Cemas akan masa depan- Tidak Perlu Cemas Karena Masa Depan Akan Datang Dengan Sendirinya yang perlu kalian lakukan adalah mempersiapkan diri dengan baik dalam menyongsong masa depan
Kebanyakan orang, terutama mereka yang hampir dan baru saja menyelesaikan masa studinya, para pencari kerja, atau mereka yang tengah mengalami krisis ekonomi, hidup dalam bayang-bayang kecemasan terhadap masa depan.
Kecemasan ini seringkali merampas kenikmatan dan kenyamanan hidup mereka, serta membuat mereka salalu gelisah dan tidak bisa tidur lelap sepanjang malam
Ada beberapa hal yang menyebabkan situasi tersebut terjadi diantaranya adalah:
- Lemahnya keimanan dan kepercayaan kepada Allah swt
- Kurangnya tawakkal kepada Allah swt
- Terlalu sering memikirkan kejayaan masa depannya dan yang akan terjadi kelak dengan pola pikir dan cara pandang yang negatif terhadap dunia
- Rendahnya pemahaman mereka tentang tujuan dari penciptaan mereka
- Selalu bergantung pada diri sendiri dan sesama manusia dalam urusan rizki, sehingga lupa menggantungkan hidupnya kepada Allah, tuhan yang telah menciptkan dan memberinya rizki
- Mudah terpengaruh oleh bisikan ketamakan, ambisi, yang berlebih lebihan terhadap dunia
- Meyakini bahwa rizki itu berada di tangan manusia
- Adanya konsepsi yang salah bahwa rizki di tentukan oleh tingkat pendidikan dan ijazah. Artinnya, bila seseorang berijazah tinggi , maka setinggi itulah rizkinya
- Keyakinan bahwa manusia tidak bisa hidup bahagia dan sejahtera tanpa adanya pekerjaan yang sesuai atau cocok
Selain itu sering pula disebabkan oleh dugaan dan perasaan sementara orang bahwa kejayaannya telah berlalu, namun standar hidup terus mengalami kenaikan dan gaya serta kebutuhan hidup pun selalu menuntutnya agar tetap berada pada standar kehidupan tertentu dan tidak kehilangan apapun dari kemakmuran yang telah diraihnya
Pertentangan semacam ini seringkali menimbulkan tekanan jiwa yang membuat orang merasa takut, cemas, dan sakit, yang terjadi karena terlalu banyak memikirkan masa depan dan menahan beban dari tuntutan-tuntutan yang merisaukan tersebut
Inilah beberapa pikiran dan konsepsi yang salah tentang kehidupan dan sekaligus mencerminkan kekacauan pikir dan akidah seseorang. Karena itu, tak mengherankan bila hal itu akhirnya menyebabkan kegelisahan, keputusasaan, gagalnya sebuah harapan
Perlu kita pahami bahwa segala sesuatu itu yang diiringi dengan keyakinan dan juga niat yang kokoh. Percuma, jika kita cuma memandang apa-apa yang akan terjadi sesuai dengan keahlian atau ijazah kita, karena jika kita punya keahlian tapi malas digunakan hasilnya akan nihil dan tidak ada gunanya semasa kali,
Memang di zaman ini semua pekerjaan butuh ijazah itupun jika kita bekerja di tempat-tempat resmi, itupun masih butuh proses dan butuh kesabaran karena tidak semua yang mendaftarkan diri semua akan di terima bekerja ditempat itu, sekalipun diterima jika kita tetap tidak bisa bekerja dengan giat maka kita akan dikeluarkan dari tempat kerja tersebut
Jangan sekali-kali memandang rendah orang yang tak berijazah (tidak sekolah formal) siapa tau mereka memiliki keahlian yang tidak kita miliki
Siapa tau mereka tidak sekolah formal karena tidak punya biaya untuk melanjutkan pendidikannya dikarenakan ekonomi tidak cukup untuk kesana,
Contoh kecil saja seperti orang kerja tukang kerja bengkel dan lain sebagainya. Banyak juga hanya operasi di rumahnya mereka bisa sukses dan lebih mantap penghasilannya padahal mereka belajarnya tidak melalui kuliah
Hanya ikut-ikutan dan sedikit demi sedikit belajar kepada yang pernah belajar pekerjaan tersebut dan hasilnya memuaskan
Apapun keadaan kita, kita tetap berserah diri kepada Allah, menerima apa yang Allah berikan kepada kita dan selalu bersyukur atas nikmat yang telah kita konsumsi setiap saat, sekeras apapun kita untuk melampaui kehendaknya namun kita tidak dikehendakinya kita bisa apa.
Maka dari itu kita sesuaikan apa yang menjadi hak dan kewajiban kita Karena Allah maha mengetahui usaha dan doa kita