Cara Jual Beli Saham yang Mudah Untuk Pemula

  • Share

Ketika trading saham, tentu tujuan yang ingin dicapai adalah mendapatkan keuntungan. Namun, sebelum bisa memperoleh return seperti yang diinginkan, maka hal yang perlu dipahami oleh para pemula adalah cara jual beli saham.

Di era informasi serba cepat seperti sekarang ini, mengumpulkan informasi tentang langkah pembelian maupun penjualan saham bukanlah hal yang susah.

Selain itu, ada banyak kelas-kelas investasi, baik offline maupun online yang menawarkan cara berinvestasi lewat saham yang mudah.

Cara Jual Beli Saham yang Mendatangkan Keuntungan

1. Buka Rekening Saham

Sebelum membeli saham, langkah pertama yang harus dimiliki adalah membuka rekening saham. Cara ini hampir sama dengan membuka tabungan di bank umum. Hanya saja, untuk saham, investor harus membuka rekening di perusahaan sekuritas yang terpercaya.

Syarat untuk membuka rekening ini juga sangat mudah. Berkas yang harus disiapkan adalah Kartu Tanda Penduduk atau kartu identitas diri yang masih berlaku.

Kemudian, investor juga harus menyiapkan data usaha, buku tabungan serta Nomor Pokok Wajib Pajak dan informasi tentang ahli waris.

2. Setor Saldo Perdana

Setelah rekening berhasil dibuka, maka langkah selanjutnya adalah top up dana. Besarnya uang yang harus disetorkan bisa berbeda-beda, tergantung dari kebijakan perusahaan sekuritas yang dipilih. 

Nantinya saldo tersebut akan disebut dengan e-money yang akan digunakan sebagai alat pembayaran saham yang diinginkan. Setelah saldo masuk ke rekening, maka rekening sudah aktif dan bisa digunakan untuk transaksi.

Baca juga  Tips Analisis Saham untuk Investasi Biar Untung

3. Pilih Metode Berinvestasi

Ada dua cara dalam berinvestasi saham, yaitu menjadi trader atau investor. Kedua metode ini serupa tapi tak sama. Ketika menginginkan untuk berinvestasi dengan jangka panjang, maka investor adalah metode yang tepat. Dengan cara ini, fluktuasi harga emiten tidak akan terlalu berpengaruh.

Sedangkan bagi mereka yang lebih suka bergerak cepat, maka trader bisa menjadi pilihan. Trader menyukai keuntungan dari capital gain, yaitu selisih dari harga jual dan beli.

Trader tidak menyimpan emitennya dalam waktu yang lama. Saat kesempatan datang, mereka bisa langsung menjual emiten yang baru saja dibeli. 

4. Analisa Kondisi dan Profil Perusahaan

Fluktuasi harga saham bisa terjadi karena masalah internal dari perusahaan penerbit emiten. Maka untuk menghindari kerugian, investor umumnya menganalisis terlebih dahulu profil perusahaan. Perusahaan dengan fundamental yang kokoh umumnya memiliki saham yang lebih stabil.

Arah kebijakan dari perusahaan dan rekam jejaknya bisa dipelajari sehingga dapat menjadi proyeksi masa depan perusahaan tersebut.

Memang tidak ada rumus pasti sebuah saham akan mengalami penurunan atau peningkatan dalam rentang waktu tertentu.

Namun, dengan melakukan analisis perusahaan, kerugian yang timbul dari fluktuasi harga saham karena masalah di dalam perusahaan bisa dihindari. 

5. Cara Jual Beli Saham dengan Gunakan Aplikasi Trading Online

Kemudahan berinvestasi saham di masa sekarang ini adalah adanya aplikasi trading online. Aplikasi ini disediakan oleh perusahaan sekuritas tempat investor menanamkan dana dengan membuka rekening.

Dalam aplikasi ini, investor bisa melakukan pengecekan sendiri terhadap saham yang dimiliki maupun yang ingin dibeli.

Laju pergerakan saham tercatat di dalam aplikasi ini secara real time. Jadi, investor bisa mendapatkan informasi akurat kapan saja dan di mana saja. 

Baca juga  Seni dan Kecerdasan dalam Investasi Saham

6. Mulai Jual Beli Saham

Setelah cukup melakukan pengamatan, maka sudah saatnya investor untuk melakukan pembelian saham perusahaan yang diincar. Waktu terbaik untuk membeli saham adalah ketika saham dalam kondisi stabil.

Jika dirasa sudah cukup, maka akan ada waktunya untuk menjual saham. Waktu terbaik untuk menjual saham adalah ketika harganya sedang merangkak naik. 

Cara jual beli saham yang terbaik biasanya datang dari pengalaman. Selain pengetahuan, insting saat trading saham memang perlu diasah.

Sebab, tidak jarang keuntungan datang ketika investor mau mengambil peluang yang terkadang terlihat tidak menjanjikan.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *