Analisis Rasio Finansial Keuangan Startup

Posted on

Terdapat 4 hal yang perlu kalian ketahui dalam manajemen keuangan startup yaitu laporan keuangan, analisis rasio finansial, cash flow and capital budgeting, serta cost volume profit analysis.

Sebelumnya kita telah membahas tentang laporan keuangan maka kali ini kita akan bahas rasio dan analisis finansial

Perlu diketahui bahwa pada perusahaan rintisan terdapat setidaknya 7 analisis rasio finansial yang perlu kalian pahami, yaitu:

Working Capital Ratio

Rasio yang menunjukkan startup kalian mempunyai aset yang cukup untuk menutup utang. Rasio ini dihitung dari aset lancar dibagi kewajiban lancar. Bila rasio ini nilainya kurang dari 1 artinya working capital (W/C) startup kalian negatif, sedangkan bila lebih dari 2 artinya aset kalian postif yakni melebihi kewajiban. Rasio yang idela berkisar 1.2 dan 2

Debt to Equity Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan leverage, dengan menghitung total kewajiban dibagi total aset. Rasio idealnya tergantung pada jenis industri yang kalian masuki. Jadi, Rasio antara 0 sampai 1.5 dapat disebut cukup bagus, namun jika lebih dari itu bisa disebut tidak terlalu bagus

Gross Profit Margin Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan kotor terhadap pendapatan yang kalian terima. Rumusnya sebagai berikut:

Revenue-COGS/Revenue = Gross Profit Margin

COGS ( Cost of Good Sold ) atau disebut sebagai biaya pokok penjualan yaitu biaya yang dikeluarkan ketika penjualan terjadi, seperti biaya pembelian barang jika startup kalian perdagangan, atau biaya pokok produksi jika startup kalian melakukan produksi sendiri

Net Profit Margin Ratio

Rasio ini menunjukkan kemampuan startup kalian membukukan profit dari setiap penjualan yang masuk. Rumusnya sebagai berikut:

Net Income/ Revenue = Net Profit

Net Income dikenal dengan laba bersih dibagi dengan pendapatan atau penjualan maka akan didapatkan profit bersih

Account Receivable Turnover Ratio

Rasio ini menunjukkan seberapa efektif startup kalian bisa memungut piutang dan juga dapat digunakan untuk mengukur seberapa efisien dalam menggunakan aset. Rumusnya sebagai berikut:

Sales/Accounts Receivable = Receivable Turnover

Return On Investment (ROI) Ratio

Rasio yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi efisiensi dari investasi yang kalian tanamkan dibanding investasi ditempat lain. rumusnya sebagai berikut:

( Gain From Investment – Cost of Investment)/ Cost of Investment = Return On Investment

Misalnya, startup kalian menjual baju online dengan modal 2 juta dan berhasil menjual semuanya sehingga total dana yang didapatkan 3 juta

ROI yang didapatkan adalah ( 3 juta – 2 juta) / 2 juta maka didapatkan 50% (setengah dari modal). Apabila ada alternative lain misalnya menjual kereta dorong bayi secara online dengan modal sama yaitu 2 juta rupiah lalu berhasil menjual dengan harga 4 juta maka ROI-nya adalah ( 4 juta – 2 juta)/ 2 juta maka didapatkan ROI sebesar 100%  (atau dua kali lipat dari modal)

Contoh diatas menunjukkan bahwa ROI yang kedua lebih besar dari yang pertama, besaran ROI bergantung pada jenis industri yang dimasuki

Return On Equity (ROE) Ratio

Rasio ini untuk mengukur seberapa besar profi yang dihasilkan dari setiap uang yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Rumusnya sebagai berikut:

Net Income / Shareholder’s Equity = Return On Equity

Laba bersih dibagi modal /ekuitas yang kalian tanamkan dan didapatkan tingkat pengembalian modal atau ROE.

x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *