Kamu punya kesukaan menulis blog? Kalau iya, kalian beruntung banget, Gais. Tentu saja aktivitas menulis memiliki banyak sekali manfaat. Menulis bisa membuat kita melatih kemampuan kognisi dan emosional sekaligus.
Begitupula, Menulis bukan hanya sekedar menjadi aktivitas menuangkan sepatah-dua patah saja, melainkan lebih dari itu. Menulis bisa membuat kita melatih daya analisis dan sistematika berfikir yang logis dan runtut.
Table of Contents
Lebih lanjut, Menulis juga bisa melatih kita untuk menjelaskan seuatu dengan detail. Dengan menulis, kita juga bisa tahu seberapa jauh penguasaan kita terhadap suatu hal.
Menulis sebenarnya adalah kemampuan dasar manusia. Bayangkan, dari kecil hingga dewasa kita tak pernah jauh dari aktivitas menulis.
Sayangnya, menulis untuk menyampaikan gagasan tertentu yang berkualitas memang kerapkali tidaklah mudah bagi sebagian orang.
Beberapa kendala yang sering muncul melanda orang-orang yang ingin berlatih menulis seperti susah mencari ide, terlalau insecure dengan skill menulis yang dimiliki, tidak menguasai dengan baik teknik menulis, hingga tak punya banyak referensi.
Padahal aktivitas apapun termasuk menulis hanya soal mau melakukan saja dulu atau tidak.
Bukan hanya pada persoalan menulis saja, beberapa orang terkadang hanya terlalu banyak berfikir, menimbang-nimbang bisa atau tidaknya menulis, hingga mereka akhirnya tak pernah menulis sama sekali.
Lalu bagaimana sih caranya agar aktivitas menulis blog menjadi aktivitas yang menyenangkan? berikut saya tuliskan beberapa tipsnya.
Menulislah Untuk Dirimu Sendiri
Ide menulis bisa didapatkan dimana saja. Saat bangun tidur, beraktivitas, bahkan menjelang tidur sekalipun. Agar menulis menjadi hal yang mudah dan menyenangkan, maka kita hanya perlu menuliskan sesuatu yang paling dekat dengan kita.
Kebuntuan ide, merasa tidak punya banyak referensi, biasa terjadi karena kita menulis sesuatu yang jauh dan tidak kita kuasai.
Solusinya adalah carilah topik untuk tulisanmu dari hal-hal yang kamu sukai, sehingga saat proses menulis berlangsung, kamu tak akan merasa terbebani.
Kamu menyukai make up, misalnya, sangat mungkin kamu menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut. Atau traveling, misalnya.
Kamu sangat bisa menuliskan tentang rekomendasi skin care yang cocok untuk berbagai jenis kulit hingga tips mengatur keuangan agar tetap hemat ketika solo taveling.
Ada banyak sekali hal yang berkemungkinan bisa kamu tuliskan, bahkan yang berasal dari aktivias sehari-hari.
Sederhananya menulis untuk diri kita sendiri adalah kita membuat aktivitas menulis untuk menjawab permasalahan yang kita hadapi sendiri.
Hampir semua orang dalam hidupnya membutuh tempat cerita, ingin punya media untuk meluapkan emosi, atau sekedar ingin merapihkan carut merut pikiran yang ada di otakmu saja. Menulis blog akan sangat menyenangkan jika dilakukan untuk diri kita sendiri.
Jangan Khawatir, Esensi Menulis adalah Menuliskan Ulang
Salah satu kesulitan proses menulis biasanya terletak pada kebingungan menulis kalimat atau paragraf pertama.
Kamu hanya perlu berhenti berfikir bahwa kamu tidak punya satupun ide untuk bisa dituangkan dalam bentuk tulisan. Ingat bahwa esensi menulis adalah menuliskan ulang sesuatu yang kita ketahui.
Menuliskan ulang disini bisa kita artikan dua hal. Menulis ulang secara subtantif dan secara teknis. Secara substansi maksudnya adalah bahwa setiap orang pasti punya ide untuk menulis.
Manusia berfikir setiap hari, melakukan kegiatan setiap saat, menggunakan inderanya untuk bekerja. Dengan begitu, semua orang pasti punya pemahaman dan pengalaman akan sesuatu. Sehingga semua orang sebenarnya punya potensi untuk menulis.
Ketika ide tersebut muncul, tulislah. Dan ketika ada sesuatu yang kamu anggap menarik, tulislah. Ketika kamu menemukan alasan yang sangat penting tentang pesan tertentu supaya orang lain mengerti maksudmu, tulislah. Tulislah semua yang muncul di kepalamu.
Kamu mungkin akan berfikir bahwa menuliskan segala sesuatu yang muncul dikepalamu justru akan membuat semuanya berantakan, tidak terstruktur, dan bingung tentang sesuatu yang akan disampaikan.
Tidak perlu khawatir, ingat bahwa kamu punya waktu untuk menuliskannya kembali. Sehingga tahap selanjutnya setelah proses memuntahkan semua isi kepalamu adalah re-writing.
Setelahnya kamu hanya perlu memilah mana yang masih perlu disampaikan dan mana gagasan yang sebenarnya tidak terlalu mendukung tulisanmu.
Tak Perlu Sempurna, Cukup Satu Pesan Saja
Tak perlu dua, tiga, empat, atau lebih pesan yang harus ditulis. Cukup fokus saja pada satu poin penting yang ingin disampaikan.
Itu akan lebih mengena ke diri kamu dan ke pembaca. Fokus pada satu titik akan membuat tulisanmu terhindar dari kemungkinkan argumentasi yang ngalor ngidul.
Menulis juga merupakan proses menjawab suatu permasalahan. Tak perlu banyak-banyak, fokus berbicara pada satu topik permasalahanpun sudah cukup. Kalau masih bingung, cari titik penting atau dorongan kenapa kamu ingin menuliskan hal itu.
Mengatahui detail-detail alasan kenapa kamu begitu ingin menuliskan hal tersebut juga akan menambah nyawa pada tulisan yang kamu buat. Kamu merasa puas karena kamu telah berbagi hal yang kamu ketahui meskipun tidak banyak.
Sudah tentu penulis yang hebat juga tidak lahir begitu saja. Ia mahir seiring berjalannya waktu, cuman persoalan jam terbang saja. Soal teknis, kita hanya perlu menulis sebanyak dan sesering mungkin.
Enjoylah menulis. Anggap aktivitas menulis seperti aktivitas lain yang menurutmu menyenangkan. Jika masih merasa kesulitan, menulislah dulu.
Berapapun lamanya proses tulisan tersebut lahir, seperti apapun bentuknya, yang terpenting adalah menulislah dulu. Tulis dan selesaikan tulisannya.