Apa Itu Indeks S&P 500 ?

  • Share

Apa itu indeks S&P 500 ? Indeks ini secara luas dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik untuk saham-saham berkapitalisasi besar di AS. Indeks ini mencakup 500 perusahaan terkemuka dan mencakup sekitar 80% kapitalisasi pasar yang tersedia.

Apa Itu Indeks S&P 500 ?

S&P 500 (Standard & Poor’s 500) mungkin merupakan indeks saham paling terkenal di dunia walaupun bukan indeks yang tertua. Indeks ini berisi sekitar 500 perusahaan publik terbesar di AS, menjadikannya penentu arah pergerakan saham. Ini mencakup saham-saham di seluruh 11 sektor ekonomi, sebagaimana ditentukan oleh sistem klasifikasi GICS (Global Industry Classification Standard).

GICS dikembangkan pada tahun 1999 oleh S&P Dow Jones Indices dan MSCI (Morgan Stanley Capital International). Metodologi GICS bertujuan untuk meningkatkan penelitian investasi dan proses manajemen aset bagi para profesional keuangan di seluruh dunia.

Indeks S&P 500 mewakili sekitar 80 persen dari total nilai seluruh saham yang diperdagangkan di pasar AS. Dan indeks identik dengan pasar itu sendiri. Ketika orang bertanya “bagaimana kinerja pasar hari ini”, mereka sering kali merujuk secara khusus pada S&P 500. Atau anda sering melihat informasi saham global di berita atau TV tidak lepas dari indeks S&P 500

Perusahaan Yang Masuk Indeks S&P 500

Bagi sebuah perusahaan, masuk dalam indeks S&P 500 akan menaikkan citra Perusahaan lebih baik. Karena Perusahaan akan berada dalam jajaran Perusahaan bonafide yang selalu menjadi pantauan para investor

Baca juga  Perbedaan NASDAQ Dan NYSE

Harga saham yang kuat membuat perusahaan lebih mudah untuk mengumpulkan uang dengan menerbitkan saham baru dan secara umum membuat perusahaan tersebut lebih menarik. Jadi dimasukkan ke dalam indeks tidak hanya bergengsi, tetapi juga bernilai finansial.

S&P 500 adalah indeks pasar saham populer yang terdiri dari 500 perusahaan publik yang berbasis di AS dengan kapitalisasi pasar tinggi.

Indeks S&P 500 berfokus pada perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang tinggi (big cap atau disebut juga Blue Chip). Kinerjanya dianggap oleh banyak orang sebagai representasi yang baik dari kinerja sebagian besar perusahaan dengan kapitalisasi pasar tinggi dan pasar saham secara keseluruhan. Banyak investor memandang indeks sebagai ukuran kesehatan pasar saham – dan bahkan perekonomian AS – secara keseluruhan.

S&P 500 adalah salah satu dari banyak indeks yang disusun dan dikelola oleh Standard and Poor’s Global Ratings, lembaga pemeringkat kredit terbesar di Amerika.

Bagaimana Bobot S&P 500?

Perusahaan-perusahaan yang dilacak oleh S&P 500 diberi bobot berdasarkan kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan float. Sehingga semakin tinggi kapitalisasi pasar suatu perusahaan, semakin besar pengaruh harga saham perusahaan terhadap harga indeks secara keseluruhan. Misalnya, perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan pasar sebesar 50 miliar akan memiliki representasi lima kali lipat dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar 10 miliar.

Kriteria Perusahaan yang dimasukkan dalam S&P 500?

Memiliki kapitalisasi pasar yang tinggi saja belum tentu cukup untuk membuat suatu perusahaan masuk dalam S&P 500. Ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi agar dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan.

Untuk dimasukkan dalam indeks, perusahaan harus:

  • Berbasis di AS
  • Memiliki kapitalisasi pasar yang belum disesuaikan setidaknya $13,1 miliar.
  • Memiliki kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan float setidaknya $6,55 miliar.
  • Memiliki faktor bobot yang dapat diinvestasikan minimal 0,1 (dengan kata lain, minimal 10 persen saham perusahaan harus tersedia untuk perdagangan publik—bukan dimiliki oleh “orang dalam”).
  • Memiliki likuiditas yang memadai dan harga saham yang wajar.
  • Menjadi representasi yang baik dari sektor atau industrinya.
  • Menjadi ekuitas umum yang terdaftar di bursa AS yang memenuhi syarat.
Baca juga  Januari Barometer Pasar Saham

Seiring waktu, Standard and Poor’s menambah dan menghapus perusahaan dari indeks berdasarkan seberapa cocok perusahaan tersebut dengan kriteria di atas

Oleh karena itu, beberapa perusahaan telah dimasukkan ke dalam indeks selama bertahun-tahun, sementara yang lain baru ditambahkan baru-baru ini. Misalnya, JPMorgan Chase & Co. telah menjadi bagian dari indeks sejak tahun 1975, sedangkan Tesla Inc. baru ditambahkan pada tahun 2020.

Kapan S&P 500 ada?

S&P 500 yang ada saat ini telah ada sejak Senin, 4 Maret 1957. S&P 500 tumbuh dari indeks 90 saham yang dikelola oleh Standard Statistics Company, yang bergabung dengan Poor’s Publishing pada tahun 1941.

Bermula pada tahun 1860, Henry Varnum Poor mendirikan Poor’s Publishing, yang menerbitkan panduan investor mengenai industri kereta api. Kemudian, pada tahun 1923, Perusahaan Standard Statistic didirikan dan mulai melakukan pemeringkatan obligasi hipotek serta mengembangkan indeks pasar saham pertamanya yang terdiri dari saham 233 perusahaan AS, yang dihitung setiap minggu

Tiga tahun kemudian, Perusahaan tersebut mengembangkan indeks 90 saham, yang dihitung setiap hari. Pada tahun 1941, Poor’s Publishing bergabung dengan Standard Statistics Company untuk membentuk Standard & Poor’s

Pada hari Senin, 4 Maret 1957, indeks tersebut diperluas hingga mencapai 500 perusahaan dan saat ini dikenal sebagai Indeks Komposit Saham S&P 500.

Mengapa investor menggunakan S&P 500 sebagai patokan?

Karena S&P mewakili sebagian besar pasar, banyak investor menggunakan indeks ini sebagai representasi pasar dan tolok ukur untuk membandingkan kinerja portofolio mereka.

Misalnya, jika nilai S&P naik sebesar 15 persen selama 6 bulan terakhir, dan nilai portofolio investor naik sebesar 25 persen, investor tersebut mungkin dengan aman berasumsi bahwa pilihan saham mereka mengalahkan pasar sekitar 10 persen.

Baca juga  Sejarah Pasar Modal di Indonesia

Bisnis yang sahamnya diperdagangkan secara publik juga dapat menggunakan indeks ini sebagai tolok ukur untuk membandingkan kinerja, namun menggunakan indeks spesifik industri mungkin akan memberikan lebih banyak wawasan, karena ekspektasi pertumbuhan sangat bervariasi antar sektor.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *