Kabar terbaru dari startup Indonesia yang kini telah menjadi raksasa Asia. Yakni Gojek Tokopedia merger dengan membentuk entitas baru bernama GoTo. Kedua Unicorn ini sepakat melakukan merger setelah 10 tahun berdiri dan menjadi aksi exit terbesar di Indonesia
Strategi Exit Goto
Sebagai informasi, merger merupakan salah satu strategi exit yang familiar dilakukan pada startup. Selain akuisisi dan IPO (Initial Public Offering). Strategi exit ini merupakan puncak dari serangkaian perjalanan startup dari awal hingga akhir
Table of Contents
Kedua unicorn asal Indonesia ini telah menjalin kerjasama sejak tahun 2015. Kerjasama ini untuk mempercepat layanan pengiriman e-commerce menggunakan jaringan mitra driver Gojek.
Dengan mengombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang serta layanan keuangan akan menjadikan GoTo platform konsumen digital terbesar yang melayani kebutuhan rumah tangga di Indonesia
Meskipun demikian, Nama Gojek dan Tokopedia tetap akan beroperasi sebagai entitas yang berdiri sendiri. Dengan dibentuknya Grup GoTo akan menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi kedua unicorn tersebut
Menambah Peluang Pendapatan
Andre Soelistyo, CEO GoTo, mengatakan mitra driver Gojek akan memiliki peluang pendapatan yang lebih besar. Pendapatan ini antara lain dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia.
“Sementara penjual dan mitra merchant dari berbagai skala bisnis akan mendapatkan berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya. Hadirnya Grup GoTo juga akan memungkinkan kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara,” tutur Andre sebagaimana dilansir Uzone.id, Senin (17/5/2021).
Selain itu, kata Andre, bagi konsumen. Grup GoTo akan hadir semakin dekat untuk memberikan lebih banyak solusi dan kemudahan dalam keseharian mereka.
“Ini adalah langkah selanjutnya dari perjalanan yang luar biasa Gojek dan Tokopedia, dan saya berterima kasih telah diberikan kepercayaan untuk memimpin Grup GoTo,” katanya.
Terbentuknya Grup GoTo ini didukung oleh para investor raksasa dunia. Diantaranya Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek,Tencent, Visa dan Warburg Pincus.