Makanan Jawa Kuno Masih Ada Di Zaman Sekarang

  • Share

Makanan jawa kuno- Di Indonesia khususnya di pulau Jawa memiliki ragam tradisi budaya dan kuliner. Diantaranya adalah makanan khas Jawa kuno.

Di pulau Jawa yang dahulu kala memiliki tanah subur memiliki ragam aneka kuliner yang sebagian masih bisa kita nikmati hingga sekarang.

Selain itu tanah Jawa telah mengalami berbagai macam kekuasaan, tentunya selain mempengaruhi pada budaya juga berpengaruh pada kulinernya.

Masakan Khas Jawa Kuno

Berikut ini 10 makanan Jawa Kuno yang masih ada dijaman sekarang.

1. Rawon

Makanan ini memliki kuah dengan bahan keluwak dan identik dengan Jawa Timuran. Menurut Prasasti Taji, rawon telah ada sejak abad kesepuluh dengan sebutan Rerawwan.

Prasasti ini dibuat pada tahun 901 Masehi dan ditemukan di Ponorogo, tapi saat ini prasasti tersebut berada di Museum Nasional Indonesia.

2. Dodol

Makanan yang berbahan dasar gula yang kenyal dimulut ini telah ada sejak abad kesepuluh. Hal ini dirujuk berdasarkan pada Prasasti Sanguran di Malang yang diterbitkan pada 928 Masehi. Dalam prasasti tersebut dodol disebut dengan dwadwal dan termasuk bagian camilan.

3. Wajik

Wajik merupakan salah satu camilan yang terdaftar pada prasasti Taji pada tahun 901 Masehi, prasasti yang sama dengan rawon. Makanan ini berbahan ketam, gula merah dan santan.

4. Pecel

Pecel sambal yang berbahan dasar kacang ini selalu menarik semua orang yang melihatnya. Apalagi dengan ditemani nasi dan sayuran kemudian dibalut dengan sambal pecel ini, tentu pagimu akan terasa sangat nikmat.

Baca juga  Pahala Mendidik Anak Perempuan dan Menafkahi Saudara Perempuan

Pecel juga masuk didalam teks ramayana versi jawa. Ya, raja Ramayana yang kita kenal sakti mandraguna, jadi mengapa pecel dimasukkan dalam teks tersebut?

Itu adalah bukti kalau penulis di era jawa kuno dapat menyambungkan antara tulisannya dengan kondisi sosial pada era tersebut.

5. Agar-agar

Makanan berbahan rumput laut ini terdapat dalam naskah Smaradhana pada abad kedua belas. Yaitu naskah yang menceritakan tentang dewa Kama dan dewi Ratih yang harus menjelma menjadi manusia dikarenakan Kama yang terbakar setelah membangunkan dewa Siwa yang sedang khusyuk dalam meditasinya.

6. Dendeng

Dendeng adalah makanan yang telah ada sejak abad kesepuluh, tepatnya tahun 901 Masehi berdasarkan prasasti Taji. Makanan ini terbuat dari berbagai macam daging yang dijadikan olahan, dikeringkan dan dibumbui.

Biasanya, daging yang diolah berasal dari daging berkaki empat seperti kambing sapi, kerbau dan rusa.

7. Ikan Asin

Ternyata, ikan asin merupakan salah satu kuliner kuno di Indonesia. Kuliner ini sudah ada sejak tahun 929 Masehi menurut Prasasti Waharu I atau Prasasti Jenggolo.

Dalam prasasti tersebut, ikan asin disebut dengan Kujur. Biasanya jenis ikan yang diasinkan adalah tenggiri, kembung, selar, hingga bawal.

8. Tape Ketan

Jika kalian pergi ke Muntilan Kabupaten Magelang, jangan lupa beli Tape Ketan. Makanan yang terbuat dari fermentasi beras ketan ini merupakan ciri khas buah tangan dari Muntilan.

Apalagi makanan tersebut yang memiliki rasa manis dan asam sudah ada pada era Jawa kuno sebagaimana tertera dalam teks Ramayana versi saduran Jawa.

9. Lalapan

Makanan yang berisi sayur mentah dan direbus sebentar ternyata telah ada sejak era Jawa kuno. Makanan ini disebutkan dalam prasasti Jeru-jeru. Dan telah berada sejak tahun 930 Masehi pada era Kerajaan Medang.

Baca juga  Kapankah Insentif Pajak Kendaraan 0% Diberlakukan

10. Urap

Masakan Jawa kuno yang satu ini adalah makanan berbahan sayur yang dicampur parutan kelapa dan bumbu lainnya. Urap telah ada sejak tahun 929 Masehi yang disebutkan dalam Prasasti Linggasuntan yang diterbitkan Kerajaan Medang.

Selain 10 makanan Jawa kuno diatas, sebenarnya masih ada makanan Jawa kuno lainnya. Tapi 10 makanan tersebut merupakan makanan yang sering terdengar di sekeliling kita hingga saat ini.

Tentu masyarakat sekarang beruntung karena masih dapat menikmati dan mengetahui khazanah kuliner Jawa kuno yang disebutkan dalam prasasti-prasasti kerajaan.

Sebab Jawa telah menjalani berbagai macam era kepemimpinan mulai Hindu-Buddha, era Islam. Meski kita tidak tahu pasti apakah masakan Jawa kuno yang disebutkan dalam prasasti tersebut sama persis dengan masakan Jawa kuno yang kita kenal saat ini baik rasa atau bentuknya.

Info lain: Perbedaan Anak Zaman Dulu dan Sekarang dalam Pola Interaksi Sosial

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *