus kepada pengecer dan langsung mendapatkan pembayaran waktu itu juga.

Jenis-Jenis Usaha Konsinyasi

Lalu Jenis usaha apa saja yang bisa diterapkan dengan sistem ini?

Pada umumnya jenis usaha ini harus usaha dagang. Karena memang yang dititipkan adalah persediaan dalam bentuk barang dagangan yang bisa bermacam-macam jenisnya tergantung apa yang ingin dijual.

Namun begitu tidak semua jenis dagang cocok dengan konsinyasi. Dilansir dari beberapa sumber berikut jenis usaha yang cocok dengan usaha barang konsinyasi:

1. Usaha Sepatu

Usaha ini cocok jika dijalankan dengan sistem ini. Karena memang banyak dari masyarakat Indonesia yang memiliki beberapa sepatu untuk aktivitas mereka.

Sepatu tidak selalu dicari setiap waktu, usaha ini ada masa-masanya terjual banyak terutama ketika menjelans masuk sekolah atau tahun ajaran baru, libur lebaran, natal dan tahun baru.

Pengecer tentunya akan kesulitan jika pelanggan hanya secara musiman mencari sepatu. Sehingga bisa disiasati dengan membuat kontrak dengan pemasok untuk menitipkan barangnya sementara.

Dengan keuntungan 5-20 % dari setiap penjualan sepatu, pengecer bisa bertahan daripada harus mengeluarkan modal besar tiap harus belanja persediaan yang baru.

2. Pakaian

Begitu juga dengan pakaian, usaha ini biasanya sangat ramai dikunjungai konsumen jika mendekati hari-hari raya atau liburan nasional, dan juga ketika awal bulan ketika baru menerima gaji dari kantor.

Pakaian ini juga memiliki ceruk tersendiri, sehingga disarankan untuk membuat segment pasar yang jelas.

Pengecer harus tahu jenis pakaian apa yang laris di daerahnya, apakah baju-baju formal seperti kemeja atau baju-baju casual, atau baju-baju olahraga dan sebagainya.

Tentunya supplier tidak keberatan diminta dengan sistem konsinyasi asalkan pengecer bisa menjual barangnya dalam jumlah besar dan konsisten.

3. Usaha Makanan/Snack

Usaha makan kecil atau jajanan anak-anak ini sangat menjanjikan karena termasuk barang yang fast moving alias cepat laku dan intensitasnya tiap hari. Pasalnya yang menjadi konsumen tetap adalah anak-anak yang walaupun masuk atau libu sekolah tetap diberikan uang jajan setiap hari.

Snack yang ditawarkan alangkan baiknya yang harganya paling murah mulai dari Rp 500 karena memang banyak dicari anak-anak dengan budget yang terbatas.

Usaha snack ini memang untungnya sangat tipis, namun harus diingat bahwa jajanan akan terus dicari anak-anak setiap hari asalkan harganya mengikuti pasar.

Tentunya bagi pemasok tidak keberatan untuk menitipkan barangnya terlebih dahulu karena ada jaminan barang akan laku tiap hari. Dengan begitu pengecer tetap terus bisa mendapatkan keuntungan yang walaupun kecil tapi konsisten.

Info lain: Beberapa Penyebab Faktor Kegagalan Usaha Kecil Anda

x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *