5 Trader Saham Sukses Dunia Ada Yang Dari Indonesia Loh

Posted on

Orang kaya bisa muncul darimana saja termasuk dari pasar modal. 5 trader saham sukses ini mengumpulkan pundi-pundi kekayaannya dengan trading saham yang dilakukan dari kamar rumahnya.

5 Trader Saham Sukses Dunia

Berikut ini 5 trader saham sukses dunia yang mampu mengubah modal puluhan dan ratusan juta menjadi miliaran rupiah dalam waktu relatif singkat

1. Tim Sykes

Dari $12.415 menjadi $1.65 juta

Timothy Sykes adalah trader saham penny. Dia dikenal karena mampu mengembangkan uang dari modal hibah yang dia dapatakan dari Bar Mitzvah $12.415 menjadi $ 1,65 juta melalui trading pada saat dia kuliah sebelum usianya ke 21 tahun

Sykes masuk dalam daftar trader “Top 30 Under 30” di Trader Monthly pada tahun 2006. Pada tahun 2007 ia merilis buku An American Hedge Fund: Bagaimana Saya Menghasilkan $2 Juta sebagai Operator Saham & Menciptakan Dana Lindung.

Timothy Sykes menjadi trader saham sukses dan telah menghasilkan jutaan dolar melalui saham penny! Pada tahun 2021, kekayaan bersih Timothy Sykes diperkirakan mencapai $15 juta.

Sykes lulus dari Universitas Tulane pada tahun 2003 dengan gelar sarjana dalam bidang filsafat .Dia terkenal karena mengubah uang bar mitzvahnya menjadi lebih dari $1 juta per hari dengan melakukan trading di sela-sela kelas di Universitas Tulane.

Pada Desember 2013, Cable News Network Money menampilkan Sykes dan muridnya Tim Grittani di beranda situs web. Di bawah bimbingan dan pembinaan Sykes, Grittani mengubah $1.500 menjadi lebih dari $1 juta dalam 3 tahun.

Grittani adalah siswa kedua Sykes yang menghasilkan lebih dari $1 juta setelah mengikuti strategi Sykes. Sykes mendirikan Timothy Sykes Foundation, yang telah mengumpulkan lebih dari $600.000 dan telah bermitra dengan Make-a-Wish Foundation.

Sykes bukan penasihat investasi terdaftar, dan telah menolak untuk memberikan pernyataan pialang yang diperlukan dan dokumen terkait untuk memvalidasi banyak klaimnya.

2. Takashi Kotegawa

Dari 180 juta jadi 2 Triliun dalam waktu 8 tahun

Takashi melakukan trading saham dari kamar tidurnya sehingga dia dijuluki trader di kamar tidur. Dia melakukan trading di awal tahun 2000-an dengan modal awal sekitar 13.600 dolar (Rp. 183 juta) dalam waktu 8 tahun modalnya berubah menjadi 153 juta dolar atau 2 triliun rupiah

Takashi lahir pada 5 Maret 1978, pada tahun 2005 dia menjadi trader saham sukses setelah mendapat banyak keuntungan dari trading tunggal di J-Com Holdings setelah IPO di Bursa Efek Tokyo.

Kesempatan tersebut karena kesalahan seorang trader di Mizuho Securities yang menjual saham dengan harga 1 yen ( Rp.124) dari harga seharusnya 610 ribu yen ( Rp. 75 juta)

Dia membeli sebanyak 7100 saham saat harganya turun dan menjual sebagian saham saat harga naik dan mencatat keuntungan sebanyak 17 juta dolar (Rp. 241 miliar) pada akhir perdagangan itu

Takashi berpikir bahwa dia lebih mudah menghasilkan uang di market pada saat bearish daripada saat bull dengan mengandalkan permainan rebound jangka pendek di saham yang turun dengan membeli saham yang setidaknya 20% di bawah rata-rata pergerakan 25 hari dan take profit pada saat rebound.

Takashi menggunakan strategi trading divergensi dengan menggunakan indikator Bollinger Bands, Relative Strength Index (RSI), Rasio indikator Volume, dan rata-rata pergerakan 25 hari untuk pengambilan keputusan

3. Tim Grittani

Trader mengubah $1.500 menjadi $1 juta dalam 3 tahun

Tim Grittani yang berusia 24 tahun memulai trading saham dengan tabungan pribadinya sebesar $1.500 atau Rp. 21.750.000 (kurs Rp. 14.500) menjadi 1.4 miliar rupiah atau $1 juta dolar dalam waktu 3 tahun

Dia menghabiskan waktunya setiap hari di depan layar monitor untuk melakukan trading. Dia kadang-kadang keluar masuk saham dalam hitungan menit dan paling lama dia memegang saham hanya beberapa hari.

Grittani melakukan trading dengan membeli saham-saham penny (saham harga murah) yang harganya di bawah USD $1. Saham penny sangat berisiko bahkan investor bisa kehilangan seluruh modalnya.

Saham penny juga rawan dipermainkan sebagai saham gorengan (pump-and-dump) oleh scammers atau bandar.

Bandar mempermainkan saham penny dengan cara membeli banyak saham penny lalu dipromosikan dan menjadikannya naik sesaat.

Pada saat harganya naik dan banyak orang membelinya maka saham tersebut di jual dan harga jatuh tidak bergerak lagi

Grittani memanfaatkan saham-saham yang dimainkan oleh scammer seperti pada saat membeli saham Nutranomics (kode: NNRX).

Saham ini harganya naik dan dia mendeteksi bahwa saham tersebut dipermainkan scammers, kenaikannya hingga tiga kali lipat dalam sebulan.

Grittani melihat bahwa saham tersebut telah kehilangan momentumnya dan dia menjual saham itu hingga untung $8.000 dalam sepuluh menit sebelum saham tersebut anjlok hingga 60% dalam rentang waktu 23 menit

Grittani menjadi trader saham sukses setelah belajar tentang saham penny dari Tim Sykes, yang terkenal karena mengubah uang hadiah Bar Mitzvah-nya sekitar $ 12.000 menjadi jutaan dengan memperdagangkan saham penny saat di perguruan tinggi.

Selama lima tahun terakhir, Sykes telah mengajarkan strateginya melalui penjualan buletin instruksional dan video pelajaran.

4. Bekti Sutikna

Dari 220 juta menjadi 14.3 miliar dalam waktu 6 bulan

Bekti Sutikna mulai menggeluti trading saham sejak di bangku kuliah jurusan Ekonomi di Universitas Islam Indonesia (UII) pada November 2008.

Dia mengenal dunia saham ketika mengikuti seminar tentang saham di kampusnya lalu belajar secara otodidak. Anda bisa baca laman Cara Trading Ala Bekti Sutikna Dari 220 Juta Menjadi 14 Miliar Dalam 6 Bulan

Pengalaman pahit di dunia saham hingga terperosok dalam kerugian tidak menghentikan langkahnya. Berbagai kesalahan dalam trading pernah dia lakukan hingga dia menemukan gaya trading sendiri

Sutikna menjadi viral setelah menjuarai trading bergengsi Hots Championship Season 4 yang digelar mulai 31 Mei hingga 2 Juli 2021 dan memecahkan rekor dengan menyabet juara 1 di kategori Transaction Value dengan nilai transaksi sebesar Rp. 2.5 triliun

Pegalamannya trading pada saat kuliah menjadi modal baginya untuk bekerja di sekuritas broker setelah lulus kuliah.

Selama bekerja menjadi broker kemampuan tradingnya semakin teruji hingga dia memutuskan keluar dari pekerjaannya dan menjalani fulltime trader di rumahnya.

Dengan modal 220 juta dia mampu mengembangkan uangnya dari trading saham menjadi 14.3 miliar dalam waktu hanya 6 bulan pada periode September 2020 hingga Maret 2021.

Gaya trading yang digunakannya scalping dengan menerapkan cut loss pada saham-saham yang mengalami kenaikan pada market tiap hari.

5. Lauren Simmons

Mantan trader saham berusia 27 tahun ini menghasilkan $650.000 setahun. Ketika Lauren Simmons memperkenalkan dirinya kepada orang baru, dia biasanya mengatakan bahwa dia bekerja di bidang keuangan.

Pada tahun 2017, pada usia 22 tahun, Simmons menjadi trader wanita penuh waktu termuda di Wall Street, dan trader wanita Afro-Amerika kedua dalam sejarah 229 tahun New York Stock Exchange.

Tetapi ketika di NYSE, Simmons mengetahui bahwa dia dibayar hanya $12.000 sementara rekan-rekan pria dengan pekerjaan dan kualifikasi yang sama menghasilkan lebih dari $120.000.

Sejak saat itu, dia membuat komitmen pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan pernah menghasilkan kurang dari $120.000 setahun.

Simmons meninggalkan lantai perdagangan pada tahun 2018 dan membentuk LLC untuk mengelola semua proyeknya sendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, dia telah mendapatkan kesepakatan untuk sebuah buku, film, acara TV, dan dua podcast.

Penghasilannya yang paling konsisten berasal dari keterlibatan berbicara (dia rata-rata dua per bulan), dan dia bisa mendapatkan hingga enam angka pada kesepakatan merek.

Dia baru mulai berinvestasi di pasar saham selama krisis pandemi 2020. Dia menyimpan dana darurat, tabungan, dan uang pensiunnya semua dalam satu rekening bank.

x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *