Tipe manusia- Allah menciptakan manusia dalam kemampuan pikir yang berbeda beda. Ada yang mampu bersabar menghadapi berbagai kesengsaraan hidup, gigi dalam mengatasi segala bentuk kesulitan, keras dalam pendirian, tabah menghadapi cobaan dan tak mudah goyah oleh kejadian kejadian yang terus berubah sebaiknya,
Ada pula tipe manusia yang mudah putus asa, lemah semangat, patah arang, kecil hati, banyak mengeluh, tak kuat menghadapi suatu cobaan, dan selalu melihat dunia ini dengan tatapan yang kelam dan pesimistis
Tidakkah mengherankan bila golongan yang pertama tadi lebih mampu mengatasi kesulitan, menguasai berbagai macam perubahan situasi, menjalankan tugas tugas penting, dan mampu menempatkan diri mereka pada kedudukan yang tinggi.
Orang-orang yang seperti ini tidak akan membiarkan keputusasaan merasuki diri mereka. terlebih lagi bila mereka tergolong orang orang yang beriman.
Sementara itu golongan yang kedua justru lebih dekat kepada putus asa meskipun harapannya sudah hampir tercapai. ini terjadi karena merekah lemah semangat, berjiwa sempit, dan mudah bosan.
Mereka itulah golongan orang orang yang lalai, putus asa, menyengsarakan diri, dan menyikapi setiap keadaan dengan pandangan yang kelam dan pasimistis.
Lalu, ketika ratapan mereka didengar orang lain, mereka menampakkan keputusasaan dan hilangnya harapan mereka terhadap karunia allah.
Kekalahan jiwa seperti yang dialami orang orang ini pada dasarnya hanyalah berawal dari dugaan semata. yaitu, sebagai reaksi dari lemahnya keimanan dan kepercayaan mereka terhadap allah swt, dan akibat dari rasa putus asa mereka di sebabkan tidak berhasil mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan, keinginan, impian, dan angan angan mereka
Ungkapan ataupun lontaran yang sering kita dengar tentu saja mencerminkan pandangan seseorang terhadap kehidupan ini dan tingkat keluasan wawasan pemikiran dan kelapangan jiwanya.
Bila kita perhatikan keadaan kedua golongan yang kita sebutkan tadi, kita akan mengetahui bahwa setiap golongan memiliki ungkapan ungkapan khas tersendiri yang mencerminkan kepribadian dan pandangan mereka terhadap hidup ini. kita akan membandingkan dan mengetahui perbedaan diantara golongan tersebut
Ungkapan ungkapan kaum pesimistis, bersamaan dengan berjalannya waktu, akan mengkristal menjadi sebuah pola piker dan perilaku pengucapnya.
Dan akhirnya, hal itu akan menjadi sarana stigmatisasi diri yang dapat membuat pikiran dan jiwa seseorang menjadi buntu.
Lain halnya dengan kaum optimistis mereka terlihat tetap memiliki prinsip, ambisi, tujuan, dan langkah yang jelas dalam melakukan sebuah hal, meskipun kemampuan mereka sangat minim untuk melakukannya. Dan terbukti, usaha keras dan perjuangan mereka selalu membuahkan hasil yang memuaskan
Mereka memang tidak memiliki banyak hal. Tetapi mereka tidak melakukan banyak hal. Lebih dari itu, mereka selalu mementingkan esensi, dan bukan fenomena luarnya.
Karena itu, keberhasilan mereka pada hakikatnya adalah buah dari perjuangan dan kerja keras, bukan di sebabkan oleh fasilitas yang mereka punyai
Berbeda halnya dengan kaum pasimistis. Cita-cita mereka sangatlah rendah.ambisi mereka terbatas.jiwa mereka lengah.
Daya pikir mereka lemah. gerakan mereka lamban. dan ketika bergerak, mereka hanya berkutat di ruang ruang kosong belaka
Kaum pesimis senang duduk duduk santai di depan layar televisi hingga berjam jam. Bahkan, ia malas mencari acara atau mkegiatan lain yang lebih bermanfaat. mereka suka beli kursi yang empuk dan betah duduk duduk seharian
Orang yang pesimis biasanya lebih senang menganggur, meskipun kesempatan kerja terbentang luas dihadapannya. karena itu, tak mengherankan bila ia suka pergi ke tempat tidur pada saat orang orang pergi ketempat kerjanya masing masing. yang demikian itu karena pada malam harinya ia bergadang hingga larut malam
Orang pesimis dan optimis kadang kala ada yang berasal dari satu keluarga. Mungkin keduanya juga lulusan dari sekolah yang sama. dengan tingkat pendidikan yang sama, atau bekerja pada tempat yang sama.
Namun, semua itu hanyalah persamaan lahiriah semata. Sebab, pada hakikatnya, kedua jenis orang itu saling bertolak berlakang. Persamaannya hanyalah, mereka berada dalam satu keluarga
Demikian Tipe Manusia yang Optimis dan Psimis, Masuk Kelompok Manakah Kita?
Info lain: Kaum Muda Tidak Perlu Cemas Akan Masa Depan, Berikut Kiat dalam Menghadapi Masa Depan Yang Tak Pasti