Kegiatan investasi yang semakin diminati masyarakat Indonesia tak dipungkiri menghasilkan keuntungan menggiurkan. Berbagai instrumen investasi terbaik memudahkan Anda memilih jenis produk sesuai kemampuan.
Sayangnya, beberapa orang yang tak mempelajari investasi dengan baik cenderung tak mengantisipasi kerugian yang dihadapi. Apalagi kegiatan investasi merupakan kegiatan yang berisiko tinggi.
Table of Contents
Jika tak menyiapkan diri sejak awal, Anda akan kesulitan mempertahankan uang yang diinvestasikan, terutama di masa resesi yang diprediksi menghantam Indonesia pada 2023 nanti.
A. Instrumen investasi yang aman di tengah resesi
Potensi resesi sebenarnya sudah muncul sejak wabah Covid-19 menyebar pada awal 2020. Walau kondisi perekonomian beranjak pulih selama setahun terakhir, ancaman resesi tetap mengintai serta menghantui sejumlah kegiatan bisnis, tak terkecuali investasi.
Akan tetapi, Anda tetap memiliki kesempatan mengatur bisnis dengan memilih instrumen investasi terbaik yang stabil di masa resesi. Berikut adalah lima produk yang dapat Anda pertimbangkan:
1. Saham
Tergolong berisiko tinggi, saham dinilai stabil dan mampu bertahan di tengah masa krisis seperti pandemi.
Anda yang tertarik berinvestasi dengan saham saat resesi berlangsung disarankan untuk memperhatikan capital gain optimal.
Pilih juga emiten yang fundamentalnya kuat. Cek secara berkala laporan keuangan seperti pos laba rugi jangka panjang.
Emitmen yang tak terkena dampak langsung wabah Covid-19 diprediksi mampu bertahan selama resesi. Dengan menjadikan saham sebagai instrumen investasi terbaik, Anda tetap menerima profit walau mungkin tak sebesar di masa-masa non krisis.
2. Reksa dana pasar uang
Jika tak mau mengambil risiko besar, reksadana pasar uang dapat menjadi instrumen untuk berinvestasi yang cocok digunakan.
Potensi imbal hasilnya pun lebih baik dibandingkan deposito, sebab tak dikenakan pajak. Anda juga tak akan kesulitan saat mencairkan reksadana pasar uang. Butuh waktu sekitar satu hari kerja selepas transaksi hingga dana cair ke rekeining.
Dengan nilai investasi dari puluhan ribu rupiah, reksa dana pasar uang menjadi instrumen investasi terbaik bagi Anda yang punya modal terbatas.
Produk ini juga cocok dijadikan sebagai dana darurat dengan jenis beragam yang dapat dipilih sesuai kemampuan finansial.
3. Instrumen Investasi Terbaik: Emas
Logam mulia seperti emas adalah instrumen investasi ideal yang dapat Anda manfaatkan untuk dana darurat.
Dalam hal ini, emas batangan merupakan format yang paling dianjurkan karena memiliki nilai yang tak mudah goyah.
Selain itu, logam mulia ini disebut-sebut tahan gempuran inflasi, mudah dicairkan, dan cepat diterima saat Anda ingin menggadaikannya.
Sudah ada banyak lembaga perbankan yang menyediakan emas sebagai instrumen investasi. Perhatikan juga perubahan harganya secara berkala, sehingga Anda tak salah ambil keputusan saat hendak menjual atau membeli emas.
4. Instrumen Investasi Terbaik: Surat Berharga Negara Ritel
Instrumen investasi terbaik berikutnya yang dapat Anda pertimbangkan adalah Surat Berharga Negara Ritel (SBN Ritel) jenis tradable.
Salah satu contoh yang dapat dipilih untuk bertahan di masa resei adalah Obligasi Negara Ritel seri ORI022.
Ada juga Investasi ORI022 yang sudah dijamin aman oleh negara dengan imbal hasil sekitar 5,95% setiap tahunnya.
Hanya saja untuk mencairkan ORI022, investor perlu menunggu sampai imbalan pertama atau kuponnya dibayarkan pada 15 Desember 2022 mendatang. Setelah itu, Anda bisa menjualnya di pasar sekunder bersama pihak ketiga.
5. Valuta asing (foreign exchange)
Untuk Anda yang tertarik investasi dengan trading, valuta asing (valas) atau foreign exchange (forex) merupakan instrumen investasi terbaik yang dapat dipilih. Seperti saham, valas mempunyai capital gain cukup besar.
Syaratnya, Anda harus pintar memainkan mata uang yang kuat dan tak gampang terpengaruh dengan resesi. Dolar Amerika (USD) dan Euro adalah salah dua contohnya.
Sementara Anda yang ingin bermain di pasar trading Asia dapat mengandalkan dolar Singapura. Dibandingkan mata uang lain di kawasan Asia, dolar Singapura menjadi yang terkuat dengan harga terjangkau. Investor pun bisa memaksimalkan fungsinya dalam jangka panjang.
B. Kiat aman berinvestasi di masa resesi ala investor ulung
Sudah menentukan instrumen investasi terbaik yang akan digunakan sebagai sumber penghasilan alternatif di masa resesi?
Supaya Anda tak melakukan kesalahan fatal selama berinvestasi, Warren Buffet, miliarder sekaligus investor ulung, membagikan sejumlah tips yang bisa diaplikasikan. Simak selengkapnya di bawah ini!
1. Ambil peluang saat harga saham jatuh
Jatuhnya harga saham menandakan kondisi perekonomian yang sedang terpuruk. Di sisi lain, momen tersebut menjadi peluang bagi Anda untuk membeli saham-saham bagus yang dilepas ke pasar dengan harga murah. Menurut Buffet, berita buruk seperti ini merupakan sahabat para investor.
Menilai dari resesi-resesi sebelumnya, pasar cenderung pulih meski membutuhkan waktu. Dengan berinvestasi selama penurunan, Anda bukan cuma berpotensi memperoleh profit melimpah, tetapi secara tak langsung mempersiapkan diri untuk menghadapi kenaikan harga saham.
2. Tetapkan investasi untuk jangka panjang
Sebagus apa pun instrumen investasi terbaik yang dipilih, Anda tak akan bisa menghindari risiko yang muncul.
Terutama saat krisis seperti resesi muncul, tak seorang pun, bahkan Warren Buffet, mampu memprediksi separah apa dampaknya dan berapa lama krisis berlangsung.
Akan tetapi, investasi jangka panjang dapat membantu Anda menjaga profit yang diperoleh. Kemudian, pasar juga cenderung melihat pengembalian rata-rata yang positif. Semuanya akan pulih seiring waktu berjalan.
3. Gunakan instrumen investasi yang tepat
Memilih instrumen investasi terbaik yang tepat menjadi salah satu kunci utama yang membantu investor bertahan selama resesi.
Seperti yang disinggung, mengambil saham menjadi langkah yang direkomendasikan, terutama kalau Anda membeli dari perusahaan sehat dengan prospek cerah.
Namun, Buffet melalui surat kepada pemegang saham, mengungkapkan bahwa dia dan Charlie Munger, salah satu mitranya, lebih fokus berinvestasi pada bisnis.
Hal ini disebabkan performa bisnis jangka panjang menjadi salah satu penilaian mereka sebelum mengambil saham.
4. Tetap mengalokasikan dana darurat
Tak sedikit orang yang berhenti mengalokasikan dana darurat saat kondisi pereknomian sedang buruk. Sebenarnya, langkah ini kurang dianjurkan karena berdampak pada finansial Anda. Tetap alokasikan dana untuk pos pemasukan ini walau Anda harus mengurangi nominalnya.
Strategi ini diharapkan membantu Anda memperoleh profit melalui investasi. Sehingga saat penghasilan dari sumber utama berkurang drastis atau habis, Anda masih menerima pendapatan dari instrumen investasi terbaik.
5. Ikuti terus perkembangan terkini
Hal terakhir yang membantu Anda berinvestasi di masa resesi adalah mengikuti kabar terkini, terutama di sektor perekonomian.
Investasi termasuk industri yang dinamis. Kalau Anda malas mengecek update, akan ada banyak berita penting yang terlewatkan.
Selain itu, berita-berita yang beredar setiap hari membantu Anda mengambil keputusan penting seperti membeli atau menjual saham, mencairkan dana, hingga mengatur keuangan perusahaan untuk kegiatan operasional.
Mudah-mudahan setelah membaca artikel ini, Anda dapat menemukan dan memakai instrumen investasi terbaik yang sesuai bujet dan kebutuhan. Dengan begitu, kondisi finansial stabil selama resesi.