Metaverse facebook- CEO Mark Zuckerberg mengumumkan penggantian nama perusahaan Facebook. Inc (FB.O) menjadi nama baru yakni Meta, Kamis (28/10/2021)
Meta merupakan merek perusahaan baru sebagai payung pengembangan teknologi metaverse dari facebook yang menyatukan aplikasi dan teknologi yang dikembangkannya.
Table of Contents
Pendirian Meta difokuskan untuk menghidupkan metaverse dan membantu orang terhubung, menemukan komunitas, dan mengembangkan bisnis.
Dalam laman resminya, Facebook menjelaskan bahwa Metaverse akan terasa seperti campuran dari pengalaman sosial online saat ini, terkadang diperluas menjadi tiga dimensi atau diproyeksikan ke dunia fisik.
Ini akan memungkinkan para pengguna berbagi pengalaman mendalam dengan orang lain. Bahkan ketika Anda tidak bisa bersama — dan melakukan hal-hal bersama yang tidak dapat Anda lakukan di dunia fisik.
Metaverse dipercaya sebagai evolusi selanjutnya dalam teknologi sosial sebagaimana dijelaskan di meta.com
Perubahan nama dari Facebook menjadi Meta tidak mengubah struktur perusahaan. Meta membangun teknologi yang membantu orang terhubung, menemukan komunitas, dan mengembangkan bisnis.
Ketika Facebook diluncurkan pada tahun 2004, itu mengubah cara orang terhubung. Aplikasi seperti Messenger, Instagram, dan WhatsApp semakin memberdayakan miliaran orang di seluruh dunia.
Sekarang, Meta bergerak melampaui layar 2D menuju pengalaman imersif seperti augmented reality dan virtual reality untuk membantu membangun evolusi berikutnya dalam teknologi sosial.
Apa itu Metaverse?
Masa depan internet akan menjadi virtual dan “Meta,” perusahaan yang dikenal publik sebagai Facebook percaya bahwa 1 miliar orang akan bekerja dan bermain di dunia tiga dimensi yang imersif yang disebut sebagai “Metaverse” pada akhir dekade.
Diciptakan dalam novel fiksi ilmiah 1992 “Snow Crash” oleh Neal Stephenson. “Metaverse” adalah konsep teknologi yang menggambarkan jaringan hub augmented reality dan virtual yang diakses di smartphone dan dengan pelindung. Alih-alih memuat aplikasi atau situs web, pengguna mengikat pelindung untuk berinteraksi di lingkungan virtual.
Anggap saja sebagai internet dihidupkan, atau setidaknya diberikan dalam 3D. Zuckerberg menggambarkannya sebagai “lingkungan virtual” yang bisa Anda masuki bukan hanya melihat di layar.
Orang tua dapat berbagi video anak-anak mereka dengan anggota keluarga dan merasa seolah-olah mereka berada di ruangan yang sama.
Pertemuan dengan rekan kerja yang berada ribuan mil jauhnya akan memberikan dampak yang sama.
Menghadiri konser dengan seorang teman bisa berarti dua orang duduk di sofa mereka di rumah. Tetapi merasa seolah-olah mereka berada di sebuah tempat bersama ribuan orang lainnya.
Pada dasarnya, ini adalah dunia komunitas virtual yang tak berujung dan saling berhubungan. Dimana orang dapat bertemu, bekerja, dan bermain, menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi ponsel cerdas, atau perangkat lain.
Pengguna juga dapat membuat avatar di dunia maya yang menyerupai penampilan mereka di dunia nyata.
Ini juga akan menggabungkan aspek lain dari kehidupan online seperti belanja dan media sosial
Apa yang bisa dilakukan dengan Metaverse?
Metaverse memungkinkan para pengguna untuk melakukan sosialisasi secara virtual. Hal-hal yang bisa dilakukan seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, dan membeli dan mencoba pakaian digital.
Metaverse juga bisa menjadi game-changer untuk shift kerja dari rumah di tengah pandemi virus corona. Alih-alih melihat rekan kerja di kotak panggilan video, karyawan dapat melihatnya secara virtual.
Facebook telah meluncurkan perangkat lunak meeting untuk perusahaan, yang disebut Horizon Workrooms, untuk digunakan dengan headset Oculus VR-nya, meskipun ulasan awal belum bagus.
Headset berharga $ 300 atau lebih, membuat pengalaman metaverse paling mutakhir di luar jangkauan banyak orang.
Bagi mereka yang mampu membelinya, pengguna akan dapat, melalui avatar mereka, berpindah di antara dunia virtual yang dibuat oleh perusahaan yang berbeda.
Metaverse akan mengubah gaya hidup orang kedepannya. Selamat datang di masa depan.
Info lain : Dibalik Kemunculan Facebook Benarkah Mark Zueckerberg Plagiat?