Apakah Pilih Saham atau Reksadana? Mana yang Lebih Baik

Bagi para pemula di dunia pasar modal Indonesia, seringkali masih kesulitan dalam membedakan saham dan reksadana saham dan ada pertimbangan apakah pilih saham atau reksadana untuk investasinya.

Padahal, pilih saham atau reksadana memiliki karakteristik yang berbeda. Pengelolaan kedua instrumen pasar ini juga berbeda.

Modal yang diperlukan untuk berinvestasi di kedua instrumen ini berbeda yang menyebabkan return yang didapatkan juga tidak sama.

Walau demikian, keduanya tetap adalah produk populer yang banyak diminati, terlebih oleh generasi muda.

Pilih Saham Atau Reksadana? Ketahui Perbedaan Keduanya

1.     Pengelolaan Dana

Dana yang diinvestasikan ke dalam saham akan dikelola sendiri oleh investor yang bersangkutan. Walau demikian, investor tetap dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan para broker atau pialang sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham. 

Sedangkan untuk reksadana saham, investor tidak mengelola dananya langsung melainkan menyerahkan kepada perusahaan penyedia reksadana atau manajer investasi. Nantinya investor bisa melihat perkembangan dana miliknya secara daring dan real time.

2.     Tingkat Risiko

Karena keputusan dan pengelolaan saham berada di tangan investor sendiri, maka risiko dalam investasi saham cenderung lebih tinggi.

Itulah alasan bahwa para investor yang mau terjun ke dalam investasi jenis ini harus benar-benar menguasai perihal saham dan seluk-beluknya, agar tidak mengalami kerugian bahkan kebangkrutan.

Sedangkan risiko untuk investasi di reksadana saham cenderung lebih kecil karena pengelolaan diserahkan kepada manajer investasi.

Tapi semua itu juga tergantung dari jenis reksadana saham yang dipilih dan juga manajer investasi yang mengelola. Itulah sebabnya, penting untuk bekerja sama dengan manajer investasi yang terpercaya.

Baca juga  Tips Investasi Untuk Pemula Agar Menguntungkan dan Tidak Rugi

3.     Return

Jika dibandingkan, maka keuntungan atau return yang didapatkan oleh investor yang memilih investasi saham memang lebih tinggi.

Hal itu dikarenakan tidak ada biaya lain yang dikeluarkan oleh investor, selain biaya online trading. Biaya tersebut juga terbilang kecil, yaitu sekitar 0,1 – 0,3 % saja.

Sedangkan untuk reksadana saham, return yang diperoleh memang terhitung lebih kecil dibandingkan dengan saham.

Selain itu, investor juga akan dikenakan biaya penarikan dana dengan besar tertentu. Jumlah biaya tersebut sudah ditentukan di awal ketika terjadi kesepakatan antara investor dengan manajer investasi.

4.     Minimum Investasi

Ketika memutuskan untuk berinvestasi pada sektor saham, maka investor harus bersiap dengan modal yang besar.

Dalam sekali transaksi saham bisa memakan dana hingga jutaan rupiah. Tetapi bagi para pemula, tidak disarankan untuk melakukan investasi saham dengan menggunakan modal kekayaan pribadi lebih dari 5%.

Hal ini berbeda dengan reksadana. Jika dibandingkan dengan saham, maka reksadana membutuhkan modal yang sangat minim.

Bahkan ada banyak perusahaan manajerial investasi yang menyediakan pilihan reksadana mulai dari puluhan ribu saja.

5.     Pajak

Investor saham akan dikenakan pajak sebesar 0,1% setiap kali melakukan penjualan. Bukan hanya itu, investor juga akan dikenakan pajak ketika menerima dividen, yaitu sebesar 10%.

Sedangkan reksadana tidak mengenakan pajak pada para investornya. Hanya saja, investor reksadana harus melaporkan keuntungan yang didapat di dalam SPT.

6.     Pencairan Dana

Saham dikelola langsung oleh investor. Jadi ketika akan mencairkan keuntungan tidak perlu melalui birokrasi yang rumit.

Bahkan imbal hasil yang diperoleh bisa langsung masuk ke rekening pribadi tanpa harus menunggu.

Namun, bagi para investor reksadana harus sedikit bersabar. Pasalnya, karena melalui pihak ketiga maka pencairan dana harus melalui beberapa prosedur sehingga memakan waktu. Biasanya keuntungan akan masuk ke rekening dalam waktu lima hari kerja.

Baca juga  Rekomendasi Investasi yang Cocok bagi Pemula

Dengan mengetahui perbedaan antara saham dan reksadana, maka investor bisa memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.

Pilih saham atau reksadana dalam investasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dengan return yang berbeda pula.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *