Mikaylabinar.com– Pada saat market jeblok Apa yang akan Anda lakukan? Jika Anda seperti kebanyakan orang, insting pertama Anda adalah menjual. Namun, jika anda berpengalaman inilah waktunya investasi saham terbaik untuk jangka panjang.
Ketika nilai investasi Anda naik, rasanya luar biasa. Tetapi ketika saham Anda turun, rasa khawatir kehilangan uang mulai membuat perasaan panik dan takut market jatuh lebih dalam lagi
Table of Contents
Tetapi menjual pada saat market turun merupakan tindakan yang naïf karena kehilangan nilai investasi anda telah menjadi kenyataan. Hal yang paling masuk akal pada saat market turun adalah berinvestasi, Berikut ini alasannya:
Berinvestasi Membutuhkan Waktu yang Panjang
Investor berpengalaman tahu bahwa berinvestasi di market adalah untuk jangka panjang. Seiring waktu, penurunan pasar terkadang tidak lebih dari koreksi pasar saham kecil. Dengan waktu yang cukup, portofolio Anda dapat pulih dari penurunan sementara ini.
Menurut Laporan Morningstar 2020, sejak 1926 pasar selalu naik. Meskipun pasar saham sulit untuk diprediksi, pola ini menunjukkan bahwa jika Anda berinvestasi di pasar saham. Paling tidak dibutuhkan 15 tahun agar investasi anda menghasilkan keuntungan maksimal
Namun, membeli dan menjual saham berdasarkan emosi atau reaksi insting terhadap volatilitas yang terjadi dapat menggagalkan investasi Anda. Bahkan berpotensi mengalami kerugian
Tentukan parameter waktu atau time horizon anda dalam investasi. Sehingga tidak akan mudah terpengaruh oleh naik turunnya harga saham yang terjadi sesaat (naik turunnya saham bisa terjadi dalam beberapa bulan)
Market Crash
Pada saat market jatuh. Inilah kesempatan bagi anda untuk meningkatkan investasi pada saham yang memiliki fundamental baik dengan harga murah (dibawah harga seharusnya). Jadi, ketika pasar jatuh, langkah terbaik Anda adalah tetap tenang dan terus berinvestasi.
Meskipun demikian, perlu pertimbangan yang matang dalam berinvestasi. Membeli saham secara spontan hanya karena harganya lebih murah mungkin akan menimbulkan masalah, sama seperti terburu-buru untuk menjual.
Luangkan waktu untuk mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang Anda dan lakukan penelitian sebelum memutuskan untuk berivestasi pada saham tertentu dalam waktu lama.
Perhatikan contoh berikut:
Akhir 2007, saham mengalami penurunan paling dramatis dalam sejarahnya. Banyak investor panik dan menjual kepemilikannya.
Tetapi pasar mencapai titik terendah pada 9 Maret 2009 di 676,53, dan mulai recovery menjadi bullish terpanjang dalam sejarah.
Empat tahun kemudian pada tahun 2013, Indeks S&P 500 melampaui level tertinggi 1.565,15 yang dicapai pada tahun 2007.
Ketika market anjlok lebih dari 50% pada 2007 dan menjadikan anda panik lalu menjual kepemilikan saham yang anda miliki.
Pada dasarnya Anda tidak saja melewatkan kesempatan keuntungan yang besar pada saat market recovery. Tetapi anda telah membukukan kerugian nyata dalam investasi anda
Sebaliknya, jika Anda tetap berinvestasi, Anda akan melihat nilai saham jatuh pada awalnya. Tetapi saat pasar berbalik arah, Anda mungkin telah melihat keuntungan portofolio lagi.
Contoh ekstrem ini menggambarkan bagaimana memegang saham dalam jangka panjang bisa menjadi strategi yang baik.
Memahami Dollar Cost Averaging (DCA)
Pada saat market jatuh maka anda sebaiknya memahami strategi investasi saham dengan teknik DCA agar anda tidak menjual investasi anda dalam keadaan rugi
Begini cara kerjanya: Buat jadwal yang teratur misalnya setiap awal bulan pada saat anda menerima gaji. Anda menginvestasikan sejumlah uang di pasar saham.
Meskipun jumlah yang Anda investasikan setiap bulan akan tetap sama. Jumlah saham yang dapat Anda beli akan bervariasi berdasarkan biaya saat ini dari setiap saham.
Investasi yang stabil dari waktu ke waktu lebih mungkin memberi Anda keuntungan yang menguntungkan
The Takeaway
Sudah menjadi sifat manusia untuk khawatir, atau terkadang merasa panik. Namun terkadang, saran investasi terbaik adalah jangan menyerah pada perasaan Anda.
Berinvestasi di market saat anjlok dapat menjadi bagian dari strategi investasi seimbang yang membantu menumbuhkan kekayaan dari waktu ke waktu
Investasi jangka panjang menjadi salah satu pilihan untuk membantu meraih tujuan finansial Anda. Entah itu untuk persiapan pensiun, biaya pendidikan anak ke perguruan tinggi, atau untuk membeli rumah kedua.