Benchmarking adalah – Setiap orang yang sedang membangun bisnis tentunya menginginkan keberhasilan dengan adanya peningkatan penjualan dari periode ke periode.
Bisnis apapun dan dalam skala kecil juga pasti akan menemui keberhasilan jika dikelola dengan tekun, melakukan pelayanan yang baik, selalu melakukan pencatatan dengan rapi dan melakukan evaluasi secara berkala.
Table of Contents
Dalam hal bagaimana bagaimana membangun strategi yang jitu agar terus mengalami perkembangan ada satu istilah yang dikenal yaitu benchmark. Penggunaan kata bencmark ini seringkali dikaitkan dengan tolak ukur. Jadi apa sebenarnya benchmarking itu?
A. Definisi Benchmarking
Banyak definisi yang menjelaskan tentang istilah ini, dari kamus bahasa inggris Cambridge, benchmark berarti patokan atau tolak ukur. Dikutip dari beberapa sumber, benchmarking adalah kegiatan dalam mengukur pencapaian perusahaan dengan perusahaan lain yang melakukan bisnis serupa untuk dapat dievaluasi peningkatan kinerja.
Ini juga berarti bahwa benchmark dijadikan sebagai patokan atau tolak ukur dalam membandingkan dan mengukur sesuatu yang sejenis. Perbandingan ini terhadap satu atau lebih usaha yang memiliki jenis usaha yang sama untuk mengukur kinerja, sehingga dengan perbandingan itu dapat menilai kinerja entitas bisnis sedang dalam keadaan baik atau tidak.
Kinerja dalam hal ini bisa sangat bermacam-macam yang diperbandingkan misalnya tentang penjualan, pengawasan, pendistribusian, strategi, program dan lain sebagainya.
B. Tipe-tipe Benchmarking
Dilansir dari Accurate Benchmark dibagi menjadi dua berdasarkan objek dan subjeknya:
1. Benchmark Berdasarkan Objek
- Process benchmark, kegiatan untuk membandingkan hal berkaitan dengan proses yang meliputi sistem penjualan, operasional, pelayanan pelanggan, proses distribusi, rekrutmen tenaga kerja baru.
- Performance bencmark, kegiatan mengamati perbandingan dalam hal harga, cara pemasaran, kualitas barang dan sebagainya
- Strategic benchmark, dikhususkan untuk melihat bagaimana strategi dibangun dan dijalankan yang berguna untuk peningkatan
- Financial benchmark, untuk melihat bagaimana kondisi keuangan secara umum dan kesehatan bisnis.
- Product benchmark, membandingkan produk yang dijual dengan kompetitor untuk dapat menggali informasi tentang kelemahan dan keunggulan suatu produk.
2. Benchmark Berdasarkan Subjek
- Internal benchmark, kegiatan untuk kinerja dari berbagai aspek kedalam perusahaan sendiri yang biasanya jika entitas bisnis itu sudah besar dan memiliki anak perusahaan atau cabang yang tersebar di beberapa tempat. Dengan begitu bisa melihat kelemahan dan keunggulan dari masing-masing cabang itu sebagai bahan evaluasi.
- External benchmark, ini kebalikannya dari internal yaitu membandingkan kinerja dengan entitas bisnis lain yang sejenis. Ini lebih kepada kegiatan evaluasi dari pada mata-mata yang dilakukan secara legal.
C. Manfaat Benchmark
Ada begitu banyak manfaat dari kegiatan yang dilakukan dari benchmark ini yang dirangkum dari beberapa sumber:
1. Menilai Kinerja
Perbandingan ini bukan untuk melihat kelemahan dan malah justru jadi lemah, tetapi untuk melihat sis baik dan pelajaran apa yang dipetik. Misalnya untuk melihat trend penjualan, produk yang sedang diinginkan, cara promosi dan lainnya. Hasilnya bisa dilihat dengan peningkatan penjualan dan bertambahnya pelanggan.
2. Analisis Kompetitif
Tentu saja jika ada pesaing yang mampu menunjukkan keunggulan daripada usaha sendiri, rasa penasaran akan datang untuk dapat mengambil pelajaran apa yang bisa dipetik dari pesaing. Cara ini dipakai semata-mata supaya dapat meningkatkan baik dari segi pelayanan, penjualan, jangkauan pasar dan hal-hal positif lainnya.
3. Perencanaan Jangka Panjang
Jika anda mengamati dan membandingkan dari kompetitor anda, maka yang output yang harus dikejar adalah perencanaan. Maksudnya disini adalah setalah melakukan evaluasi yang menyeluruh, bisnis harus dibuat dengan target-target jelas supaya memacu diri sendiri untuk dapat memenuhi target itu. Target itu bisa berkaitan dengan penjualan, pembukaan cabang baru, penggunaan teknologi seperti penggunaan mesin kasir dengan barcode yang tentunya memudahkan pencatatan.
D. Tujuan Benchmarking
Ada tujuan yang ingin dicapai dari pengadopsian teknik ini agar memberikan dampak yang besar. Adapun tujuan benchmarking adalah:
1. Meningkatkan Produktivitas
Semua tujuan yang akan diraih dari kegiatan ini adalah prioritas utamanya untuk bagaimana produktivitas dapat ditingkatkan dengan besaran modal tertentu, sesuai prinsip ekonomi. Artinya, disatu sisi dapat menjalankan efisiensi terhadap beberapa pos yang dipandang boros, di sisi lain melakukan efektivitas supaya dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan lagi.
2. Menciptakan Peluang Baru
Sangat mungkin dalam kegiatan mengamati dan membandingkan berbagai aspek-aspek bisnis terhadap entitas lain menghasilkan suatu ide baru. Ide ini tentunya diartikan sebagai peluang untuk lebih memperluas lagi cakupan bisnis dari segi penjualan dan pertumbuhan. Bahkan tidak selalu dari hal positif peluang itu didapatkan, seringkali dari kegagalan akan muncul peluang karena biasanya dalam kegagalan akan terlihat ceruk pasar baru yang belum digarap.
3. Menilai Kemajuan
Kemajuan bisa dinilai secara internal melalui berapa besar prosentase penjualan dari hari ke hari dan membandingkannya secara simultan. Namun kemajuan bisa didapat melalui perbandingan keluar. Kemajuan ini penting untuk tujuan cara baru dalam pengembangan bisnis anda. Gap akan bisa dideteksi jika benchmarking dilakukan dengan hati-hati, sehingga kesenjangan dapat diatasi dengan inovasi.
Info lain: Mengenal Profesi Bussiness Analyst dan Kriteria yang Harus Dimiliki