Mikaylabinar.com– Ciri saham gorengan yang perlu diketahui oleh para investor agar tidak terjebak dalam permainan bandar. Semakin pesatnya dunia digital saat ini, membuat banyak orang terlena karena kemudahan yang diperoleh. Salah satunya, kemudahan dalam melakukan investasi secara online.
Ya, bagi kalian yang pernah investasi saham online di bursa, pasti tidak asing dengan istilah saham gorengan. Artinya, ketika investor sudah salah membeli saham tersebut, bukannya keuntungan yang diperoleh, melainkan kerugian besar.
Table of Contents
Saham gorengan bisa diartikan sebagai saham yang dimiliki oleh perusahaan, namun mengalami kenaikan di luar kebiasaan. Penyebabnya, pergerakan harga tersebut telah direkayasa oleh pelaku pasar (bandar) untuk mencapai tujuan tertentu.
Lalu, apakah saham ini boleh dibeli? Bagaimana cara mengetahui ciri-ciri dari saham gorengan? Simak selengkapnya pada ulasan berikut.
Ciri-ciri Saham Gorengan yang Merugikan
Sebenarnya, boleh-boleh saja membeli saham ini sekali-kali, asalkan kamu memahami karakter dan risikonya.
1. Harga Saham Tidak Stabil
Karakteristik pertama dari saham gorengan ini adalah memiliki pergerakan harga yang tidak stabil. Misalnya, hari ini kamu melihat harga saham Rp200 perak. Beberapa saat kemudian, harga tersebut mengalami kenaikan yang signifikan mencapai Rp250 perak, lalu Rp500 perak. Lalu, keesokan harinya turun ke angka Rp100 perak.
Saat harga naik, kamu bisa langsung melepasnya dan menikmati keuntungan. Namun, ketika harga turun hingga Rp100 perak bahkan mencapai titik terendah Rp. 50 perak, maka saham menjadi tidak laku karena sulit untuk naik kembali.
2. Fundamental Tidak Jelas
Ciri yang kedua, pergerakan keuntungan yang terjadi tidak sesuai dengan fundamental saham. Hal ini terjadi karena harga dikontrol oleh bandar saham. Bahkan, saat melakukan analisis fundamental, harga saham tersebut bisa mencapai batas auto reject bursa.
3. Kapitalisasi Pasar Kecil
Seperti yang kalian ketahui, fundamental saham dipengaruhi oleh kapitalisasi pasar. Nah, apabila kapitalisasi pasar tinggi, berarti saham tersebut baik dan normal untuk dibeli. Namun, untuk jenis saham gorengan ini umumnya memiliki kapitalisasi pasar yang kecil, di bawah Rp1 triliun Jika demikian, maka akan semakin mudah bandar untuk memainkan harga seenaknya.
4. Berasal dari Saham Lapis Tiga
Saham lapis tiga berarti saham tersebut memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp500 miliar. Harga per lembarnya pun relatif murah, yaitu berkisar antara Rp50-Rp100 perak saja. Terkadang, faktor inilah yang mendorong seseorang untuk memborong saham dengan harapan akan memperoleh return yang besar.
5. Bid dan Offer Tidak Wajar
Istilah bid berarti antrian pembelian saham di harga yang rendah, sementara offer berarti antrian penjualan saham di harga yang tinggi. Secara umum, saham gorengan ditransaksikan dalam jumlah yang besar, namun dengan posisi bid-offer tipis.
Bahkan, antrian bid-offer tersebut sering hanya 1 lot/harga yang membuat bandar semakin mudah untuk menaikkan harga sahamnya. Setelah mengetahui ciri-ciri di atas, sebisa mungkin hindari berinvestasi pada saham gorengan.
Sebagai upaya pencegahan, pantau bursa, pahami analisis bandarmologi, dan investasi secukupnya terlebih dulu.
Waspada, Inilah Kesalahan Investasi Saham yang Harus Dihindari
Saham merupakan salah satu bentuk investasi dengan high risk dan high return. Siapapun yang berniat terjun pada bidang ini, harus siap dengan segala risiko, terlepas dari tingginya profit yang diterima.
Bisa dikatakan, skala perbandingan antara risiko kerugian dan keuntungan ini tidak jauh beda. Ditambah lagi, tendensi nilai saham selalu naik turun dalam hitungan jam, bukan lagi harian. Namun, godaan keuntungan terkadang membuat orang tidak hati-hati dan gagal dalam investasi.
Nah, bagi kamu yang ingin memulai investasi ini, sebaiknya belajar dulu kesalahan yang sering dilakukan oleh investor sebelumnya berikut ini.
Hanya Fokus pada Satu Saham
Merupakan suatu kesalahan ketika seorang investor hanya terpaku pada satu saham. Sebab, ketika seseorang sudah berlaku demikian, akan membuatnya tidak rasional dalam menilai saham tersebut.
Seperti orang yang sedang jatuh cinta, investor yang terpaku pada satu saham, cenderung ingin mendengar hal yang baik-baik saja atau sering disebut confirmation bias. Padahal, kondisi perusahaan tersebut sedang tidak baik-baik saja.
Tetap fokus pada tujuan keuangan kamu, sebab investasi ini hanyalah sebuah media atau alat. Toh, di kemudian hari, kamu pasti akan melepas saham ini untuk memenuhi tujuan keuangan kamu.
Tidak Paham Sisi Fundamental
Sebelum berinvestasi, seharusnya investor melakukan analisis mendasar terhadap fundamental perusahaan.
Sayangnya, banyak investor yang melihat tren sesaat untuk analisis teknikal. Tingginya hasrat untuk mendapatkan profit cepat, seolah membuat investor cenderung mengabaikan sisi fundamental perusahaan.
Padahal, laba rugi perusahaan yang dibeli menjadi pemicu apakah harga saham akan naik, stabil, atau bahkan turun. Nah, untuk mengetahuinya, perlu memastikan fundamental perusahaan tersebut.
Mudah Putus Asa
Membeli saham berarti kamu memiliki sebagian kecil dari sebuah bisnis. Investasi saham pun bisa dianalogikan sebagai bisnis. Seorang pebisnis pasti pernah mengalami jatuh bangun atau kerugian, selain keuntungan.
Begitupula investor, terutama pemula, juga harus siap dengan segala risiko, tidak hanya siap mendapatkan keuntungan saja. Lantas, ketika melakukan kesalahan, janganlah mudah putus asa dan langsung meninggalkan bursa. Sebab, kegagalan tersebut bisa menjadi pembelajaran untuk membangun mental investor yang cerdas.
Terjebak pada Saham Murah dan Tidak Potensial
Kasus ini sering dialami oleh investor pemula yang tidak paham cara berinvestasi. Kebanyakan dari mereka salah memahami strategi investasi dengan membeli saham harga murah, lalu menjualnya saat harganya tinggi.
Padahal, tanpa mereka sadari, sejatinya saham tersebut berasal dari perusahaan yang tidak bagus. Biasanya, tindakan ini juga dipengaruhi oleh faktor keterbatasan modal. Perlu dicatat, keuntungan akan mungkin kamu dapatkan ketika membeli sedikit saham dengan fundamental bagus, daripada ribuan saham recehan.
Nah, setelah mengetahui beberapa kesalahan di atas, jangan sampai kamu melakukan hal yang serupa ya!