Laporan keuangan sederhana bisa dibuat sendiri tanpa bantuan orang lain. Tujuannya untuk mengetahui detail kondisi keuangan pribadi, keluarga, atau bisnis kecil-kecilan yang dikelola. Jangan menyepelekannya karena sangat penting dan bermanfaat untuk semua orang.
Oleh karenanya, Anda bisa membuat dan mempraktikkan sendiri cara pembuatan laporan keuangannya masing-masing. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyusun laporannya. Anda bisa mengetahuinya dengan membaca uraian berikut yang semoga bermanfaat.
Table of Contents
Menentukan Tujuan Pembuatan Laporan Keuangannya
Sebelum membuat serta menyusunnya, Anda harus menentukan dulu laporan keuangannya tersebut bertujuan apa. Dengan begitu, Anda bisa menentukan dan memilih beberapa komponen yang dibutuhkan saat menyusunnya.
Sebagai contoh, Anda menulis laporan keuangan untuk bisnis kecil yang dikelola saat ini, seperti toko kelontong, warung makan, konter HP, atau lainnya. Atau mungkin, laporan keuangannya untuk kebutuhan rumah tangga, sehingga bisa diketahui lebih detail pengeluaran dan pemasukannya setiap bulan.
Meskipun hanya untuk rumah tangga saja, tetapi sangat bermanfaat. Anda bisa mengetahui pemasukan dan pengeluaran selama sebulan, lalu bisa merencanakannya lebih detail. Tujuannya agar uang pemasukan yang didapat mencukupi memenuhi kebutuhan selama sebulan dan bahkan ada yang bisa ditabung.
Mencatat Jumlah Uang dan Aset yang Dimiliki
Dalam menyusun laporan keuangan sederhana, Anda sekalian juga perlu mencatat jumlah uang dan aset yang dimiliki. Tujuannya untuk mengetahui detail nominal uangnya beserta aset-aset yang dimiliki. Khususnya laporannya nanti untuk tujuan berbisnis memang harus mendetail.
Jumlah modal uang yang masih tersisa dan atau sudah dibelanjakan menjadi berbagai barang kebutuhan bisnis. Silakan mencatatnya dengan detail untuk mengetahui jumlah total modal uang yang dimiliki serta digunakan.
Aset-aset berharga, seperti kendaraan bermotor, rumah, tanah, toko, hingga berbagai pernak-pernik lainnya. Semuanya itu tidak ada salahnya dicatat minimal untuk diinventaris pribadi, sehingga Anda mengetahuinya lebih jelas dan detail.
Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran
Hal yang satu ini juga tidak boleh dilupakan saat menyusun laporan keuangan sederhana. Pemasukan uang bisa didapatkan dari gaji, upah, bayaran, hasil penjualan produk, dan lainnya. Sementara untuk pengeluarannya, bisa untuk membeli beragam kebutuhan pokok keseharian atau kebutuhan berbisnis.
Selain itu, pengeluarannya juga bisa untuk membayar beragam hal pokok yang dibutuhkan, seperti air, listrik, pulsa/internet, dan lain sebagainya. Semua pemasukan dan pengeluaran uang tersebut harus dicatat dengan sedetailnya. Anda bisa mencatatnya setiap hari agar mengetahui lebih detail pemasukan dan pengeluarannya.
Dengan begitu, bisa diketahui setiap bulan neraca keuangannya, apakah pemasukan lebih banyak atau malahan sebaliknya. Jika pemasukan lebih banyak dibanding pengeluaran, maka masuk kategori untung. Namun jika sebaliknya, maka masuk kategori merugi dan perlu diwaspadai kondisi keuangannya agar tidak semakin parah.
Setelah membaca uraian di atas, Anda bisa mencoba membuat laporan keuangan sederhana seperti kebutuhan masing-masing. Disesuaikan saja dengan aktivitas Anda keseharian, seperti berbisnis, berumah tangga, atau lainnya.